5 Alasan The Zone of Interest Layak Raih Best International Film Oscar

Film Inggris pertama raih Best International Film Oscar!

Satu dekade lamanya absen dari gegap gempita industri perfilman, Jonathan Glazer kembali hadir dengan membawa The Zone of Interest (2023). Film adaptasi novel bertajuk sama karya Martin Amis tersebut merupakan dramatisasi dari keseharian keluarga Komandan Auswitch, Rudolf Höss, yang tinggal bersebelahan dengan kamp konsentrasi.

The Zone of Interest berhasil membawa pulang piala Oscar untuk kategori Best International Feature Film, mengalahkan Perfect Days dan The Teachers’ Lounge yang menjadi pesaing berat dalam kategori tersebut. Bukan hal yang mengejutkan, mengingat sebelumnya film ini telah meraih penghargaan Grand Prix di Cannes Film Festival 2023.

Berjaya di berbagai ajang festival dan penghargaan film bergengsi dunia, terdapat sederet alasan The Zone of Interest memang layak memenangkan Best International Feature Film di ajang Oscar 2024. Coba kamu cek, pasti kamu setuju, deh!

Baca Juga: 7 Film Sejarah dengan Perspektif Unik, Ada The Zone of Interest

1. Hadirkan perspektif baru

5 Alasan The Zone of Interest Layak Raih Best International Film OscarThe Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)

Tidak seperti film-film bertema Holocaust pada umumnya, The Zone of Interest menawarkan sudut pandang yang sepenuhnya baru. Dalam wawancaranya dengan Vanity Fair, Jonathan Glazer mengutarakan bahwa dirinya enggan mengglorifikasi kekejaman Nazi, karena tidak relevan dari berbagai sisi. Sebagai gantinya, Glazer menggunakan pendekatan unik, yakni dengan memainkan perasaan penontonnya.

Glazer mengemas The Zone of Interest layaknya sebuah reality show, menyoroti keseharian Rudolf Höss dan keluarganya yang hidup berdampingan dengan kamp konsentrasi. Berfokus pada istri serta anak-anaknya yang beraktivitas dengan normal, bermain di halaman rumah mereka sementara hal-hal mengerikan terjadi di balik dinding tinggi yang mengelilingi kebun mereka.

2. Sebar teror lewat suara

5 Alasan The Zone of Interest Layak Raih Best International Film OscarThe Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)

Meskipun tidak mempertontonkan apa yang terjadi di kamp konsentrasi, Glazer memberi bocoran melalui suara-suara yang terdengar di kejauhan. Mulai dari letusan tembakan, teriakan memilukan dari para tahanan, gertakan para petugas, hingga deru mesin yang berasal dari ruang gas dan kremasi yang aktif sepanjang hari.

Suara-suara tersebut diciptakan oleh sound designer Tarn Willers dan Johnnie Burn. Berangkat dari konsep suara yang abstrak, Willers dan Burn menggunakan hal tersebut sebagai pondasi untuk menciptakan teror dalam The Zone of Interest. Lebih dari cukup untuk membuat penontonnya merasa tidak nyaman dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamp konsentrasi. Tidak heran jika keduanya mendapatkan penghargaan Oscar untuk Best Sound.

3. Sinematografi apik nan mencekam

5 Alasan The Zone of Interest Layak Raih Best International Film OscarThe Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)

Menggandeng sinematografer Łukasz Żal, Glazer menggunakan teknik pengambilan gambar fly-on-the-wall dalam merekam The Zone of Interest. Fly-on-the-wall merupakan teknik yang kerap digunakan dalam film dokumenter, di mana mengikuti dan merekam narasumbernya sebagaimana mereka melakukan kegiatan sehari-hari.

Keduanya menginstal total 10 kamera yang merekam secara bersamaan di berbagai titik di set kediaman keluarga Höss. Dengan begitu, mereka mendapatkan shot dari berbagai sudut tanpa terlalu banyak camera movement dan mengambil banyak take.

Khusus untuk adegan Hedwig mengajak ibunya, Lena, berkeliling kebun, Żal menggunakan teknik dolly shot atau mengikuti pergerakan subjek. Teknik tersebut memungkinkan Żal merekam adegan berdurasi lebih dari lima menit dalam format long take.

Meskipun terbilang biasa saja, nyatanya efek yang dihasilkan dari teknik pengambilan gambar tersebut sangat mengagumkan. Visual yang menawan terasa begitu mencekam dan sulit untuk dinikmati berkat suara-suara memilukan yang berasal dari kamp konsentrasi.

Baca Juga: [REVIEW] To Kill A Tiger, Nomine Oscar yang Bahas Victim Blaming

4. Adegan "The Girl"

5 Alasan The Zone of Interest Layak Raih Best International Film OscarThe Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)

Sebagai salah satu bentuk persiapan dalam menggarap The Zone of Interest, Glazer menemui banyak penyintas yang tinggal di sekitar kamp konsentrasi Auschwitz. Glazer menyebutkan dirinya bertemu perempuan yang menjadi saksi hidup dari kejadian naas tersebut. Sebagai penduduk lokal, perempuan tersebut, yang masih anak-anak, merasa tergerak untuk membantu para tahanan Nazi dengan meninggalkan makanan di area pertambangan pada malam hari.

Hal tersebut yang mendasari terciptanya adegan “The Girl”. Glazer dan Żal menggunakan kamera termal yang biasa digunakan dalam kegiatan militer untuk merekam adegan tersebut. Mengingat adegan tersebut diambil tanpa pencahayaan sama sekali, rekaman yang dihasilkan pun bisa dibilang ala kadarnya. Żal dan Glazer sepakat menggunakan teknologi AI untuk mendapatkan resolusi gambar yang lebih jelas dan jernih. Menciptakan sebuah adegan yang begitu kuat dan mampu membuat hati penontonnya bergetar.

5. Performa akting yang ciamik

5 Alasan The Zone of Interest Layak Raih Best International Film OscarThe Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)

Performa para jajaran cast dalam The Zone of Interest turut memberi nilai tambah. Christian Friedel sebagai Komandan Rudolf Höss berdarah dingin dan ambisius tampil tanpa cela. Kepiawaian Sandra Hüller dalam membawakan peran istri dari Rudolf Höss dengan kesibukannya sebagai ibu rumah tangga pun patut diacungi jempol.

Tidak berhenti di situ, para aktor pendukung dengan screen time singkat sekalipun terlihat natural. Termasuk para aktor cilik yang berperan sebagai anak dari Rudolph Höss. Penampilan para aktornya sukses memberikan nyawa pada The Zone of Interest.

Termasuk dalam kategori film yang tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan, The Zone of Interest menjadi film Inggris pertama yang memenangkan penghargaan Best International Feature Film. Selain itu, film arahan Jonathan Glazer tersebut turut menyabet piala Oscar dalam kategori Best Sound.

Baca Juga: 7 Gaya Artis Pria di Red Carpet Oscar 2024, Outstanding!

Febby Arshani Photo Verified Writer Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya