Fakta Film Hong Kong The Goldfinger, Reunian Tony Leung dan Andy Lau

The Goldfinger dibuat berdasarkan cerita asli dari perusahaan Carrian Group yang didirikan oleh George Tan. Sekitar 1970-an, perusahaan tersebut melakukan ekspansi masif di berbagai bidang. Pada akhirnya, Carrian Group bangkrut karena skandal korupsi dan penipuan besar-besaran yang sempat menggegerkan Hong Kong di 1983.

Sutradara The Goldfinger, Felix Chong, menggali intrik dan sisi gelap elit pengusaha Hong Kong di tengah tekanan dari kolonial Inggris yang menguasai negara tersebut.The Goldfinger tetap sajikan aksi laga menarik racikan khas Felix Chong, tanpa melenceng jauh dari cerita aslinya.

Jika di film Infernal Affairs, kita mengenal Tony Lau sebagai seorang polisi muda yang sangat berdedikasi terhadap tugas, dalam film The Goldfinger, Tony berperan sebagai pemilik Carrian Group yang berakal bulus dan tak segan menghalalkan segala cara untuk memperoleh banyak kekayaan.

Kebalikannya, Andy Lau didapuk sebagai penyidik dari Komisi Independen Anti Korupsi Hongkong yang berusaha mengungkap kebusukan Carrian Group. Perannya ini sangat berbeda dengan karakter Andy di Infernal Affairs, dimana dia memainkan peran mafia muda yang haus darah.

Pandemi COVID-19 memang sangat mempengaruhi geliat industri film dunia, tak terkecuali Hong Kong. Tepatnya pada 2021 lalu, salah satu perusahaan terbesar Hong Kong yang juga memiliki ekspansi dalam dunia entertainment, Emperor Group resmi mendanai produksi film The Goldfinger. Dengan investasi USD 60 juta atau sekitar Rp849,8 miliar, The Goldfinger menjadi film Hong Kong dengan biaya terbesar sejak pandemi.

Tentunya itu tak terlepas dengan kehadiran aktor sekaliber Tony Leung serta Andy Lau. Selain mereka, ada pula Charlene Choi, Simon Yam, Philip Keung, sampai Alex Fong yang turut memeriahkan film The Goldfinger.

Film The Goldfinger direncanakan tayang akhir tahun di Hong Kong, tepatnya pada 30 Desember 2023. Semoga filmnya bisa rilis di Tanah Air, ya.