Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Janur Ireng.jpeg
Janur Ireng (dok. MD Pictures/Janur Ireng)

Intinya sih...

  • Janur Ireng berlatar di tahun 1997, 6 tahun sebelum Sewu Dino

  • Kemunculan Trah Pitu, bukan cuma Atmojo dan Kuncoro

  • Alasan Sabdo menggunakan santet Sewu Dino kepada Atmojo

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah menunggu sekian lama, film baru adaptasi thread viral Simpleman kembali dirilis. Janur Ireng (2025) tak cuma jadi prekuel, melainkan kunci yang membuka lapisan terdalam dari Sewu Dino Universe (SDU).

Lewat potongan-potongan cerita, satu hal pun jelas: teror di Sewu Dino (2023) bukan tanpa alasan. Ada perang darah, persekutuan keluarga, dan ritual yang diwariskan. Berikut lima fakta terbaru yang terungkap dari Janur Ireng.

Artikel ini mengandung spoiler, ya!

1. Janur Ireng berlatar di tahun 1997, 6 tahun sebelum Sewu Dino

Janur Ireng (dok. MD Pictures/Janur Ireng)

Janur Ireng mengambil latar waktu tahun 1997, 6 tahun sebelum peristiwa utama di Sewu Dino yang berlatar tahun 2003. Periode ini menjadi fase krusial ketika benih konflik mulai tumbuh dan mengarah pada santet Sewu Dino.

Pilihan latar ini membuat Janur Ireng terasa seperti membuka buku catatan lama yang penuh noda darah. Bukan cuma masa lalu, tapi soal asal mula semua kesalahan keluarga yang harus dibayar mahal oleh generasi berikutnya.

2. Kemunculan Trah Pitu, bukan cuma Atmojo dan Kuncoro

Janur Ireng (dok. MD Pictures/Janur Ireng)

Selama ini penonton hanya mengetahui konflik antara keluarga Atmojo dan Kuncoro. Janur Ireng memperluas semesta dengan memperkenalkan Trah Pitu, tujuh keluarga darah persekutuan: Atmojo, Kuncoro, Sobo, Anggodo, Codro, Gayatri, dan Gatih. Dari tujuh nama itu, setidaknya empat keluarga aktif terlibat dalam konflik Janur Ireng.

Dari trailer film, kita sudah melihat para petinggi keluarga, yakni Arjo Kuncoro (Tora Sudiro), Karsa Atmojo (Karina Suwandhi), Pastika Gayatri (Faradina Mufti), Anggodo Prayogo (Epy Kusnandar), dan Lingga Codro (Aqi Singgih). Artinya, SDU bukan cuma perang dua kubu, melainkan pertarungan kekuasaan dari berbagai pihak.

3. Alasan Sabdo menggunakan santet Sewu Dino kepada Atmojo

Sewu Dino (dok. MD Pictures/Sewu Dino)

Fakta yang terungkap dari film ini datang dari sosok Sabdo. Ia bukanlah orang biasa, melainkan pewaris keluarga Kuncoro, salah satu darah persekutuan tertua. Ritual Sewu Dino yang ia lakukan bukan sekadar kutukan balas dendam, melainkan hasil dari perang antar keluarga.

Dari sini, logika cerita pun berbalik arah. Keluarga Kuncoro bukan dimusnahkan oleh santet Sewu Dino. Justru, fakta bahwa masih ada Kuncoro yang menyerang Atmojo menegaskan bahwa santet ini adalah senjata perang. Lalu, apa yang terjadi dengan keluarga Kuncoro?

4. Ritual 'sakit' keluarga Kuncoro untuk mempertahankan kekuasaan

Janur Ireng (dok. MD Pictures/Janur Ireng)

Janur Ireng menyingkap ritual "sakit" yang dijalani keluarga Kuncoro sebagai harga dari kekuasaan. Penderitaan yang nantinya dialami Sabdo bukan efek samping, melainkan bagian dari kesepakatan gelap yang harus dijalani agar trah mereka tetap berdiri.

Inilah yang membuat horor Sewu Dino Universe terasa tragis. Kekuasaan tidak diwariskan dengan kejayaan, alih-alih dengan tubuh yang rusak dan kewarasan yang dikikis secara perlahan. Momen Sabdo meninggalkan sisi "kemanusiaannya" akan muncul di film ini.

5. Sugik yang menjadi pion dalam permainan besar

Janur Ireng (dok. MD Pictures/Janur Ireng)

Selama ini, Sugik (Rio Dewanto) tampak seperti figur pendukung. Namun Janur Ireng menegaskan posisinya sebagai pion dalam permainan besar para elite Trah Pitu. Ia digeser sesuka hati oleh Karsa Atmojo, Arjo Kuncoro, dan mungkin juga Pastika Gayatri.

Menariknya, Sugik tidak pernah benar-benar melawan. Ia mengalir mengikuti arus takdir, meski tahu ujungnya selalu gelap. Fakta bahwa Sugik adalah mantan pekerja Sabdo Kuncoro, sekaligus penghubung informasi ke Sri lewat Mbah Karsa Atmojo, membuat perannya terasa jauh lebih penting dari yang selama ini kita lihat.

Kira-kira, kejutan apa lagi yang akan terungkap, ya?

Editorial Team