Jakarta, IDN Times - Setelah Penyalin Cahaya, Sutradara Wregas Bhanuteja akhirnya merilis karya film panjang keduanya, Budi Pekerti. Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (29/10/2023) ini, Wregas membagikan setiap detail adegan yang ternyata memiliki filosofi.
Selain itu, Wregas juga membeberkan sederet fakta menarik di balik proses pembuatan film Budi Pekerti. Apa saja, ya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Melakukan syuting di Yogyakarta, Wregas pun mengaku banyak lokasi syuting yang memang menjadi tempat kenangan masa kecilnya. Tak hanya itu, terungkap pula bahwa set sekolah yang digunakan dalam Budi Pekerti ternyata merupakan SMP tempat Wregas bersekolah dahulu.
Bahkan, Wregas juga menjadikan salah satu gurunya menjadi figuran di dalam film. Bukan tanpa alasan, guru tersebut merupakan inspirasi dari sosok Prani, lho!
"Total lokasi memang ada 40 lokasi. Dan semua lokasi adalah kenangan masa kecil saya. SMP yang di sini adalah SMP saya. Dua guru yang terakhir memberikan jarik kepada Bu Prani itu adalah guru BP saya yang menjadi inspirasi Bu Prani," jelas Wregas.
Disadari oleh banyak penonton, ring light kerap muncul di berbagai adegan yang ada dalam Budi Pekerti. Wregas pun menjadikan ring light sebagai bayang kesempurnaan yang menghantui setiap tokoh di film ini.
"Saya mengibaratkan ring light sebagai hantu. Jadi sosok setan atau hantunya itu ya si setan ring light ini. Jadi dia selalu muncul," tegas Wregas.
"Kenapa ring light? Ring light menawarkan suatu kesempurnaan. Semua orang di sosial media ingin sempurna, perfect. Ring light secara konsep, tidak ada bayangan sama sekali, atau flawless. Tidak ada cacat, tidak ada ruang kesalahan sama sekali," tambahnya.
Selain itu, ternyata sederet kejadian viral yang ada di Budi Pekerti ternyata berangkat dari kisah nyata. Wregas mengaku dirinya selalu mengumpulkan sederetan tautan video viral yang kemudian melahirkan kisah keluarga Prani.
"Sekarang itu jejak digital itu mudah sekali connecting the dot. Itu semua yang saya jadikan bahan," jelas Wregas.
Wregas juga memberi contoh, seperti kejadian toko putu Mbok Rahayu yang mendadak viral setelah diulas secara daring. Momen saling berebut antrean yang dimasukkan ke dalam film ini pun merupakan hasil pengamatan tim.
"Inget gak temen-temen tuh ada satu usaha kuliner terkenal banget karena ada satu online platform yang meliput. Semacem jajanan pasar gitu," ungkap Wregas.
"Awalnya si nenek ini jualan di situ biasa sekali, tapi karena diviralkan oleh online platform ini yang ngantre banyak sekali, dan dia jadi bikin nomor antrean untuk menghindari orang berkelahi. Karena dia bilang ada aja orang berkelahi, aku duluan, aku duluan. Udah dibikinin antrean, ternyata masih aja ada yang nitip-nitip, dan itu semua bersumber dari pengamatan real kami," paparnya.
Wregas pun mengakui bahwa memang ada adegan-adegan tambahan yang baru dimasukkan saat mendatangi lokasi. Misalnya, momen saat Gora yang berendam di kolam dekat kamar mandi saat merasa tertekan.
"Bahkan scene kolam Gora berendam saja itu baru muncul ketika saya baru mengunjungi si scene kamar mandi itu. Sebelumnya, saya gak bikin dia tiduran di kolam. Tapi melihat kolam, oh iya SMP saya punya kolam," jelas sang sutradara Budi Pekerti ini.
Film Budi Pekerti ini didominasi dengan warna kuning dan biru. Misalnya, seragam guru, masker, hingga celana olahraga yang digunakan oleh Prani. Untuk warna biru, Wregas menggunakannya untuk latar belakang saat Muklas melakukan klarifikasi.
"Bukunya itu warnanya biru dan kuning. Jadi Budi Pekerti ini mindset dominan saya adalah warna biru sebagai latar tembok, dan yang menjadi benang merah adalah warna kuning, mulai dari helm, masker, untuk merepresentasikan itu," papar Wregas yang disambut decakan kagum dari penonton.
Budi Pekerti akan dirilis pada 2 November 2023 di bioskop berbagai kota di Indonesia. Film ini pun disebut penuh dengan semiotika dari pemikiran sang sutradara.