Britney Spears akan merilis buku memoar bertajuk "The Woman in Me" pada 24 Oktober 2023 mendatang. Dalam rangka mempromosikan buku tersebut, pelantun lagu "Toxic" itu melakukan wawancara eksklusif dengan People dan mengungkapkan sejumlah fakta yang mengejutkan tentang dirinya.
Mulai dari alasannya menjadi botak gundul pada 2007 silam dan rahasia hubungannya yang menyakitkan dengan Justin Timberlake. Lebih lanjut, baca selengkapnya di sini.
Pada 2007, Britney Spears pernah menggemparkan dunia setelah tiba-tiba tampil botak gundul. Hal tersebut membuatnya semakin jadi sorotan, terutama setelah kasus perceraiannya dari Kevin Federline.
Tidak sedikit masyarakat yang berasumsi bahwa keputusan Britney gundul merupakan dampak dari perceraiannya. Namun, setelah belasan tahun akhirnya mantan kekasih Justin Timberlake itu mengungkapkan alasan sebenarnya.
Britney mengaku kalau keputusannya kala itu merupakan respons terhadap perasaannya yang menganggap bahwa semua orang menginginkan dirinya dan habis-habisan menilai penampilan fisiknya saja. Oleh karena itu, mencukur rambut hingga botak adalah tindakan untuk melawan pandangan masyarakat terhadapnya.
"Aku telah dilihat dari ujung rambut hingga ujung kaki, ada orang yang memberi tahuku apa pendapat mereka tentang tubuhku, sejak aku masih remaja. Mencukur rambut dan bertingkah adalah caraku melawan," ungkap Britney di dalam wawancara eksklusif dengan People.
Fakta mengejutkan lainnya dari adalah pengakuan kalau Britney pernah menggugurkan kandungan hasil hubungannya dengan Justin Timberlake pada 2002 silam. Saat menggugurkan janinnya, Britney dan Justin masih berstatus sebagai sepasang kekasih.
Namun, langkah aborsi dilakukan Britney karena mantan kekasihnya itu belum siap untuk menjadi ayah. Padahal kala itu Britney sangat bersemangat untuk membangun keluarga bersama Justin.
"Justin jelas tidak senang dengan kehamilan itu. Dia mengatakan kami belum siap untuk memiliki bayi dalam hidup kami, karena kami masih terlalu muda," ujar Britney. "Justin sangat yakin bahwa dia tidak ingin menjadi seorang ayah," tambahnya.
Di dalam buku memoarnya yang cukup dinantikan itu, Britney menulis bahwa dirinya pernah menghabiskan waktu dengan sang ibu dengan minum alkohol dan berujung mabuk. Mengejutkannya, hal tersebut ia lakukan dengan sang ibu sejak masih duduk di bangku SMP.
“Untuk bersenang-senang, sejak aku kelas delapan, ibu dan aku menempuh perjalanan dua jam dari Kentwood ke Biloxi, Mississippi, dan saat kami di sana, kami akan minum daiquiris (jenis minuman alkohol)," ungkap ibu beranak dua itu.
Meski begitu, Britney merasa senang melakukan aktivitas tersebut bersama ibunya. "Aku senang bisa minum bersama ibuku sesekali," lanjutnya.
Hubungan Britney Spears dan sang ibu bisa dibilang cukup baik. Namun, hubungannya dengan sang ayah justru berbanding terbalik. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dulunya Britney Spears selalu berada di bawah kendali sang ayah. Tidak hanya dikontrol, ayahnya juga melakukan body shaming terhadap sang musisi.
"Jika menurutku kritik media soal tubuhku terasa buruk, maka jadi lebih menyakitkan ketika yang melakukannya adalah ayahku sendiri. Dia berulang kali mengatakan kepadaku bahwa aku terlihat gemuk dan aku harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya," tulis Britney.
Oleh karena itu, Britney merasa dirinya kehilangan kebebasan atas tubuhnya sendiri. "Tiga belas tahun berlalu dan aku merasa seperti bayangan diriku sendiri. Sekarang aku teringat kembali pada ayahku dan rekan-rekannya yang memegang kendali atas tubuh dan uangku selama itu," lanjutnya.
Kisah Britney Spears, salah satu diva modern tersukses di dunia, memang penuh kepedihan tak hanya gemerlap. Kita nantikan apa lagi yang akan Britney ungkap di buku biografinya.