7 Fakta Film A World Without, Karakter Unik hingga Genre Dystopian

A World Without (2021) menghadirkan deretan karakter unik yang diperankan oleh aktor dan aktris berbakat Indonesia. Nia Dinata menjelaskan ia sudah membayangkan siapa para pemerannya sejak menulis cerita film ini. "Ketika nulis itu udah kebayang soalnya, orangnya harus ini, orangnya harus ini," katanya.

Chicco Jerikho didapuk memerankan karakter Ali Khan, life coach sekaligus pemimpin organisasi The Light. "Ketika sama Chicco itu aku ngerasa kok energinya dia gila banget. Dia benar-benar ingin kayak serius berdedikasi untuk karakter Ali Khan," jelas Nia.

Nia Dinata tidak kesulitan memilih karakter lain, seperti Salina (Amanda Rawles) dan Tara (Asmara Abigail). Karena saat menulis naskah bersama Lucky Kuswandi, ia sudah mempunyai dua calon aktris yang akan di-casting.

Meski begitu, ia mengaku cukup sulit menemukan aktris yang cocok memerankan Ulfah. "Waktu casting Ulfah, aku casting lima orang. Gak dapat-dapat ya. Aku garuk-garuk kepala, ya ampun," curhat Nia.

"Tiba-tiba muncullah Maizura, maksudnya udah ngincer Maizura, tapi belum ketemu aja waktunya," lanjut Nia Dinata.

Ayushita menceritakan kisahnya saat casting di rumah Nia Dinata, "I don't know, it's just my intuition kayak I love this character. Dari selembar (kertas naskah) itu, hanya dari selembar itu karena dari cara teteh menyampaikannya. I love the idea of the stories yang dibikin sama teteh dan kakak Lucky."

Selain deretan artis di atas, penampilan Jerome Kurnia (Hafiz), Dira Sugandi (Bu Nanik), dan Richard Kyle (Aditya) juga patut kamu nantikan. 

A World Without (2021) bercerita tentang tiga perempuan muda, Salina, Tara, dan Ulfah yang ingin bergabung dengan organisasi The Light. Organisasi ini akan membantu para anak muda menemukan jodoh melalui aplikasi matchmaking.

"Tahun 2030 kami menghadirkan ada tempat tinggal, hidup sudah terjamin. Kamu tinggal bawa badan aja sama kepercayaan kalau gue bisa. Kita kurasi, kira-kira ini potensial gak orangnya," jelas Ayushita tentang background The Light.

Chicco menambahkan, "Jadi The Light ini ada untuk menciptakan generasi yang lebih sustainable. Generasi yang lebih siap untuk menghadapi masa depan setelah pandemik."

Meski menyuguhkan berbagai isu, seperti women empowerment hingga kebiasaan seusai pandemik yang masih melekat. Petualangan Salina, Tara, dan Ulfah yang relatable dengan anak muda saat ini membuat film ini enak untuk dinikmati.

"Penggambaran karakter-karakter perempuan muda yang bisa berdiri sendiri. Yang bisa tidak didefinisikan oleh laki-laki. Yang bukan cuma tentang finding love, tapi mereka sebagai agent of change berkat sisterhood mereka satu sama lain," jelas Lucky Kuswandi.

Nia Dinata dan Lucky Kuswandi menyuguhkan film dengan genre yang tidak umum di Indonesia. Genre alternatif dystopian yang mereka usung menambah daya tarik dari film A World Without (2021).

"Ciri khas dari dunia dystopian itu it's goverment control, technology control, kemudian the lost of individualism, critical thinking. Dan ketika melihat dunia sekarang kok gak jauh berbeda dari itu," jelas Lucky Kuswandi.

Nia Dinata mengatakan, "Siapa pun di sosial media sekarang itu kalau mau jualan itu lebih mudah, tapi gak cuma barang yang dijual, tapi juga ideologi."

Ide dari film A World Without (2021) diambil dari berbagai keresahan manusia saat ini. "Menjual lifestyle, menjual ideologi, menjual masa depan juga lho. Kalau kamu begini, kamu akan menjadi sukses. Kalau kamu begini, kamu akan menjadi terkenal," jelas Nia Dinata.

Ide cerita A World Without (2021) pertama kali dicetuskan oleh Nia dan Lucky di tahun 2018. Saat itu, mereka sedang mendiskusikan kondisi dunia dan manusia yang lekat dengan sosial media. 

Sempat terhenti, Nia dan Lucky akhirnya menyelesaikan draft akhir mereka di tahun 2019. Ketika ditanya apa kesulitannya, Lucky menjawab, "It's not hard to write. Kan aku nulis sama teteh. Selalu banyak makan." Jawaban Lucky disambut tawa oleh cast lain.

Daya tarik lain dari film A World Without (2021), mereka menyuguhkan kisah futuristik dengan design produksi yang senada. Mulai dari berbagai properti, wardrobe, hingga psychologist para karakter.

"Menciptakan sebuah jagat di masa depan," kata Nia Dinata. "Dengan look yang semua harus selaras, semua harus in line, dari gadget, gedung, pakaian, lukisan, cara mereka taruh foto," lanjutnya.

Wilza Lubis menanggapi, "Sebenarnya menarik ya, karena ini kan dipadu dengan special effect ya, kemudian ada 3D motion walau tidak terlalu banyak."

A World Without (2021) jadi film comeback Dira Sugandi. Ia terakhir terlibat dalam film layar lebar pada tahun 2014.

Dira mengaku senang bisa kembali bermain film setelah vakum cukup lama di dunia perfilman. "Senang banget karena saya akhirnya mendapat kesempatan untuk bermain di filmnya Teh Nia Dinata. Jadi senang, senang, senang banget. Alhamdulillah," ujar Dira Sugandi.

Jajaran pemain lain juga mengaku senang bisa bergabung di proyek film tersebut, terlebih lagi karena ini pertama kalinya untuk Chiccho Jerikho. "Jujur ini judul pertama, lho, saya sama Teh Nia. Dari dulu saya memang pengagum karya-karyanya Teh Nia," jelas Chiccho.

Sudah tiga kali terlibat di film Nia Dinata, Richard Kyle mengatakan, "Sorry ya aku sombong. Kalau sama Nia Dinata selalu seru. Dia selalu bikin nyaman dan kita selalu merasa aman di tempatnya."

"One of the best production yang aku pernah alami," jawab Ayushita. Meski sudah pernah berkerja sama di karya-karya sebelumnya, Ayu mengaku jika A World Without (2021) adalah proyek terbaik baginya.

Keunikan lain dari film A World Without (2021) juga terlihat dari belakang layar. Nia Dinata mencoba untuk membuka wadah bagi sineas film perempuan di Indonesia.

"Aku memberikan ruang terbuka untuk produser perempuan, line produser perempuan, production manager perempuan, sinematografer perempuan, editor perempuan," jelas Nia Dinata mengenai deretan sineas perempuan yang terlibat di filmnya.

Ia melanjutkan, "Perempuan yang bisa membantu menebalkan dan mempertajam level perspektif aku sebagai sutradara."

Selain itu, menurut Nia Dinata, dengan hadirnya para sineas perempuan tersebut membuat suasana produksi mereka semakin aman dan efektif. Terlebih lagi ketika mereka harus melakukan syuting di tengah pandemik.

"Aku percaya sekali bahwa perempuan itu sangat disiplin dan sangat serius menghadapi pandemik. Karena kita waktu itu masih awal-awal pandemik. Banyak sekali orang-orang yang kayak gak displin, tetap syuting tanpa terlalu memperdulikan prokes," ujar Nia Dinata.

A World Without (2021) jadi salah satu tayangan di bulan Oktober yang wajib dinanti para pengguna Netflix. Bahkan para cast mengakui jika jalan cerita film ini fresh dan unik.

Bahkan hampir semua cast berharap film ini hadir dengan musim selanjutnya, "Dari tadi kita sampai bilang, teh A World Without ada lagi gak ya?"

Ketika ditanya tentang kemungkinan adanya film kedua atau serial, Wilza Lubis, produser A World Without (2021) mengatakan, "Mungkin. Doain ya. Mbak."

Nia Dinata menanggapi jawaban Wilza, "Pokoknya kita berdua selalu siap nulis ya, Luck. Kita curcol nih." 

"Habis mereka nulis, saya nawar," celetuk Wilza yang disambut tawa oleh Nia Dinata dan Lucky Kuswandi.

Itu dia 7 fakta menarik film A World Without (2021). Film ini akan tayang perdana pada Kamis (14/10/2021) di Netlfix. Bakal menyuguhkan kisah dan karakter yang unik, jadi jangan sampai ketinggalan ya!