Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan adegan Hannibal Lecter yang diperankan Anthony Hopkins dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Intinya sih...

  • Film horor pertama yang memenangkan Oscar untuk Film Terbaik adalah The Silence of the Lambs yang dirilis pada 1991.
  • Proses pembuatan film ini melibatkan perjuangan panjang dari para produser, sutradara, dan pemainnya hingga akhirnya mencapai kesuksesan.
  • Karakter Buffalo Bill terinspirasi dari beberapa pembunuh berantai nyata, seperti Ed Gein dan Ted Bundy.

The Silence of the Lambs dirilis di bioskop AS pada Valentine 1991. Namun, tahukah kamu kalau Dr. Hannibal Lecter pernah muncul dalam sebuah film berjudul Manhunter (1986). Jadi, kehadirannya bukan kali pertama dalam sebuah film.

Bedanya, Dr. Hannibal Lecter yang diperankan Anthony Hopkins dalam film The Silence of the Lambs benar-benar bikin penontonnya ngeri. Selain itu, Clarice Starling yang diperankan Jodie Foster menjadi salah satu karakter perempuan paling penting yang pernah ditampilkan di layar. Chemistry-nya dengan Hopkins menjadikan The Silence of the Lambs salah satu film terhebat pada 1990-an.

The Silence of the Lambs mengikuti perjalanan Clarice Starling, anggota magang di FBI. Saat itu, ia ditugaskan untuk menggali informasi dari Dr. Hannibal Lecter. Hal ini dilakukannya guna memecahkan serangkaian pembunuhan berantai yang menimpa perempuan-perempuan muda, yang menyeret antagonis bernama Buffalo Bill.

Mungkin kamu penasaran bagaimana pembuatan salah satu film horor terbaik sepanjang sejarah ini. Untuk itu, yuk, kita bahas sampai tuntas! Banyak fakta mencengangkan, lho! 

1. Asal usul Dr. Hannibal Lecter

cuplikan adegan Dr. Hannibal Lecter dalam film Manhunter (dok. De Laurentiis Entertainment Group/Manhunter)

Produser asal Italia, Dino De Laurentiis, membeli hak atas nama Hannibal Lecter saat studionya membuat film Manhunter (1986). Selama bertahun-tahun lamanya, sineas ogah membuat film yang menceritakan tentang seorang psikiater yang menjadi pembunuh berantai sekaligus kanibal itu. Pertama, kisahnya gak masuk akal. Kedua, para sineas mengira kalau cerita seperti ini sampah dan gak laku di pasaran.

Nah, baru sampai ketika Gene Hackman dan Arthur Krim dari Orion Pictures bekerja sama untuk membeli hak Hannibal Lecter, perspektif publik berubah. Hackman awalnya tertarik untuk menyutradarai dan ingin memerankan Hannibal Lecter sendiri. Namun, karena kisahnya dianggap terlalu gelap dan penuh kekerasan oleh putrinya sendiri, Hackman urung memerankan karakter itu. Akhirnya, Krim membeli separuh hak Hannibal Lecter milik Hackman dan Jonathan Demme tertarik dengan cerita yang gak biasa itu. Demme pun menandatangani kontrak untuk membuat film tentang Hannibal Lecter. 

Jonathan Demme awalnya ingin menggaet banyak aktris, seperti Michelle Pfeiffer, Meg Ryan, dan Laura Dern untuk berperan sebagai Clarice Starling. Namun, Jodie Foster, yang baru saja memenangkan Oscar untuk film The Accused (1988), bersikeras untuk memerankan karakter tersebut. Nah, karena kesabaran, bakat, dan kecerdasannya, Foster akhirnya berhasil mendapatkan peran sebagai Clarice Starling.

Bagi pemeran Dr. Hannibal Lecter sendiri, sebenarnya banyak nama aktor yang masuk daftarnya. Sean Connery, Robert De Niro, Dustin Hoffman, dan Sir Anthony Hopkins menjadi pertimbangan sang sutradara. Hingga akhirnya, terpilihlah Hopkins sebagai Dr. Hannibal Lecter, yang wajahnya sangat terkenal hingga kini, karena mengenakan sejenis topeng atau masker yang menutupi mulutnya.

2. Ending The Silence Of the Lambs awalnya dibuat lebih gelap dan mengganggu

cuplikan adegan penutup The Silence Of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Pada akhir film The Silence of the Lambs, Clarice Starling berhasil mengalahkan Buffalo Bill dan menyelamatkan Catherine Martin. Starling pun secara resmi menerima surat dari FBI bahwa ia lulus dari pelatihannya. Saat berada di sebuah perayaan di kantor bersama bosnya, Jack Crawford, yang bangga akan pencapaian Starling, tiba-tiba Starling menerima panggilan telepon dari Dr. Hannibal Lecter yang dilaporkan melarikan diri. Lecter mengatakan agar Starling gak mencarinya lagi.

"Aku akan mengundang teman lama untuk makan malam," kata Lecter kepada Clarice sembari melihat target selanjutnya. Kemudian, Lecter menutup teleponnya dan berjalan mengikuti mantan pelaku kekerasannya, Dr. Chilton, yang tidak tahu bahwa ia adalah target berikutnya.

Awalnya, penulis skenario, Ted Tally, ingin adegan penutupnya jauh lebih rumit dan mengganggu. Nah, adegannya Lecter mengomentari pakaian Clarice, yang menunjukkan bahwa ia telah menguntitnya sebelumnya. Lalu frame berganti dan memperlihatkan Dr. Chilton yang sedang diikat dan siap dibantai. "Kita mulai saja?" tanya Lecter sembari memegang pisau di tangannya. Kemudian, layarnya menghitam. Namun, para pembuat film ini merombak ending-nya seperti yang kita lihat dalam film.

3. Masker ikonik Hannibal Lecter

cuplikan adegan dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Yang kamu ingat dari Dr. Hannibal Lecter mungkin masker ikoniknya. Ia mengenakannya saat tubuhnya juga sedang diikat ke semacam tandu. Kenapa, sih, dia pakai masker semacam itu? Alasannya, Lecter pernah menyerang dan menggigit petugas penjara hingga tewas.

The Criterion Collection merilis beberapa video di balik layar yang memperlihatkan aktor Anthony Hopkins mencoba beberapa masker yang berbeda sebelum akhirnya mengenakan masker yang kita lihat di film. Salah satu contohnya, ada topeng wasit bisbol. Ada pula helm kesatria lengkap yang membuat Lecter terlihat seperti seorang prajurit ketimbang pembunuh berantai. Ada juga pelindung kepala yang justru mirip seperti peternak lebah. Namun, gak ada yang cocok. Adapun, yang paling cocok hanyalah masker yang kita lihat dalam film, yang dianggap lebih mengerikan.

4. Adegan tarian Buffalo Bill gak ada dalam naskah

cuplikan adegan Buffalo Bill dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence Of the Lambs)

Sebagian besar film The Silence of the Lambs dilihat dari sudut pandang Clarice Starling. Namun, salah satu adegan paling menghantui dalam film ini bisa kamu lihat dari sudut pandang Catherine Martin, yang disandera di sumur Buffalo Bill. Lalu, ada adegan saat Buffalo Bill merias wajahnya dan menari dengan percaya diri di ruangan yang terdapat maneken. Ia mengenakan pakaian cerah, bola disko, dan koleksi serangga eksotisnya.

Nah, tarian Buffalo Bill ini gak ada dalam naskah, lho. Selain itu, beberapa perhiasan yang dikenakan Buffalo Bill, seperti tato di tubuhnya dan anting di putingnya, juga gak ada dalam naskah. Jadi, adegan ini murni terjadi begitu saja. Bahkan, penulis skenario film ini, Ted Tally, kaget saat melihat adegan ini.

Aktor yang memerankan Buffalo Bill, yakni Ted Levine, memang sangat mendalami karakter ini hingga mengembangkan karakter tersebut berdasarkan improvisasinya. Adegan tarian tersebut juga sangat membuat Levine deg-degan. Produser Edward Saxon sendiri berkomentar tentang tarian Levine, "Adegan itu membutuhkan banyak keberanian. Itu tidak ada dalam naskah dan bagiku itu adalah adegan yang sangat mengharukan. Itu mengidentifikasi rasa sakit dan psikologi yang menyimpang dari karakter ini."

5. Inspirasi di balik karakter-karakter The Silence of the Lambs

cuplikan adegan Buffalo Bill dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence Of the Lambs)

Jame Gumb alias Buffalo Bill adalah pembunuh berantai yang menculik perempuan, membuat mereka kelaparan, dan akhirnya membunuh mereka untuk diambil kulitnya masing-masing. Nah, apakah orang sejahat ini ada di dunia nyata? Percaya gak percaya, pembunuh berantai ini ada di dunia nyata.

Pembunuh berantai ini bernama Ed Gein. Ia adalah pembunuh berantai dari Wisconsin yang menjadi inspirasi untuk karakter Buffalo Bill. Namun, karakter Buffalo Bill sebenarnya campuran dari pembunuh berantai lain.

Teknik penculikan Buffalo Bill, misalnya, terinspirasi dari pembunuh berantai Ted Bundy. Soalnya, Bill suka berpura-pura cacat dengan mengenakan gips palsu. Ia lalu menggunakan gips tersebut untuk melumpuhkan korbannya.

Kemudian, ada pembunuh berantai Gary Michael Heidnik, seorang perawat dari Philadelphia yang gemar menculik perempuan dan mengurung perempuan ini di ruang bawah tanahnya. Nah, ketiga pembunuh berantai di dunia nyata inilah yang berkontribusi menciptakan karakter Buffalo Bill.

Namun, Buffalo Bill bukan satu-satunya karakter yang berakar pada pembunuh berantai di dunia nyata. Ada pula karakter Jack Crawford, yang didasarkan pada agen FBI di dunia nyata bernama John Douglas. Selain itu, Jodie Foster menggali informasi untuk karakternya dengan agen FBI di dunia nyata bernama Mary Ann Krause.

6. Para kru dan pemain film sering membuat permainan dan lelucon di lokasi syuting

cuplikan adegan dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

The Silence of the Lambs bisa dibilang film yang cukup gelap dan menegangkan. Jadi, agar aura menyeramkan ini gak terbawa ke sela-sela syuting, para kru film, aktor, dan aktrisnya sering membuat permainan serta lelucon di lokasi syuting. Aktris Brooke Smith yang memerankan Catherine Martin, misalnya, pernah memberikan bunga dan cokelat kepada Antony Hopkins yang memerankan Dr. Hannibal Lecter.

Selain itu, kru film juga membuat permainan papan yang mereka sebut "Permainan Gumb" yang bertujuan untuk menyelamatkan Catherine. Jonathan Demme juga suka menjaili para pemain film, termasuk Jodie Foster. Salah satu lelucon yang berkesan terjadi saat Foster ingin mengambil mobil sewaannya untuk dipakai syuting. Namun, Demme meminta pemilik penyewaan mobil bertanya tentang karakter Clarice yang diperankan Foster, sebelum memberikan kunci mobilnya. Sebagai seorang profesional, Foster ternyata paham betul, nih, dengan karakternya. Sampai akhirnya, Foster sadar kalau dia sedang dijahili dan dia tertawa terbahak-bahak.

7. Tengkorak di kepala ngengat dalam poster The Silence of the Lambs adalah editan

poster The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Poster film The Silence of the Lambs menampilkan wajah Clarice Starling yang mulutnya ditutupi ngengat kepala maut, yang dalam filmnya dikembangbiakkan oleh Buffalo Bill dan dimasukkan ke tenggorokan korbannya. Namun, jika mata kamu jeli, gambar tengkorak di kepala ngengat itu bukanlah gambar asli, melainkan editan. Gambar tengkorak tersebut diambil dari potret pelukis surealis bernama Salvador Dalí yang berjudul In Voluptas Mors atau Kematian yang Menggairahkan (1951). Foto ini dipotret oleh fotografer Philippe Halsman.

In Voluptas Mors menggambarkan tengkorak manusia yang dibentuk dari tubuh perempuan-perempuan yang sedang telanjang. Sementara itu, Dalí berpose di sebelah kiri para perempuan tersebut dan mengenakan topi hitam khas pesulap dengan ekspresi yang sinis. Nah, dalam poster The Silence of the Lambs, Dali dihilangkan.

8. Thomas Harris gak mau menonton film Dr. Hannibal Lecter yang diadaptasi dari novelnya

cuplikan adegan Hannibal Lecter yang diperankan Anthony Hopkins dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Penulis novel The Silence of the Lambs, Thomas Harris, gak pernah mau menonton film The Silence of the Lambs atau film lain yang diadaptasi dari bukunya itu. Harris sendiri memperkenalkan Dr. Hannibal Lecter dalam novel Red Dragon (1981). Nah, dari buku Red Dragon inilah, dibuat sekuelnya.

Seperti yang diungkapkan Jonathan Demme dalam wawancaranya dengan Deadline pada 2016. Ia bilang kalau Harris takut jika karakter Hannibal Lecter meresap ke aktor-aktor yang memerankannya. Jadi Harris khawatir jika ia gak bisa menulis Hannibal Lecter lagi, seperti kasus yang menimpa penulis novel mata-mata bernama John Le Carré yang menonton serial dari adaptasi bukunya. Adapun, karakter George Smiley diperankan oleh Alec Guinness. Nah, Le Carré sangat terpukau dengan penampilan Guinness sampai-sampai ia menganggap kalau karakter Smiley bukan miliknya lagi.

9. Karakter Buffalo Bill dikritik karena mencerminkan LGBTQ+

cuplikan adegan Buffalo Bill dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence Of the Lambs)

Meski menerima banyak pujian, The Silence of the Lambs juga dikritik terus, nih, selama bertahun-tahun. Itu karena film ini menampilkan komunitas LGBTQ+. Kritikus mengecam karakter Buffalo Bill karena dianggap menyimpang dan mencerminkan kaum gay dan transgender. Jonathan Demme sendiri menanggapi kritik ini dengan bilang kalau Buffalo Bill bukanlah gay. Bill adalah laki-laki yang membenci dirinya sendiri dan berharap menjadi perempuan agar dia bisa menjauh dari dirinya sendiri.

Ted Levine yang memerankan Buffalo Bill membenarkan pernyataan Jonathan Demme. "Buffalo Bill adalah seorang laki-laki yang membayangkan dirinya menjadi feminin. Kamu tahu, kekuatan spiritual seperti kekuatan ibu. Mick Jagger dan Bowie, laki-laki ini memiliki androgini yang membuat mereka menarik bagi laki-laki dan perempuan. Semua pembunuh berantai mengejar energi feminin itu, persona perempuan itu. Mereka mendapatkan keduanya [maskulinitas dan feminitas] yang terbungkus dalam seseorang dan itu seperti kesempurnaan, kekuatan nyata, serta itulah yang dicari Gumb."

10. Aktor Scott Glenn mendukung hukuman mati setelah berperan sebagai agen FBI Jack Crawford

cuplikan adegan Jack Crawford yang diperankan Scott Glenn dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Aktor Scott Glenn melakukan banyak penelitian saat memerankan karakternya, agen FBI Jack Crawford. Ia menghabiskan banyak waktu dengan agen FBI sungguhan bernama John Douglas, orang yang menginspirasi Jack Crawford. Douglas sendiri gak pelit ilmu, nih. Douglas bahkan menunjukkan kepada Glenn beberapa foto TKP terseram yang pernah ia datangi dan memutar rekaman FBI yang mengerikan tentang dua orang pemerkosa yang menyiksa perempuan di dalam mobil van mereka.

Seperti yang dibilang Scott Glenn kepada People Magazine, "Saya merasa bersalah. Sampai hari ini, saya masih sering bermimpi buruk tentang hal-hal yang saya temukan." Faktanya, Glenn yang awalnya sangat menentang hukuman mati justru berpindah haluan dengan mendukung hukuman mati tersebut bagi mereka yang pantas mendapatkannya. "Pengalaman di Quantico mengubah pikiran saya tentang hal itu selamanya."

11. Rumah yang ditempati Buffalo Bill dalam film terjual dengan harga murah

cuplikan adegan Clarice Starling dan Buffalo Bill dalam film The Silence of the Lambs (dok. Strong Heart Productions/The Silence of the Lambs)

Meski sebagian besar The Silence of the Lambs terjadi dari sudut pandang Clarice Starling. Namun, kita punya sedikit gambaran menyeramkan tentang ruang bawah tanah dijadikan ruang penyiksaan oleh Buffalo Bill sebelum Clarice muncul di depan pintunya. Di lantai atas, penuh sampah dan piring kotor yang berserakan di mana-mana. Tak hanya itu, ngengat kepala maut beterbangan di sekitar rumah. Fakta-fakta inilah yang membuat Clarice waspada bahwa dia menghadapi terduga pembunuh berantai yang mengerikan. Clarice pun salah besar karena gak ada seorang pun yang tahu di mana dia berada pada saat itu.

Adegan di ruang bawah tanah difilmkan di tempat yang dibuat khusus. Namun, adegan di lantai atas dan teras difilmkan di sebuah rumah sungguhan yang berjarak 1 jam dari Pittsburgh. Rumah ini milik Scott dan Barbara Lloyd. Nah, setelah film The Silence of the Lambs rilis dan viral, pasangan ini menjual rumah tersebut, tapi gak ada yang tertarik. Itu karena rumah tersebut pernah menjadi lokasi syuting pembunuh berantai Buffalo Bill.

Nah, karena susah terjual, mereka banting harga. Rumah itu akhirnya terjual kepada seorang penggemar The Silence of the Lambs seharga 195.000 dolar AS atau setara Rp2,9 miliar. Mereka bisa dibilang rugi besar karena awalnya rumah itu dijual dengan harga 300.000 dolar AS atau setara Rp4,5 miliar, sebagaimana yang dilaporkan The New York Post.

12. CBS Studios membuat serial tentang Clarice Starling

cuplikan adegan dalam serial Clarice (dok. CBS Studios/Clarice)

Jodie Foster gak mau membintangi sekuel The Silence of the Lambs, yakni Hannibal (2001). Nah, perannya digantikan oleh Julianne Moore. Di samping itu, Hannibal sendiri justru gak sesukses The Silence of the Lambs.

Namun, pada 2021, Clarice Starling dibikin filmnya sendiri dengan judul Clarice. Dalam serial yang dibuat CBS Studios ini, kita akan dibawa untuk menyelami karier Clarice Starling sebagai profiler pembunuh berantai dan pemerkosa. Sayangnya, Clarice hanya berlangsung satu musim saja. Mudah-mudahan, serial Clarice ini bisa memuaskan penggemar waralaba Hannibal Lecter dengan pandangan tajam seorang perempuan. 

Teknik close-up yang menjadi ciri khas sutradara Jonathan Demme dalam film The Silence of the Lambs memaksa kita untuk menebak-nebak setiap karakter dalam film ini. Itu sebabnya, film ini juga dijadikan sebagai studi karakter dalam film thriller. Gak heran jika The Silence of the Lambs menjadi satu-satunya film horor dalam sejarah film yang pernah memenangkan Oscar untuk Film Terbaik. Wow!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎