Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Di Balik Layar 1 Imam 2 Makmum, Fedi Nuril Kritisi Naskahnya

Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum di Epicentrum XXI, Rasuna Said, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum di Epicentrum XXI, Rasuna Said, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times – Film terbaru Base Entertainment dan Cahaya Pictures, 1 Imam 2 Makmum (2025), sukses mencuri perhatian karena mengangkat tema yang cukup unik. Dibintangi Fedi Nuril, Amanda Manopo, dan Revalina S. Temat, film ini menjadi salah satu tontonan yang dinantikan para penggemar perfilman Indonesia.

Namun di balik pembuatan 1 Imam 2 Makmum, ada beberapa hal unik yang diungkapkan lewat acara konferensi pers yang berlangsung di XXI Epicentrum, Rasuna Said, pada Kamis (9/1/25). Apa saja? Berikut lima fakta menarik di balik layar pembuatan film ini.

1. Fedi Nuril kritis soal naskah 1 Imam 2 Makmum

Fedi Nuril di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Fedi Nuril di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Key Mangunsong selaku sutradara mengungkapkan, sang pemeran utama, Fedi Nuril, sangat kritis terhadap skenario film ini. Bahkan, diskusi antara Fedi dan Key pernah berlangsung intens hingga sempat menghentikan proses syuting.

"Ini kita udah kerja sama kedua, dan Fedi itu sangat kritis pada skenario. Jadi dari awal memang interaksinya itu saya dengan Fedi agak lain lah ya dengan yang lain. Saya harus menyiapkan mental untuk menghadapi Fedi, karena akan mengungkapkan pertanyaan atau penyataan yang kritis," ungkap Key.

Menurutnya, Fedi mengimbanginya dari point of view perempuan, sementara ada point of view suami juga. Diskusi itu berkesan, karena akhirnya mereka bisa memahami sudut pandang masing-masing.

2. Amanda Manopo jadi pendiam di set 1 Imam 2 Makmum

Amanda Manopo di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Amanda Manopo di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Amanda Manopo yang memerankan Anika, istri baru Arman di film ini, mengaku terpengaruh secara emosional oleh karakter ini. Bahkan, ia sampai jadi pendiam di set 1 Imam 2 Makmum.

“Karena sudah mendalami karakter Anika, jadi benar-benar aku sabar di lokasi syuting, tenang banget, biasanya bawel. Ada beberapa kali lagi adegan intens aku jadi wanita pendiam saat itu,” ungkap aktris 25 tahun ini.

Ia menambahkan, karakter Anika memberinya pelajaran penting soal keikhlasan. Lewat film ini, ia berharap kalau penonton dapat melihat bagaimana caranya bertahan dan menemukan cinta kembali meskipun harus melewati rasa sakit.

3. Comeback film Revalina S Temat setelah lama vakum

Revalina S Temat di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Revalina S Temat di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

1 Imam 2 Makmum juga menandai kembalinya Revalina S. Temat ke dunia perfilman setelah lama vakum pasca hiatus melahirkan. Aktris 39 tahun ini mengaku sangat rindu berakting di layar lebar, meski sebelumnya sempat bermain sinetron.

"(Kangen syuting film) banget, memang sebenarnya tuh aku berhenti syuting, karena melahirkan dan menyusui sampai 2 tahun, setelah selesai kemarin kan pandemi," kata Revalina.

Revalina pun mengungkap alasannya memilih film 1 Imam 2 Makmum sebagai comeback. Salah satunya karena dapat beradu peran dengan Fedi Nuril dan Amanda Manopo.

"Karena dari ceritanya saja buat yang sudah nonton tahu lah ya, ceritanya bagus banget. Untuk memerankan karakter Laila ini, dia sudah nggak ada, tapi bagaimana dia bisa bikin Arman itu gak bisa move on, itu bukan satu hal yang gampang," tandasnya.

4. Bukan soal cinta kedua, tapi cinta dalam bentuk baru

Aoura Lovenson di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Aoura Lovenson di Konferensi Pers 1 Imam 2 Makmum, Kamis (9/1/25) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Produser Fauzar Nurdin menjelaskan bahwa film ini bukan tentang cinta kedua, melainkan tentang memahami bentuk cinta yang berbeda.

"Ini cerita tentang kebesaran cinta itu sendiri. Bagaimana Arman mengakui cinta yang lain dalam bentuk yang baru," jelasnya.

Aoura Lovenson selaku produser juga ikut memberikan komentar. Baginya, film ini adalah paket komplet yang menghadirkan berbagai emosi mulai dari haru hingga gemas dengan cerita yang related dengan banyak orang.

"Dengan cerita yang dekat dengan kehidupan nyata, kami berharap film ini dapat menginspirasi dan menyentuh hati setiap orang yang menontonnya," ungkap Aoura.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Zahrotustianah
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us