5 Fakta Film The Kashmir Files yang Dilarang Tayang di Singapura

- Film The Kashmir Files menyoroti eksodus umat Hindu Kashmir yang dianiaya dan diancam oleh kelompok Islam radikal pada awal tahun 1990.
- Film ini tidak dipungut pajak di delapan negara bagian India karena dianggap menggambarkan perjuangan serta trauma umat Hindu Kashmir.
- Meskipun mendapat status bebas pajak di banyak negara bagian, film The Kashmir Files dilarang tayang di Singapura karena dianggap provokatif dan dapat memancing permusuhan antarumat beragama.
The Kashmir Files (2022) yang digarap dengan sangat apik oleh sutradara Vivek Agnihotri merupakan salah satu film Bollywood tentang kehidupan umat beragama. Yups, film tersebut bercerita tentang eksodus umat Hindu Kashmir.
The Kashmir Files sendiri dilarang tayang di Singapura karena dianggap provokatif. Berikut sederet fakta film The Kashmir Files yang menarik sekali untuk disimak.
1. Menyoroti eksodus umat Hindu Kashmir

Dalam film tersebut, umat Hindu Kashmir meninggalkan tempat asalnya karena dianiaya dan diancam oleh kelompok Islam radikal. Puncaknya, terjadi eksodus massal pada awal tahun 1990. Selama masa mencekam ini, masjid-masjid menyerukan pengusiran umat Hindu. Mereka diminta untuk pergi dari wilayah Kashmir, masuk Islam, atau mati. Kelompok Islam radikal juga meminta umat muslim untuk mengidentifikasi para pemuka agama Hindu yang akan menjadi target.
Alur film mengikuti seorang mahasiswa Hindu Kashmir yang dibesarkan oleh kakeknya. Selama diasuh sang kakek, ia dijauhkan dari fakta kematian orang tuanya. Setelah kakeknya meninggal, mahasiswa tersebut terdorong untuk mengungkap fakta-fakta kematian orangtuanya. Meskipun didasarkan pada catatan sejarah dan ratusan wawancara dengan korban generasi pertama, banyak yang menganggap The Kashmir Files sebagai bagian dari kepentingan politik partai yang berkuasa di India.
2. Tidak dipungut pajak di banyak negara bagian

The Kashmir Files merupakan salah satu film Bollywood yang berhasil memperoleh status bebas pajak. Yups, ada delapan negara bagian yang memutuskan untuk tidak memungut pajak dari film ini, yakni Madhya Pradesh, Uttarakhand, Gujarat, Haryana, Uttar Pradesh, Tripura, Karnataka, dan Goa. Menurut pemerintah dari delapan negara bagian tersebut, The Kashmir Files benar-benar menggambarkan perjuangan serta trauma yang dialami oleh umat Hindu Kashmir. Oleh karena itu, mereka berharap film tersebut bisa ditonton oleh sebanyak mungkin orang terutama anak muda.
3. Dilarang tayang di Singapura

Meski mendapat status bebas pajak di banyak negara bagian, The Kashmir Files ternyata dilarang tayang di Singapura. Bukan tanpa alasan, pemerintah Singapura menilai The Kashmir Files telah menggambarkan muslim secara sepihak dan provokatif. Mereka khawatir pemutaran film tersebut akan memancing permusuhan di kalangan umat beragama.
4. Memperoleh Rp632 miliar

The Kashmir Files berhasil mendapat sambutan dan persetujuan dari masyarakat luas. Buktinya, The Kashmir Files mampu mencetak angka sebesar Rp632 miliar setelah tayang di India dan luar negeri. Angka tersebut pada akhirnya menjadikan The Kashmir Files sebagai film Bollywood terlaris ketiga yang dirilis pada tahun itu.
5. Berhasil keluar sebagai Film Terbaik Zee Cine Awards 2023

Tak hanya memperoleh ratusan miliar, The Kashmir Files juga akhirnya dinyatakan sebagai Film Terbaik Zee Cine Awards 2023. Saat itu, The Kashmir Files mengalahkan banyak sekali film populer termasuk Gangubai Kathiawadi yang dibintangi oleh Alia Bhatt. Keren banget, ya?
Meski tidak mendapat izin tayang di Singapura, film The Kashmir Files tetap laris manis dan berhasil menorehkan prestasi bergengsi. Hal tentu saja sangat disyukuri oleh para pemain yang telah bekerja keras di lokasi syuting.