10 Fakta Serial Musikal Payung Fantasi, Angkat Kisah Ismail Marzuki
Sejak pandemik muncul, panggung teater beradaptasi menjadi sebuah musikal yang ditonton dari YouTube. Menyusul kesuksesan drama musikal Nurbaya, kini Indonesia Kaya kembali menampilkan serial lainnya yang bertajuk Payung Fantasi.
Serial musikal ini mengisahkan Eulis Andjung yang mengenang satu tahun setelah kematian Ismail Marzuki. Kisah keduanya pun diceritakan kepada Rachmi, anak mereka. Simak fakta-fakta menarik terkait Payung Fantasi di bawah ini!
1. Pemeran utama di serial musikal Payung Fantasi ini ditentukan lewat audisi daring Mentjari Bang Maing & Djoewita
2. Serial Payung Fantasi ini diangkat dari kisah hidup komponis terkenal Ismail Marzuki
3. Payung Fantasi yang jadi judul serial musikal ini sendiri diambil dari salah satu lagu ciptaan Ismail Marzuki pada tahun 1955
4. Serial musikal Payung Fantasi ini pun mengambil latar tahun 1920 hingga 1950-an
5. Gusty Pratama yang memerankan Ismail Marzuki merupakan anggota kelompok musik 5 Romeo yang dibina oleh Yovie Widianto
6. Serial musikal Payung Fantasi juga menampilkan 25 lagu hits ciptaan Ismail Marzuki, salah satunya adalah Panon Hideung yang dibuat khusus untuk Eulis Andjung
7. Serial musikal ini ditayangkan di kanal YouTube IndonesiaKaya secara berkala dan akan memiliki total 6 episode
8. Afgan pun ikut dalam proyek serial musikal ini sebagai Bing Slamet, maestro yang dikenal bersahabat dengan Ismail Marzuki
9. Titiek Puspa yang memulai kariernya dengan menyanyikan lagu Candra Buana di ajang Bintang Nasional pun ikut berperan sebagai tokoh fiksi, yaitu Eyang Putri
10. Selain itu, ada pula Sal Priadi dan Daniel Adnan yang ikut membintangi serial musikal Payung Fantasi ini
Serial musikal Payung Fantasi mulai tayang di kanal Youtube IndonesiaKaya sejak Rabu (26/10/2022). Tak sampai dua minggu, episode pertamanya pun kini sudah ditonton lebih dari 2,3 juta orang.
Ismail Marzuki sendiri merupakan komponis dengan lagu-lagu yang terkenal hingga masa kini. Ismail Marzuki meninggal dunia pada tahun 1958, karena penyakit paru-paru basah yang dideritanya.
