Fakta Mengerikan yang Terjadi saat Produksi The Wizard of Oz (1939)

Standar kesehatan dan keselamatan kerja hampir tidak ada pada awal abad ke-20, khususnya di Hollywood. Ada beberapa film yang menunjukkan hal ini dengan sangat jelas, salah satunya produksi film The Wizard of Oz pada1939. Sutradara film tersebut, Victor Fleming, dikenal sebagai orang yang ngotot dan suka menindas. Fleming tidak peduli dengan keselamatan di lokasi syuting.
Sejak awal pembuatan film, lokasi syuting The Wizard of Oz dilanda kecelakaan berbahaya dan kondisi kerja yang tidak aman. Contohnya, salju palsu yang dibuat dari serat asbes chrysotile. Padahal, zat ini cukup berbahaya bagi kesehatan dan sudah diketahui sejak awal abad ke-20.
Selain itu, sapu penyihir jahat yang digunakan dalam film ini juga terbuat dari asbes, begitu pula kostum orang-orangan sawah yang dikenakan Ray Bolger. Lantas, apa saja, hal-hal berbahaya lain selama proses syuting film The Wizard of Oz? Ini ulasannya!
1. Kostum yang digunakan dalam The Wizard of Oz bisa dibilang sangat berbahaya bagi kesehatan

Kostum karakter Tin Man (Manusia Timah) menimbulkan banyak masalah. Buddy Ebsen, yang merupakan aktor pertama yang berperan sebagai Manusia Timah, ternyata sangat alergi terhadap debu limbah aluminium yang digunakan untuk membuat kostum Manusia Timah tersebut. Ebsen pun harus dirawat di rumah sakit karena reaksi alergi tersebut. Dia akhirnya harus mundur dari film itu.
Namun, suara Ebsen masih dapat didengar dalam lagu We're Off To See The Wizard, karena rekamannya dimasukkan ke dalam soundtrack film tersebut. Akibat perannya sebagai Manusia Timah, Esben mengalami masalah pernapasan seumur hidupnya. Dia bahkan tidak pernah mendapat kesempatan untuk tampil di layar lebar lagi.
Ebsen digantikan oleh Jack Haley, dan debu limbah aluminium itu diganti dengan pasta aluminium yang bisa dicat, seperti dilansir ThoughtCo. Namun, cat tersebut menimbulkan masalah lain. Cat aluminium ini membuat Haley terkena infeksi mata. Pembuatan film pun jadi harus ditunda hingga dia pulih. Untungnya, Haley mampu mempertahankan pekerjaannya dan dia tidak terkena efek jangka panjang dari riasan Manusia Timah ini.
Sayangnya, masalah kesehatan dari kostum di film ini tidak berhenti di situ. Kostum karakter Cowardly Lion (Singa Pengecut) yang diperankan Bert Lahr dibuat dari kulit singa asli, jadi bagian dalam kostum ini sangat berat dan panas. Ditambah lagi dengan panas yang dihasilkan dari lampu studio selama proses syuting membuat Lahr kepanasan dan tersiksa.
2. Kecelakaan di lokasi syuting hingga membuat dua aktris dirawat

Kecelakaan dramatis juga terjadi di lokasi syuting The Wizard of Oz. Margaret Hamilton, yang berperan sebagai Penyihir Jahat, dan pemeran penggantinya, Betty Danko, mengalami luka bakar parah saat di lokasi syuting. Dalam adegan saat Penyihir Jahat meninggalkan Munchkinland dalam pertunjukan kembang api dan asap, Margaret Hamilton seharusnya turun lewat pintu tersembunyi. Namun, pintunya tidak bisa dibuka. Akibatnya, Hamilton terbakar dan menderita luka bakar tingkat dua sampai tiga di wajah dan tangannya.
Apalagi, tubuh Hamilton yang dicat hijau harus dihilangkan dengan alkohol, yang tentunya dapat memperburuk lukanya, sebagaimana dilansir History Collection. Hamilton pun harus dirawat selama 6 minggu. Dia juga jadi trauma dengan kembang api.
Betty Danko, pemeran pengganti Hamilton, juga harus beradegan dalam situasi kebakaran. Saat syuting adegan di mana Penyihir Jahat menulis Surrender Dorothy di langit dengan sapunya, Danko diharuskan duduk di atas pipa logam asli yang diisi dengan bahan yang mudah terbakar. Nahasnya, pipanya meledak, Danko menderita luka bakar parah di kakinya dan harus dirawat di rumah sakit selama 11 hari. Meskipun begitu, adegan tersebut masih dilanjutkan dengan mempekerjakan seorang pemeran pengganti bernama Aline Goodwin.
3. Persiapan Judy Garland dalam film The Wizard of Oz sangat merusak kesehatannya

Judy Garland bukanlah pilihan utama untuk memerankan Dorothy dalam The Wizard of Oz. Direktur studio Warner Bros. awalnya memilih Shirley Temple yang 6 tahun lebih muda dari Garland. Namun setelah audisi, vokal Temple dirasa kurang. Judy Garland sendiri berusia 16 tahun saat terpilih memerankan karakter di film tersebut. Agar terlihat seperti gadis muda, Garland harus mengenakan korset yang sangat ketat.
Studio tersebut juga menerapkan diet penurun berat badan kepada Judy Garland. Garland hanya boleh mengonsumsi sup ayam, kopi hitam, dan rokok, ditambah dengan pil diet sebagai tambahan. Selain itu, studio memberikan suntikan adrenalin berupa pil untuk menjaga energi Garland tetap terjaga, tetapi pada malam hari dia dikasih obat tidur. Sayangnya, ini bukanlah hal baru bagi Garland, karena ibunya juga memberinya pil serupa ketika dia masih kecil untuk menjaga performanya sebagai aktris.
Keselamatan para aktor dan aktris memang tidak diperhatikan dalam pembuatan film Hollywood klasik. Banyak aktor dan aktris yang mengalami cidera hingga kesehatannya memburuk akibat memerankan karakter tertentu dalam proses syuting. Hingga pada saat kematian Brandon Lee, keselamatan aktor dan aktris diutamakan. Bahkan ada istilahnya stuntman untuk menggantikan aktor atau aktris utama ketika adegan yang mereka perankan cukup berbahaya.