Series Jingga dan Senja Siap Bikin Penonton Nagih, Ini 5 Alasannya!

Tina Arwin selaku Chief of Content Vidio menjelaskan bahwa series Jingga dan Senja merupakan adaptasi dari karya tulis yang baik dan cukup legendaris. Berawal dari situ Tina yakin menjadikan Jingga dan Senja sebagai andalan Vidio di bulan Oktober ini.

"Ini merupakan original series yang kita awalnya memang perbincangan sudah lama dengan pihak Rafi dan Screenplay karena ini merupakan karya tulis baik dan cukup legendaris," ucap Tina dalam Press Conference & Gala Premiere Jingga dan Senja pada Senin (25/10/2021).

Ia juga menambahkan karya tulis sebagus ini sangat disayangkan jika gak diwujudkan dalam bentuk visual.

"Kita merasa bahwa (series ini) salah satu konsep cerita yang tepat. Selain itu akan sangat sayang novel sebagus ini gak diwujudkan dalam visual. Ini juga sebagai andalan kita di bulan Oktober," tambahnya.

Diketahui sebelum dijadikan series, novel "Jingga dan Senja" ini tadinya ingin diadaptasi sebagai film di bioskop. Namun, karena pandemik akhirnya pihak produksi memutuskan untuk beralih ke series.

"Kita awalnya kepikiran untuk film bioskop tapi setelah pandemik kita bicara untuk dibuat ke series aja," ucap Sunil Samtani produser Jingga dan Senja.

Sang penulis novel, Esti Kinasih juga menambahkan perubahan format ini membawa dampak positif dari penggemar.

"Sempet ditanya sama penggemar dan komunitas, dari ratusan halaman apakah bisa dijadikan satu film dengan durasi 1 jam? Setelah akhirnya dibuatkan series mereka sangat antusias," tambah Esti.

Yups, perubahan dari bentuk film ke series membuat cerita Jingga dan Senja semakin lengkap. Karena dari durasi saja series lebih panjang dibanding film.

Kuntz Agus Sutradara Jingga dan Senja mengatakan bahwa series ini seperti mesin waktu bagi penonton.

"Ini harus ditunggu karena seperti mesin waktu seperti masa cinta di masa SMA, kenakalan di masa SMA, dan untuk yang masih SMA kasih pesan juga kalau tawuran itu gak baik," ucap Kuntz.

Series Jingga dan Senja ini bukan sekadar cerita SMA aja, tapi juga mempunyai sisi pertemanan, persahabatan, dan kekeluargaan.

Menurut Yoriko Angeline pemeran Tari, series ini dapat memperlihatkan sisi positif dari setiap orang sekalipun terlihat dari luarnya terlihat negatif.

"Semoga bisa mengambil pesan dari series ini pertemanan, persahabatan, kekeluargaan, dan melihat sisi positif setiap orang walaupun dari luar keliatannya negatif," ucap Yoriko.

Abidzar Al Ghifari pemeran Ari menambahkan bahwa Jingga dan Senja lebih kompleks dari cerita cinta anak SMA. "Bukan tentang cinta-cintaan anak SMA, lebih kompleks dari situ," tambahnya.

Titin Wattimena penulis naskahh Jingga dan Senja menyebutkan setiap episode akan ada sesuai yang menarik sehingga bikin penonton penasaran dan ketagihan.

"Memilih bagian-bagian dari novel ada yang kita tipiskan dan tebalkan dalam bentuk visual di series ini. pastinya di akhir episode selalu ada sesuatu menarik yang bikin penasaran," ucap Titin.

Semakin bikin penasaran, seberapa worth it nonton Jingga dan Senja nih? Daripada hanya menebak-nebak mending langsung aja nonton series Jingga dan Senja di Vidio sejak 29 Oktober 2021 dan tayang setiap hari jumat berikutnya.