Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4K

Dari hitam-putih hingga eksperimental artistik

Pada pagelaran Berlin International Film Festival ke-74, Rainer Rother, selaku kepala Berlinale Retrospective Section, bersama timnya telah memilih sederet judul film yang menjadi pengisi dari program Berlinale Classics. Film-film tersebut telah lebih dulu melalui serangkaian seleksi yang ketat dan dinilai memiliki nilai sejarah serta membawa dampak besar pada industri perfilman dunia.

Terdiri dari sepuluh judul film, daftar Berlinale Classics tahun ini terbilang beragam. Mulai dari film hitam-putih dari masa pertama suara diperkenalkan dalam film hingga film eksperimental yang artistik. Kamu pasti sudah menonton salah satunya, nih!

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat 8 Program Penting di Berlinale 2024

1. Gojira (1954)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KGojira masuk dalam Berlinale Classics Section (dok. TOHO/Gojira)

Dalam perayaannya yang ke-70 tahun, Gojira arahan sutradara Ishirō Honda kembali tayang di layar lebar. Jadi salah satu film Jepang paling sukses sepanjang sejarah, film yang dirilis pada 1954 tersebut direstorasi ke dalam format 4K.

Selain sebagai bentuk apresiasi terhadap visual yang visioner, penayangan kembali Gojira turut menjadi bentuk penghormatan terhadap komposer Akira Ifukube atas scoring gubahannya yang begitu menggugah. Kamu sudah menontonnya?

2. The Day of the Locust (1975)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KThe Day of the Locust masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Paramount/ The Day of the Locust)

Direstorasi oleh distributor film klasik dan kontemporer, Park Circus, The Day of the Locust masuk dalam lineup Berlinale Classics tahun ini. Rilis pada 1974, kostum serta set dari film yang disutradarai oleh John Schlesinger tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. The Day of the Locust mendapatkan kehormatan untuk tayang kembali di Berlinale sebagai penghormatan terhadap era New Hollywood.

3. The Sacrifice (1986)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KThe Sacrifice masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Argos Films/The Sacrifice)

Salah satu karya terbaik auteur Andrei Tarkovsky, The Sacrifice menjadi bagian dari Berlinale Classics 2024. Film yang rilis pada 1986 tersebut dinilai sebagai perumpamaan sempurna tentang perilaku buruk manusia dalam menghadapi perang dan kerusakan lingkungan. Ditangani oleh Svenska Filminstitutet, hasil restorasi 4K tersebut menonjolkan komposisi warna dan pencahayaan The Sacrifice yang memang dikenal sempurna.

4. Reifezeit (1976)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KReifezeit masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Provobis Film/Reifezeit)

Dikerjakan oleh Shahid Saless Archive, tujuan dari restorasi Reifezeit agar seluruh karya hasil sutradara Iran yang berkarir di Jerman dari tahun 1974—1992 tersedia dan dapat diakses oleh khalayak umum. Rilis pada  1976, film hitam-putih garapan sutradara Sohrab Shahid Saless tersebut menyoroti keseharian seorang bocah laki-laki yang tinggal bersama ibunya di distrik Wedding, Berlin.

5. Kohlhiesels Töchter (1943)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KKohlhiesels Töchter masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Kurt Hoffmann/Kohlhiesels Töchter)

Berlinale Classics tahun ini turut menampilkan tidak hanya satu, tapi dua film karya sutradara Ernst Lubitsch. Pertama ada Kohlhiesels Töchter yang proses restorasinya ditangani oleh kerjasama Universal Pictures dan The Film Foundation. Film bisu yang rilis pada 1943 tersebut membawa scoring musik baru yang digubah oleh Leopold Hurt dan dibawakan oleh kelompok orkestra Berlin Philharmonic.

Baca Juga: Daftar Anggota Juri Berlinale 2024, Dipimpin Lupita Nyong'o!

6. The Love Parade (1929)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KThe Love Parade masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Paramount/The Love Parade)

Selain Kohlhiesels Töchter, film Ernst Lubitsch berjudul The Love Parade turut masuk dalam Berlinale Classics 2024. Film yang dirilis pada 1929 tersebut merupakan film suara pertama yang digarap oleh Lubitsch di sepanjang karier penyutradaraannya. Dibuat tepat sebelum peraturan sensor film paling ketat, Hays Code, diterapkan, The Love Parade memberikan pengaruh besar terhadap genre operetta–film musikal berbahasa Jerman.

7. Deprisa, deprisa (1981)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KDeprisa, deprisa masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Pathé Consortium Cinéma/Deprisa, deprisa)

Deprisa, deprisa karya sutradara Carlos Saura kembali hadir di Berlinale dalam format 4K hasil restorasi Video Mercury Films. Pemenang Golden Bear pada 1981 tersebut dinilai memiliki peran penting dalam terciptanya genre cine quinqui di industri perfilman Spanyol. Cine quinqui sendiri merupakan sebuah genre yang menyoroti kehidupan warga kelas pekerja di masa transisi pemerintahan Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi yang berlangsung pada 1970-an hingga 1980-an.

8. After Hours (1985)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KAfter Hours masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Double Play/After Hours)

Direstorasi oleh Criterion Collection dan Warner Bros. di bawah naungan Park Circus, After Hours menjadi salah satu film yang mencuri perhatian dalam Berlinale Classics tahun ini. Sutradara Martin Scorsese yang mendapat kehormatan menerima penghargaan Honorary Golden Bear bersama editor Thelma Schoonmaker ikut andil dalam proses colour correction. Film yang dirilis pada tahun 1985 lalu tersebut tayang kembali di malam penganugerahan Honorary Golden Bear yang dilangsungkan di Berlinale Palast pada 20 Februari kemarin.

9. Batalla en el cielo (2005)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KBatalla en el cielo masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Mantarraya Producciones/Batalla en el cielo)

Berlinale Classics turut membawa film yang dirilis pada awal 2000-an. Batalla en el cielo karya Carlos Reygadas salah satunya.

Proses restorasi film yang rilis pada 2005 tersebut ditangani oleh Coproduction Office di bawah pengawasan Reygadas. Visualiasi yang provokatif dalam Batalla en el cielo sendiri merupakan salah satu bentuk kritik terhadap kesenjangan sosial yang ekstrem di Meksiko.

10. The Wayward Cloud (2005)

Masuk Berlinale Classics, 10 Film Ini Direstorasi ke Format 4KThe Wayward Cloud masuk dalam lineup Berlinale Classics 2024 (dok. Arena Films/The Wayward Cloud)

Sama-sama dirilis pada 2005, The Wayward Cloud ikut masuk dalam daftar Berlinale Classics tahun ini. Pemenang Silver Bear ini hadir ke Berlinale dengan membawa kembali kisah tentang isolasi dan keterasingan di kota besar dalam format 4K. Untuk proses restorasinya sendiri ditangani oleh Homegreen Films dan Taiwan Film and Audiovisual Institute di bawah pengawasan sang sutradara Tsai Ming-liang.

Film-film yang telah direstorasi akan ditayangkan kembali di layar lebar pada forum khusus layaknya penayangan perdana di program Berlinale lainnya. Selain premier, Berlinale Classics turut mengundang sederet tamu serta para kru yang terlibat dalam proses restorasi untuk merepresentasikan deretan film di atas.

Baca Juga: 11 Film Eropa Terbaik 2023, Ide-Ide Segar Siap Ramaikan Oscar

Febby Arshani Photo Verified Writer Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya