Bryan Domani Sempat Cedera, 5 Fakta di Balik Proses Pembuatan Film SIN

Para pemeran film "SIN" melakukan proses syuting selama 26 hari saja lho. Sebelum melakukan syuting tersebut semua pemain melakukan workshop guna untuk mendalami karakter masing-maing selama satu bulan.

"Iya kita syuting kan 26 hari, tapi ada workshop selama satu bulan supaya lebih tahu kayak apa sih karakter kita itu," ucap Bryan. 

Yups, kalau diintip dari trailer filmnya, Bryan adalah seorang petinju. Bahkan ketika syuting ini Bryan benar-benar melakukan adegan tersebut. Agar dapat melakoni adegan tinju dengan baik, Bryan sebelum syuting dilatih oleh Daud Yordan, seorang petinju profesional Indonesia yang pernah menjadi juara dunia dua kali versi badan tinju IBO! 

"Ya aku sih mau aja, soalnya aku juga suka boxing. Jadi pas ditanya, mau gak dilatih sama Daud Yordan? Aku jawab ya, siapa yang gak mau," ucap Bryan.

Bahkan, usahanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal pun Bryan sempat cedera ketika melakukan latihan bersama Daud selama enam bulan.

"Pernah cedera sih di pergelangan tangan sampai badan kayak panas," lanjut Bryan.

Beberapa pemain film "SIN" Mengaku bahwa karakter di film yang diperankan itu berbeda dengan real life. Contohnya adalah Bryan. Dia mengaku sosok Raga yang diperankannya berbeda dengan karakter asli Bryan. Menurutnya, Raga adalah cowok yang pendiam dan cool, sedangkan dia dikenal sebagai orang yang 'ramai' dan suka bercanda. 

"Kalau aku sih kayak si Metta kan bad girl ya, heboh gitu. Tapi aslinya aku merasa kayak aku tuh pendiem, ya kebalikannya dari Bryan," ucap Mawar.

Sementara pemeran lainnya, seperti Ali Seggaf yang memerankan tokoh Adit dan Carmela Van Der Kruk yang berperan sebagai Lala juga mengatakan hal yang sama dengan Bryan. Baik Ali maupun Carmela kompak mengatakan jika karakter yang mereka perankan di film "SIN" berbeda dengan apa yang ada di kehidupan nyata.

Aka tetapi, berbeda dengan Dannia Salsabila yang memerankan tokoh Stefani. Menurutnya, karakter manja Stefani sama seperti karakter dirinya sendiri.

Nah, meskipun film ini diadaptasi dari novel best seller, tetapi para pemain kompak mengaku jika belum pernah membaca novelnya lho. Sehingga, para pemain tak memiliki sudut pandang yang salah waktu berperan dalam film.

"Ya karena ini kan film beda wadahnya dengan novel, kalau novel kan kata-kata aja, tapi kalau film lebih dari itu," ucap Bryan.

Film "SIN" ini memang bergenre romantis, tetapi menurut Mawar film ini tak hanya menceritakan kisah percintaan remaja. Akan tetapi, juga ada soal permasalahan keluarga dan persahabatan.

"Gak hanya cinta aja, karena film ini bisa dibilang kisah yang rumit untuk kisah cinta remaja," ucap Mawar.

Hal senada juga dikatakan oleh Bryan. Menurutnya, konflik dalam film ini gak hanya tentang kisah cinta Raga dan Metta, tetapi juga persoalan keluarga yang melarang hubungan mereka. 

Nah, itulah fakta menarik di balik proses pembuatan film "SIN". So, jangan lupa untuk menonton di bioskop pada 10 Oktober 2019!