Dibintangi Takumi Kitamura, Ini 5 Fakta Film The End of the Pale Hour

Siap tayang di penghujung tahun 2021, nih!

The End of the Pale Hour atau Akegata no Wakamonotachi merupakan salah satu film Jepang yang dijadwalkan tayang pada penghujung tahun 2021. Film tersebut dibintangi sejumlah artis muda, Takumi Kitamura, Yuina Kuroshima, dan Yuki Inoue. Sesuai dengan tema percintaan yang dijalani para pemuda pada usia 20-an.

Sambil menunggu film itu tayang, yuk cari tahu lima fakta film The End of the Pale Hour berikut ini.

1. Kisah percintaan di usia 20-an yang diawali dengan pertemuan sederhana

Dibintangi Takumi Kitamura, Ini 5 Fakta Film The End of the Pale Hourcuplikan film The End of the Pale Hour (instagram.com/akewaka_info)

Sejumlah siswa mengadakan pesta tersebut di depan Meidaimae, Tokyo. Pertemuan sederhana pada pesta minum terakhir yang dianggap membosankan. Namun, dapat membuat karakter yang diperankan Takumi Kitamura dan Yuina Kuroshima jatuh cinta.

Kisah cinta keduanya tidak selalu berjalan mulus. Mereka memiliki impian dan masa depan masing-masing. Kira-kira hubungan mereka akan berakhir bahagia gak, ya?

2. Diadaptasi dari novel Akegata no Wakamonotachi karya Masahiko Katsuse

Dibintangi Takumi Kitamura, Ini 5 Fakta Film The End of the Pale Hournovel Akegata no Wakamonotachi (twitter.com/katsuse_m)

Film ini dibuat berdasarkan novel berjudul Akegata no Wakamonotachi yang ditulis oleh Masahiko Katsuse. Ia merupakan penulis kelahiran 15 September 1986. Sedangkan novel tersebut menjadi karya pertamanya yang diangkat menjadi film.

Melansir PR TIMES, Masahiko Katsuse sempat menjadi pegawai di sebuah perusahaan setelah lulus kuliah. Di sisi lain, ia hobi menulis di blog untuk meredakan kemarahannya. Dari sinilah, ia mulai mendapat tawaran dari presiden produksi editorial.

Katsuse tidak hanya menjadi penulis. Ia pun membawakan program radio setiap Sabtu malam dan berkecimpung di penerbitan buku. Bukan buku biasa, melainkan lagu-lagu yang dijadikan novel dan konten bacaan untuk memperluas pesan dari lagu-lagu tersebut.

3. Punya lagu tema berjudul "Happy Ending e no Kitai wa"

Dibintangi Takumi Kitamura, Ini 5 Fakta Film The End of the Pale HourMacaroni Enpitsu (akegata-movie.com)

"Happy Ending e no Kitai wa" menjadi lagu tema dari film ini. Lagu tersebut dibawakan oleh band pop rok asal Jepang, Macaroni Enpitsu yang diciptakan oleh sang vokalis sekaligus gitaris, Hattori.

Grup band tersebut memulai debut mereka sejak tahun 2012, beranggotakan lima orang. Hattori (vokal dan gitar), Tanabe Yoshiaki (gitar), Takano Kenya (bass), Hasegawa Daiki (keyboard), dan Sato Masayoshi (drum). Sayangnya, Sato Masayohi memilih hengkang pada tahun 2017.

4. Dibintangi para artis muda berbakat

Dibintangi Takumi Kitamura, Ini 5 Fakta Film The End of the Pale HourYuina Kuroshima, Takumi Kitamura, dan Yuki Inoue (instagram.com/akewaka_info)

Sama seperti kisahnya, film ini dibintangi oleh para artis muda berbakat, seperti Takumi Kitamura, Yuina Kuroshima, dan Yuki Inoue. Takumi dan Yuina, masing-masing memerankan karakter bernama I dan She. Sedangkan Yuki Inoue didapuk sebagai Naoto. 

Sudah sekitar ketiga kalinya Takumi dan Yuina beradu peran serta terlibat dalam proyek yang sama. Sedangkan Yuki Inoue merupakan aktor yang tengah naik daun dan telah membintangi sejumlah film serta drama.

I dan She akan terlibat hubungan asmara yang awalnya bahagia, tapi di masa depan bisa saja lebih rumit. Sedangkan Naoto, sahabat yang akan mendukung saat I mengalami kesenjangan antara kenyataan dan kehidupan ideal versi I. 

5. Berbagai sudut Tokyo yang menarik jadi latar tempat film

Dibintangi Takumi Kitamura, Ini 5 Fakta Film The End of the Pale Hourcuplikan film The End of the Pale Hour (instagram.com/akewaka_info)

Kehidupan anak muda dalam film ini berlatar tempat di Tokyo. Sejumlah lokasi di sudut kota pun menjadi latar tempat yang menarik. Sekalipun sederhana, tapi membuat setiap plot dalam film ini makin dekat dengan penonton.

Tamagawa Josui Park menjadi salah satu tempat yang dipilih. Wahana permainan anak-anak berbentuk paus di taman tersebut menjadi ikon yang mudah dikenali.

Tempat lainnya ada Village Vanguard Shimokitazawa Store. Village Vanguard di Shimokitazawa menawarkan nuansa bohemian yang mengingatkan pada Berkeley, California. Lokasi tersebut terletak di lingkungan kecil di tepi Setagaya dan Shibuya.

Junjo Shopping Street, seperti namanya, tempat ini merupakan surga untuk berbelanja. Dipenuhi toko-toko lokal yang menjual beragam barang dengan harga murah.

Semua tempat tersebut bisa menjadi cerminan anak muda di Jepang yang tinggal di ibu kota. Mendapatkan barang-barang murah, kebahagiaan sederhana hanya dengan menghabiskan waktu di taman dan toko buku untuk mencari bahan bacaan. Bukan rahasia lagi kalau minat baca di negara tersebut tergolong tinggi. 

Nah, sekarang sudah makin tahu tentang film The End of the Pale Hour yang dibintangi Takumi Kitamura, kan? Film tersebut bakal tayang di Jepang pada 31 Desember mendatang. Udah siap nonton?

Baca Juga: 8 Film Jepang Bergenre Slice of Life, Healing dan Inspiratif

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya