Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Fakta Serial Netflix The Waterfront yang Perlu Kamu Tahu

poster The Waterfront
dok. Netflix/ The Waterfront

Serial drama kriminal keluarga The Waterfront menjadi salah satu tayangan orisinal dari Netflix paling mencuri perhatian sejak dirilis pada Juni 2025. Mengambil latar komunitas pesisir di North Carolina, serial ini menyajikan kisah keluarga nelayan yang terjebak dalam dunia gelap perdagangan obat-obatan. Dengan konflik internal keluarga dan latar sosial yang relevan, serial ini langsung mencuat ke perbincangan publik dan media. Bagi kamu yang penasaran, berikut delapan fakta serial Netflix The Waterfront yang menarik untuk disimak!

1. Terinspirasi dari kisah nyata ayah sang kreator

potret Kevin Williamson (instagram.com/kevwilliamson)
potret Kevin Williamson (instagram.com/kevwilliamson)

Kevin Williamson, kreator The Waterfront yang juga dikenal lewat Scream dan Dawson’s Creek, menjadikan pengalaman hidup ayahnya sebagai dasar cerita. Ayahnya pernah terlibat dalam penyelundupan zat terlarang setelah bisnis perikanannya meredup di tahun 1980-an. Dari kisah ini, lahirlah cerita fiktif keluarga Buckley yang harus memilih antara mempertahankan moral atau mengikuti tekanan ekonomi. Williamson menyebut serial ini sebagai bentuk terapi sekaligus penghormatan terhadap masa lalunya yang kelam dan kompleks.

2. Diperkuat jajaran aktor kaliber dengan performa emosional kuat

Serial ini dibintangi oleh Holt McCallany sebagai Harlan Buckley, kepala keluarga yang keras kepala namun rapuh, serta Maria Bello sebagai istrinya yang ambisius, Belle Buckley. Melissa Benoist dan Jake Weary juga tampil mencuri perhatian sebagai anak-anak mereka. Karakter-karakter ini tidak digambarkan secara hitam-putih, melainkan penuh ambiguitas moral yang membuat penonton bersimpati dan geram sekaligus. Permainan emosi para pemeran menjadi kekuatan utama serial ini selain ceritanya yang menegangkan.

3. Kerap dibandingkan dengan Yellowstone dan Ozark

adegan dalam serial The Waterfront. (dok. Netflix/The Waterfront)
adegan dalam serial The Waterfront. (dok. Netflix/The Waterfront)

Tidak sedikit yang menyebut The Waterfront sebagai versi pesisir dari Yellowstone, terutama karena konflik antargenerasi dan nilai keluarga yang dipertaruhkan. Namun, dari segi atmosfer dan tekanan genre kriminal, serial ini justru lebih dekat dengan Ozark. Dengan perpaduan dua elemen tersebut, The Waterfront berhasil menciptakan identitasnya sendiri—drama kriminal keluarga yang padat, bergaya sinematik, dan tetap realistis.

4. Lokasi syuting menampilkan keindahan dan kerasnya kehidupan pesisir

Seluruh pengambilan gambar dilakukan di kota pantai Wilmington dan Southport, North Carolina. Lokasi ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga memperkuat latar cerita karena menampilkan kehidupan nelayan yang makin terpinggirkan. Perahu-perahu sungguhan, pelabuhan, dan restoran ikan lokal dijadikan latar tanpa banyak modifikasi, menciptakan rasa autentik yang mendalam. Hal ini membantu membangun dunia fiktif Havenport yang terasa nyata.

5. Musim perdana hanya terdiri dari 8 episode

cut scene serial Netflix The Waterfront (instagram.com/thewaterfrontseries)
cut scene serial Netflix The Waterfront (instagram.com/thewaterfrontseries)

Netflix merilis seluruh episode musim pertama pada 19 Juni 2025, dengan durasi tiap episode berkisar 42–55 menit. Pendeknya musim ini membuat alur cerita berjalan cepat tanpa filler yang membosankan. Penonton langsung disuguhkan konflik yang berkembang pesat, dari intrik keluarga hingga aksi ilegal yang mulai membahayakan semua pihak. Ketegangan dibangun secara konsisten dari episode awal hingga akhir, membuat serial ini sangat cocok untuk ditonton secara maraton.

6. Musik latar dibuat oleh komposer berpengalaman

John Frizzell dipercaya menggarap musik latar The Waterfront, menghasilkan atmosfer musikal yang mendukung ketegangan dan drama emosional dalam serial ini. Dirilis secara resmi oleh Lakeshore Records, soundtrack-nya menggabungkan elemen musik irama elektronik country dan ambient. Musiknya mampu memperkuat nuansa pesisir yang rapuh sekaligus mempertegas beban moral karakter-karakter utama yang hidup dalam dilema secara terus-menerus.

7. Menerima sambutan kritik yang cukup beragam

Di Rotten Tomatoes, The Waterfront memperoleh rating 64% dari kritikus dan 73% dari penonton. Beberapa memuji kekuatan karakter dan visual, sementara yang lain mengkritik tempo narasi yang terlalu padat dalam beberapa bagian. Meski begitu, Variety dan The Guardian menilai serial ini sebagai drama yang berhasil mencampur tekanan ekonomi dan dinamika keluarga dalam skala yang intim. Penonton pun cenderung menyebut serial ini sebagai tontonan yang mudah untuk ditamatkan namun meninggalkan bekas.

8. Tema keluarga dan keputusasaan jadi pusat cerita

foto para pemeran serial Netflix The Waterfront (instagram.com/thewaterfrontseries)
foto para pemeran serial Netflix The Waterfront (instagram.com/thewaterfrontseries)

Serial ini menyoroti bagaimana tekanan ekonomi bisa menggerus prinsip moral, terutama dalam ikatan keluarga. Keluarga Buckley awalnya digambarkan sebagai keluarga pekerja keras yang bangga atas bisnis perikanan mereka, namun ketidakadilan ekonomi mendorong mereka ke dunia kriminal. Dalam prosesnya, hubungan keluarga mulai retak, muncul rahasia kelam, dan setiap anggota dihadapkan pada pilihan etis yang tak mudah. Tema inilah yang membuat The Waterfront terasa lebih dari sekadar drama kriminal biasa.

Serial The Waterfront bukan hanya suguhan drama keluarga yang dibumbui kriminalitas, tapi juga potret sosial tentang perubahan zaman dan dampaknya pada komunitas kecil. Dengan delapan fakta serial Netflix The Waterfront di atas, semoga bisa menjadi referensi sebelum kamu memutuskan menontonnya. Untuk kamu pencinta drama yang punya konflik emosional kuat, serial ini layak masuk daftar tontonan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us