⁠5 Fakta Kehidupan Donne Maula yang Tertuang dalam Album Daur Hidup!

Donne Maula mengungkapkan harus menanggung beban sebagai kepala rumah tangga sejak kelas 4 SD. Ia harus menjadi pribadi yang didewasakan oleh keadaan, karena saat itu orangtuanya berpisah. 

Maka dari itu, ia terbiasa mengambil semua beban dan mengurusi orang-orang. Donne pun dinilai kuat dan hebat, padahal ia tidak baik-baik saja. 

"Di umur 18 Jadi gue sudah terbiasa punya anak buah, gue selalu jadi the loudest voice in the room. Jadi orang-orang biasa menggantungkan bebannya ke gue semua. Dan gue dengan senang hati mengambil peran itu. Karena dari kecil gue sudah terbiasa," ucapnya saat berkunjung ke kantor IDN, pada Kamis (13/6/2024).

Setelah menjalani kehidupan seperti itu, Donne mulai merasakan mati rasa. Banyak keadaan yang membuatnya sedih dan kecewa. Mulai dari patah hati pertama hingga ditinggal pergi sang ibu.

"Lalu setelah itu, ya namanya kehidupan kita sering dikecewakan, sering macem-macem. Salah satu keadaan tergelap gue, ya, kayak di album, di lagu Dari Hidup tuh ada kata, mati berkali-kali tapi bisa hidup lagi. Itu tuh bikin gue hancur ternyata. Tapi gue berusaha untuk baik-baik saja gitu. Gue ngerasa gue baik-baik saja, gue bisa nangani ini sendirian," tambahnya.

Memendam semua perasaannya seorang diri, hal tersebut justru membuat Donne mengalami mati rasa selama delapan tahun. Ia mengakui tak bisa menangis, bahkan tak menikmati film atau lagu yang diputar.

"Dan itu secara gak sadar bikin gue mati rasa. Momen gelap yang tidak gue sadari. Karena gue mau mendem semua, gue ngerasa bisa selesain semua sendiri. Gue gak share ke orang lain, gue olah sendirinya di badan gue. Sampai akhirnya gue mati rasa. Gue sempat mati rasa 8 tahun tuh," lanjut suami Yura Yunita ini.

Tahun pun silih berganti, Donne memulai hubungan sama Yura Yunita dengan menyimpan segala luka batinnya. Sampai akhirnya, Donne dapat melepas tangisnya karena sang kekasih melakukan suatu hal yang menyentuh hati.

Secara tiba-tiba, Donne kebingungan karena air matanya mengalir deras. Baginya hal tersebut adalah hal yang tak wajar. Namun, akhirnya ia memahami kesedihannya yang mulai pecah setiap tiga bulan hingga seminggu sekali.

"Tiga bulan kemudian berulang lagi. Terus frekuensi itu makin rapet lagi. Makin rapet lagi. Kayak dua bulan kambuh. Sebulan kambuh. Setelah itu tiga minggu. Seminggu sekali kambuh. Dan makin rapet. Gue tuh ngerasa depresi banget, karena semua tuh keluar di kepala gue. Rasanya tuh kayak berkali-kali lipat gitu," lanjutnya.

Saat perasaannya kacau dan penuh dengan luka, Donne Maula sempat ingin mengakhiri hidupnya. Donne banyak bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia berharga dalam dunia ini.

"Gue ngerasa, gue tuh berharga gak sih di dunia ini gitu loh. Guna gue di dunia tuh apa gitu. Gak ada. Kayaknya kalau gue udah ga ada. Dunia akan tetep baik-baik saja deh. Gue sudah mau mengakhiri semuanya. Berkali-kali. Tapi setiap gue mau mengakhiri. Gue ngerasa gak ada yang salah," tambah Donne.

Akan tetapi, Donne Maula kembali kuat dan bertahan. Ia merasa memiliki Yura Yunita yang selalu mendukungnya dalam hal apapun.

"At least ada satu orang yang sayang sama gue. Dan gue gak mau bikin orang itu sedih. Jadi gue bertahan untuk dia. Gitu loh. Memang salah. Harusnya gue bertahan untuk diri gue sendiri. Tapi at least pada saat itu adalah, itu salah satu alasan gue untuk tetep bisa bertahan," tutupnya.

Banyak pengalaman hidupnya yang Donne Maula tuang dalam album perdana ini. Semoga banyak pelajar positif yang bisa diambil, ya, dan memberikan semangat!