5 Alasan Cowok Wajib Nonton Barbie, Edukasi Kesetaraan Gender

Barbie bukan film anti-male, kok!

Isu kesetaraan gender atau gender equality semakin gencar digaungkan. Gak hanya melalui protes, isu yang kental dengan perempuan itu bisa dijadikan topik dalam sebuah film. Film terbaru yang menuangkan ide kesetaraan gender dan feminisme adalah Barbie (2023).

Sudah hampir 2 minggu, Barbie tayang di bioskop di seluruh dunia. Dilansir CNBC, pada awal penayangannya, film arahan Greta Gerwig itu langsung mengantongi keuntungan hingga 162 juta dolar AS atau setara Rp2,4 miliar. Ini jadi film pertama dengan pendapatan terbanyak awal pekan oleh sutradara perempuan.

Mungkin, banyak laki-laki yang merasa ragu untuk menonton Barbie. Pasalnya, boneka Barbie selalu dikaitkan dengan perempuan dan feminitas. Nyatanya, Barbie lebih dari itu. Gerwig mampu mengubah boneka buatan Mattel itu jadi senjata untuk menyuarakan budaya patriarki, feminisme, kesetaraan gender, hingga krisis identitas.

Bisa dibilang, Barbie sangat wajib untuk ditonton laki-laki. Selain menghibur, beberapa alasan cowok wajib nonton Barbie ini juga patut diperhitungkan. Ajarkan kesetaraan gender, ada banyak inspirasi yang akan kamu dapatkan. Kamu gak akan menyesal, deh!

1. Melihat Ken yang bukan siapa-siapa di Barbieland

5 Alasan Cowok Wajib Nonton Barbie, Edukasi Kesetaraan GenderBarbie (dok. Warner Bros./Barbie)

Kamu mungkin sempat melihat sebuah kutipan di poster Barbie, yakni "She's everything. He just Ken". Pada awalnya, mungkin kamu sempat bertanya-tanya terkait makna di balik kutipan tersebut. Tenang, kamu bakal menemukan jawabannya setelah selesai menonton.

Dalam film Barbie, para Barbie dan Ken diceritakan hidup di sebuah negara fiksi bernama Barbieland. Di sana, para Barbie memiliki kehidupan yang sempurna. Mereka memiliki rumah hingga profesi dengan jabatan yang tinggi. Sementara, para Ken tidak terlalu spesial.

Hal tersebut serupa dengan yang terjadi di dunia nyata. Hanya saja, kondisinya terbalik. Laki-laki selalu dipandang melalui kekuasaan dan jabatan. Perempuan yang memiliki dua hal tersebut kerap dianggap ambisius. Gerwig dengan cerdas memberikan perumpamaan tersebut dalam Barbie.

Melalui Barbie, laki-laki jadi paham bagaimana rasanya diperlakukan sebagai "manusia nomor dua". Pasalnya, perempuan bisa melakukan dan menjadi apa saja yang mereka inginkan. Seperti dalam film Barbie, para Barbie bisa menjadi presiden, fisikawan, hingga dokter.

2. Laki-laki dan perempuan bisa bekerja sama tanpa diskriminasi

5 Alasan Cowok Wajib Nonton Barbie, Edukasi Kesetaraan GenderBarbie (dok. Warner Bros./Barbie)

Ketika mengalami disfungsi, Barbie Stereotipikal (Margot Robbie) memutuskan mengikuti saran dari Barbie Aneh (Kate McKinnon) untuk pergi ke dunia nyata. Tak sendirian, ia pun ditemani Ken (Ryan Gosling) yang memaksa untuk ikut.

Selama di dunia nyata, Barbie sempat berpisah dengan Ken. Barbie dibawa ke kantor utama Mattel, sedangkan Ken sibuk belajar terkait patriarki. Uniknya, Ken malah pulang lebih awal ke Barbieland untuk mempraktikkan patriarki.

Ketika Barbie kembali, Barbieland berubah menjadi Ken-dom. Di sana, para Barbie menuruti perintah Ken. Hal tersebut sama seperti yang Barbie lihat di dunia nyata.

Patriarki selalu jadi musuh utama laki-laki dan perempuan. Laki-laki yang menganut sistem sosial tersebut akan terbelenggu dengan anggapan bahwa merekalah yang berkuasa. Sementara, perempuan yang terjebak sistem tersebut tak memiliki kuasa akan dirinya sendiri.

Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama. Mereka pun dapat bekerja sama demi membuat perubahan dunia yang lebih baik. Bagaimana? Kamu setuju, bukan?

Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Ariana Greenblatt, Pemeran Sasha di Barbie 

3. Tekanan sosial pada perempuan disuarakan dengan lantang

5 Alasan Cowok Wajib Nonton Barbie, Edukasi Kesetaraan GenderBarbie (dok. Warner Bros./Barbie)

It is literally impossible to be a woman. You are so beautiful, and so smart, and it kills me that you don’t think you’re good enough. Like, we have to always be extraordinary, but somehow, we’re always doing it wrong.

You have to be thin, but not too thin. And you can never say you want to be thin. You have to say you want to be healthy, but also you have to be thin. You have to have money, but you can’t ask for money because that’s crass. You have to be a boss, but you can’t be mean. You have to lead, but you can’t squash other people’s ideas. You’re supposed to love being a mother, but don’t talk about your kids all the damn time. You have to be a career woman, but also always be looking out for other people. You have to answer for men’s bad behavior, which is insane, but if you point that out, you’re accused of complaining. You’re supposed to stay pretty for men, but not so pretty that you tempt them too much or that you threaten other women because you’re supposed to be a part of the sisterhood. But always stand out and always be grateful. But never forget that the system is rigged. So, find a way to acknowledge that but also always be grateful. You have to never get old, never be rude, never show off, never be selfish, never fall down, never fail, never show fear, never get out of line. It’s too hard! It’s too contradictory and nobody gives you a medal or says thank you! And it turns out in fact that not only are you doing everything wrong, but also everything is your fault.

I’m just so tired of watching myself and every single other woman tie herself into knots so that people will like us. And if all of that is also true for a doll just representing women, then I don’t even know.

Masih ingat dengan semua monolog yang diutarakan oleh Gloria (America Ferrera) dalam film Barbie di atas? Yap, semua yang dikatakan oleh Gloria di atas selalu dirasakan perempuan. Selama hidup, perempuan selalu dituntut untuk begini dan begitu.

Salah satu kalimat yang paling menohok adalah, "You’re supposed to stay pretty for men, but not so pretty that you tempt them too much or that you threaten other women because you’re supposed to be a part of the sisterhood." Perempuan selalu dituntut untuk terlihat cantik dan sempurna, tapi kadang hal tersebut masih belum cukup.

Monolog yang diucapkan America Ferrera di atas dibacakan dengan lantang. Saat menonton, bulu kudukmu pasti merinding. Itu karena semua yang dikatakannya benar adanya.

4. Mengajarkan untuk menerima kekurangan dalam diri

5 Alasan Cowok Wajib Nonton Barbie, Edukasi Kesetaraan GenderBarbie (dok. Warne Bros. Pictures/Barbie)

Barbie juga menyentil isu krisis identitas yang kerap dirasakan banyak orang, tanpa memandang laki-laki atau perempuan. Dalam film, Barbie mengalami perubahan signifikan. Ia awalnya hanya boneka, lalu tumbuh menjadi manusia seutuhnya.

Film yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling ini menggambarkan perjalanan Barbie dan Ken menjadi "manusia" yang menerima diri mereka apa adanya, terlebih bagi Ken. Ketika berani melepaskan diri dari maskulinitas yang ia dapatkan setelah pergi ke dunia nyata, Ken menunjukkan bagaimana anak laki-laki sering dituntut untuk kuat. Ken dituntut untuk berperilaku seperti laki-laki pada umumnya: terlihat gahar dan gentle.

Di dunia nyata, hidup sebagai laki-laki juga sama beratnya. Dengan menonton Barbie, laki-laki jadi lebih bisa menerima kekurangan dalam diri. Alih-alih bersikap kuat setiap waktu, terlihat lemah dan butuh bantuan juga tidak apa-apa untuk diperlihatkan.

5. Identitas seorang laki-laki tidak ditentukan oleh orang lain

5 Alasan Cowok Wajib Nonton Barbie, Edukasi Kesetaraan GenderBarbie (dok. Warner Bros./Barbie)

Pada akhir film, Barbie dan Ken kembali bersama tanpa adanya konflik. Hanya saja, Ken mengatakan bahwa dirinya bukan apa-apa tanpa Barbie. Pasalnya, Barbie Stereotipikal berencana untuk hidup dan menetap di dunia nyata.

Barbie Stereotipikal lalu mengatakan bahwa Ken tetap bisa hidup tanpanya. Sebab, siapa pun Ken, identitasnya tidak ditentukan oleh Barbie. Ken bisa menentukan dirinya sendiri secara utuh tanpa orang lain.

Ken diminta untuk mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya. Oleh karena itu, spin-off Ken rasanya tak berlebihan jika diadakan. Karakter Ken masih bisa dieksplorasi lebih dalam dan jauh lagi.

Warna merah muda yang jadi identitas film Barbie mungkin membuat beberapa laki-laki berpikir dua kali untuk menontonnya di bioskop. Kalau kamu salah satunya, kesampingkan hal tersebut. Karena selain merah muda hanyalah warna, Barbie mengajarkan berbagai hal baik untuk laki-laki. Nonton sekarang, yuk, mumpung filmnya masih tayang di bioskop. Jangan sampai kelewatan, ya!

Baca Juga: 11 Tokoh Barbie di Film Barbie 2023, Margot Robbie sampai Dua Lipa

Fernanda Saputra Photo Verified Writer Fernanda Saputra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya