Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Christian Bale dalam film Thor: Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor: Love and Thunder)

Pada 8 Juli 2022, Thor : Love and Thunder akan dirilis secara global di bioskop. Film yang dibintangi oleh Chris Hemsworth, Tessa Thompson, dan Natalie Portman ini melanjutkan kisah Thor setelah peristiwa Avengers: Endgame (2019), di mana ia merasa masa-masa petualangan superhero-nya sudah selesai dan Thor harus mencari jati dirinya sendiri. 

Namun, masa-masa pencarian jati dirinya harus berhenti sejenak akibat munculnya Gorr, si pembasmi dewa yang bersumpah untuk membunuh semua dewa yang ada di jagat raya. Oleh karena itu, Thor membentuk sebuah tim yang beranggotakan Valkyrie, Korg, dan Jane Foster untuk menghentikan Gorr.

Untuk itu, sebelum menyaksikan Gorr yang akan diperankan oleh Christian Bale di layar lebar, ada baiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu fakta-fakta tentangnya. Cek fakta-faktanya berikut ini, ya!

1. Gorr kehilangan seluruh keluarganya

cuplikan film Thor : Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor : Love and Thunder)

Gorr hidup dan dibesarkan oleh ibu dan ayahnya di planet tanpa nama. Namun, kedua orangtuanya meninggal dunia ketika Gorr masih muda. Ayahnya meninggal akibat demam tinggi dan ibunya tewas akibat serangan dari hewan buas.

Ketika ia dewasa, Gorr menjalin hubungan dengan Arra dan memiliki anak-anak. Namun, Arra meninggal akibat gempa bumi ketika sedang mengandung. Anak-anak Gorr pun lebih dulu meninggalkannya akibat demam tinggi, seperti yang diderita oleh sang Gorr. Hanya satu anaknya yang masih hidup, yaitu Agar.

Gorr dan Agar memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung halaman mereka untuk mencari daerah yang kaya sumber daya. Namun, Agar tidak dapat bertahan hidup di perjalanan mereka. 

2. Dibenci oleh sukunya sendiri

cuplikan film Thor : Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor : Love and Thunder)

Gorr hidup di lingkungan yang percaya terhadap dewa. Gorr selalu diajarkan untuk menyembah dan berdoa kepada dewa demi meminta pertolongan dan perlindungan, meskipun para dewa tidak pernah membalas doa mereka. 

Gorr pernah menanyakan keberadaan para dewa ketika ia masih kecil kepada ibunya. Ia bertanya kenapa dia tidak bisa melihat para dewa dan kenapa mereka tidak menolong ayahnya yang menderita demam tinggi pada saat itu. Ibunya menjawab bahwa para dewa akan bertemu dengan ayahnya suatu hari nanti.

Akan tetapi, ketika Gorr dewasa, ia memutuskan untuk tidak mempercayai keberadaan para dewa akibat penderitaan yang dialami sepanjang hidupnya. Ia kehilangan kedua orangtua, pasangan, dan anak-anaknya yang membuatnya kehilangan kepercayaan terhadap dewa. Sukunya sendiri pun membencinya karena tidak percaya terhadap dewa.

3. Gorr terhubung secara tidak langsung dengan Venom

cuplikan film Thor : Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor : Love and Thunder) | cuplikan film Venom (dok. Sony Pictures/Venom)

Gorr memiliki senjata bernama All-Black the Necrosword. Senjata tersebut ia dapat akibat pertarungan dua dewa, pedang dari salah satu dewa tersebut berubah menjadi gumpalan dan menyatu dengan Gorr. Ia juga menggunakan pedang ini untuk membunuh dewa pertama kalinya dan bersumpah untuk mengincar dewa lain yang ada di alam semesta.

Pedang tersebut terbuat dari All-Black, symbiote pertama di jagat Marvel. Symbiote merupakan parasit luar angkasa yang diciptakan oleh Knull --Dewa Symbiote-- pada pertama kalinya dalam bentuk pedang. Parasit ini sama seperti yang menciptakan kostum hitam Spider-Man dan juga mengubah Eddie Brock menjadi salah satu musuh bebuyutan Spider-Man, Venom.

4. Memiliki kekuatan super dari All-Black the Necrosword

cuplikan film Thor : Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor : Love and Thunder)

Gorr terlahir sebagai makhluk asing biasa tanpa kekuatan super. Namun, setelah menyatu dengan All-Black the Necrosword, Gorr memperoleh sejumlah kekuatan. Kekuatan fisik, ketahanan, kecepatan, dan refleksnya meningkat drastis.

Selain itu, All-Black juga memberinya keabadian dan kemampuan regenerasi, seperti menyembuhkan luka dengan cepat seta menumbuhkan kembali anggota tubuh yang putus. Dengan All-Black, Gorr mampu menciptakan berbagai benda, seperti sayap, baju zirah, dan jubah. Ia pun dapat menciptakan berbagai macam senjata yang ia mau dari parasit tersebut, tetapi biasanya Gorr mengubahnya menjadi pedang. 

Bagaimanapun, kekuatan Gorr sangat bergantung dengan symbioteSymbiote yang menyatu dengannya juga memiliki kelemahan, yaitu sangat rentan terhadap hawa panas dan getaran suara dengan frekuensi tinggi. 

5. Gorr memiliki bom seukuran bulan

cuplikan film Thor : Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor : Love and Thunder)

Setelah dikalahkan oleh Thor, Gorr mencari cara lain untuk membunuh para dewa tanpa harus menghampiri mereka satu per satu. Gorr bertemu dengan Dewa Bom, Shadrak, untuk membantunya membuatkan desain bom berukuran bulan untuk membasmi para dewa.

Bom ini terdiri dari jantung dari seorang Elder God, bulan, The Pool of Forever, --alat untuk menjelajahi waktu-- dan darah dari para dewa yang telah dibunuh oleh Gorr. Bom ini diberi nama Godbomb

Gorr mengaktifkan Godbomb dengan pedang Necrosword dan dengan bantuanThe Pool of Forever, sehingga memungkinkan Godbomb untuk membunuh seluruh dewa yang pernah atau akan ada dengan melintasi ruang dan waktu. Para dewa akan mati dengan perlahan akibat digerogoti parasit symbiote dari luar dan dalam.

Dengan kekuatan symbiote yang dimiliki, Gorr menjadi musuh yang tidak mudah untuk dikalahkan. Apakah Thor dan teman-temannya mampu untuk mengalahkan Gorr? Kita tunggu dalam film Thor: Love and Thunder, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team