Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film A Real Young Girl (dok. Rezo Films/A Real Young Girl)

Intinya sih...

  • Fruit of Paradise (1970) menawarkan visual menakjubkan dan simbolisme dalam kisah cinta terlarang yang memikat.

  • Private Road (1971) menggambarkan hubungan intim pasangan muda yang berusaha memahami cinta dan masa depan di tengah pergeseran zaman.

  • I Start Counting (1970) adalah thriller Inggris paling diremehkan yang menggambarkan masa remaja penuh dengan rasa penasaran terhadap seksualitas, identitas, dan dunia orang dewasa.

Tidak semua film hebat dari era 1970-an mendapat tempat yang layak dalam sejarah perfilman. Meskipun dekade ini dipenuhi dengan karya legendaris seperti The Godfather atau Taxi Driver, ada juga film-film luar biasa lainnya yang luput dari perhatian publik. Entah karena distribusi yang terbatas atau tema terlalu eksperimental, beberapa judul akhirnya tenggelam.

Padahal, film-film ini menawarkan sesuatu yang berbeda baik dari segi visual, tema, maupun keberanian menyentuh hal-hal yang belum banyak dibahas pada masanya. Dari kisah cinta yang pahit hingga eksperimen visual yang menggugah, kelima film berikut ini layak untuk diangkat ditonton di era sekarang.

1. Fruit of Paradise (1970)

film Fruit of Paradise (dok. Elisabeth Films/Fruit of Paradise)

Jika kamu mengenal karya Věra Chytilová, kemungkinan besar kamu tahu Daisies (1966), film eksperimental yang menjadi ikon Czech New Wave. Namun sayangnya, Fruit of Paradise yang dirilis 1970 jarang dibahas, padahal tidak kalah brilian. Film ini menyajikan visual menakjubkan, setiap adegannya terasa seperti lukisan hidup yang penuh warna dan simbolisme.

Melalui kisah yang terinspirasi dari cerita Adam dan Hawa, Chytilová menggabungkan unsur cinta terlarang, kehadiran seorang pembunuh berantai, dan pencarian akan kebenaran. Meski sulit dimengerti secara naratif, film ini justru mengajak penonton untuk tenggelam dalam lapisan visual dan tafsir bebas. Sebuah pengalaman sinematik yang lebih menekankan rasa daripada logika.

2. Private Road (1971)

film Private Road (dok. Maya Films/Private Road)

Setelah sukses dengan Bronco Bullfrog (1969), sutradara Barney Platts-Mills kembali dengan Private Road, sebuah drama intim tentang hubungan antara seorang penulis dan seorang resepsionis. Awalnya terasa manis dan romantis, hubungan mereka perlahan-lahan mulai retak ketika kehamilan tak terduga mengubah dinamika keduanya.

Film ini sangat tenang, nyaris tanpa konflik besar atau ketegangan tinggi, tapi justru di situlah kekuatannya. Penonton diajak masuk ke dalam keseharian pasangan muda ini yang mencoba memahami cinta, masa depan, dan identitas diri di tengah pergeseran zaman. Ini adalah potret jujur tentang betapa sulitnya menjaga harapan tetap hidup dalam kenyataan yang keras.

3. I Start Counting (1970)

film I Start Counting (dok. United Artists/I Start Counting)

Meski mendapat pujian dari nama-nama besar seperti Martin Scorsese dan Edgar Wright, film thriller I Start Counting kini nyaris tak terdengar lagi namanya. Jenny Agutter tampil memukau sebagai remaja yang mencurigai kakak tirinya sebagai seorang pembunuh. Ironisnya, meski dihantui kecurigaan, ia justru diam-diam memendam hasrat terhadap pria tersebut.

Film ini menggambarkan bagaimana masa remaja penuh dengan rasa penasaran terhadap seksualitas, identitas, dan dunia orang dewasa yang sering kali membingungkan. Ketegangan psikologis bercampur dengan misteri pembunuhan menjadikan I Start Counting sebagai salah satu thriller Inggris paling diremehkan dari era 70-an.

4. A Real Young Girl (1976)

film A Real Young Girl (dok. Rezo Films/A Real Young Girl)

Bagi yang sudah mengenal gaya Catherine Breillat lewat film-film provokatif seperti Fat Girl (2001) atau Anatomy of Hell (2004), maka A Real Young Girl adalah langkah awalnya yang mengejutkan. Dirilis tahun 1976, film ini penuh dengan adegan erotis yang ekstrem dan simbolik sehingga tidak cocok untuk penonton yang tidak siap secara mental.

Meski terasa kasar dan tak nyaman ditonton, film ini adalah cetak biru dari visi artistik Breillat yang akan berkembang di dekade berikutnya. Ia menggunakan ketelanjangan dan konfrontasi sebagai cara untuk membedah seksualitas remaja perempuan tanpa filter moral. Hasilnya adalah film yang mengganggu, tetapi juga sangat orisinal.

5. Peppermint Soda (1977)

film Peppermint Soda (dok. Gaumont/Peppermint Soda)

Film tentang remaja perempuan di tahun 70-an sangat jarang dan Peppermint Soda adalah salah satu yang paling jujur dan manis. Disutradarai oleh Diane Kurys, film ini mengikuti kehidupan dua saudari di Prancis pada tahun 60-an, lengkap dengan kegelisahan pubertas, pertanyaan soal seks, dan latar sosial-politik yang mulai memanas.

Meski tidak populer di luar Prancis, film ini sangat mempengaruhi karya sutradara perempuan generasi setelahnya seperti Sofia Coppola. Peppermint Soda adalah potret kehidupan remaja perempuan yang kompleks, sekaligus refleksi sosial yang lembut tentang tumbuh dewasa di tengah dunia yang tak menentu.

Beberapa film ini membuktikan bahwa tak semua karya hebat bertahan dalam ingatan bersama. Beberapa terkubur waktu, meskipun menawarkan cerita yang unik, visual menawan, atau pesan yang berani. Siapa tahu, salah satu dari film ini bisa menjadi favorit barumu yang terlupakan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team