Habiskan Ratusan Juta, 9 Fakta di Balik MV 'Ayaya Get It'
Sedikitnya channel YouTube asal Indonesia yang menjadikan dance sebagai fokus konten mereka menjadikan channel YouTube Step by Step ID mendapat perhatian dari penonton YouTube. Selain telah mencapai 2 juta subscribers, 8 video mereka juga telah melewati angka 5 juta penonton. Bahkan, video mereka menarikan lagu 'Lagi Syantik' yang viral dua tahun lalu telah mencapai 46 juta penonton.
Natya Shina dan Rendy Pritz yang merupakan orang di balik channel YouTube Step by Step ID, pada 28 Mei 2021 merilis MV (music video) lagu mereka sendiri yang berjudul 'Ayaya Get It'. Tak main-main, budget yang dihabiskan untuk produksi MV tersebut mencapai ratusan juta. Hingga kini, MV 'Ayaya Get It' telah ditonton lebih dari 1 juta kali dan sempat bertengger di kolom trending YouTube Indonesia.
Di balik produksi MV yang memakan biaya fantastis ini, ada beberapa fakta unik seperti yang diungkapkan Natya dan Rendy di video behind the scenes MV mereka. Yuk simak 9 fakta unik di balik produksi MV 'Ayaya Get It' milik Step by Step ID.
1. Mengangkat budaya Betawi berupa alat musik kongahyan, ondel-ondel, serta batik Betawi sebagai komponen dalam MV mereka
2. Proses syuting dilakukan di 9 lokasi berbeda dan 2 daerah berbeda yaitu Jakarta dan Yogyakarta
3. Dua lokasi syuting terletak di Jakarta dan 7 lokasi di Yogyakarta
4. Proses syuting di Yogyakarta yang harusnya hanya memakan waktu 3 hari harus ditambah menjadi 4 hari karena beberapa talent yang telat
5. Kantor dengan tema pastel merupakan set termahal karena harus dibangun dari awal. Namun, hanya masuk beberapa detik di dalam MV
6. Step by Step ID menyewa stadion Mandala Krida untuk scene dance mereka
7. Eka Gustiwana yang memproduseri lagu 'Ayaya Get It' juga ikut tampil dalam MV ini
8. Natya dan Rendy mengaku terinspirasi dari MV 'Mic Drop' milik BTS untuk salah satu scene di MV mereka
9. Rendy dan Natya menggunakan 11 outfit berbeda dalam MV ini
Itulah 9 fakta unik di balik produksi MV 'Ayaya Get It' milik youtubers Step by Step ID. Mereka tetap memasukkan unsur budaya Indonesia dalam karya mereka, sungguh membanggakan!
