5 Film Era 70-an Pemenang Best Picture Oscar selain The Godfather

Film-film pemenang Best Picture Oscar selalu menarik perhatian karena kualitas ceritanya yang tak terbantahkan. Tak terkecuali karya-karya dari era 70-an yang berhasil menyabet penghargaan bergengsi ini. Mulai dari drama domestik hingga aksi penuh ketegangan, mereka menjadi representasi kuat dari kedigdayaan perfilman Hollywood pada kala itu.
Seri The Godfather adalah salah satu film era 70-an paling ikonik dan kerap dianggap sebagai puncak karya sinematik pada masanya. Dirilis pada 1972, The Godfather memenangkan Best Picture, diikuti oleh The Godfather Part II (1974) yang juga mendapat penghargaan serupa. Dengan kisah keluarga mafia yang penuh intrik dan karakter-karakter kompleks, tak heran jika karya Francis Ford Coppola ini terus dikenang hingga kini.
Namun, selain The Godfather, dekade 70-an juga mempunyai film pemenang Best Picture Oscar lainnya yang tak kalah memikat. Jika kamu tertarik untuk menikmati sinema klasik, lima rekomendasi film pilihan berikut ini wajib masuk daftar tontonanmu!
1. The French Connection (1971)

Dua tahun sebelum menggemparkan dunia horor lewat The Exorcist (1973), William Friedkin telah lebih dulu mengukir sejarah dengan film thriller kriminal bertajuk The French Connection. Film peraih Best Picture Oscar 1972 ini mempunyai adegan car chase yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah perfilman. Selain itu, The French Connection juga menawarkan dialog-dialog tajam penuh humor hitam yang menghibur.
Film ini mengikuti Jimmy “Popeye” Doyle (Gene Hackman), detektif keras kepala bersama rekannya, Buddy Russo (Roy Scheider), yang berusaha mengungkap jaringan penyelundupan narkoba yang melibatkan seorang tokoh misterius asal Prancis. Perburuan itu membawa mereka ke dunia bawah tanah yang penuh dengan kekerasan. Saat penyelidikan mereka semakin dekat dengan dalang utama, Alain Charnier (Fernando Rey), kejar-kejaran yang menegangkan dan penuh aksi pun terjadi.
2. The Sting (1973)

Jika The Sting tak dibuat, mungkin film-film heist dengan nuansa stylish, seperti Ocean’s Eleven (2001) dan Now You See Me (2013), juga tak akan eksis. Bagaimana tidak, film ini berhasil mencuri perhatian dengan plot cerdas dan gaya visual memikat yang menjadi kiblat bagi banyak film heist modern. Selain itu, skor musik karya Marvin Hamlisch yang menggemaskan juga banyak diterapkan dalam film-film bertema serupa setelahnya.
The Sting berkisah tentang Johnny Hooker (Robert Redford), seorang penipu kecil-kecilan yang bergabung dengan penipu veteran, Henry Gondorff (Paul Newman), untuk menjalankan sebuah penipuan besar-besaran terhadap seorang gangster kejam. Redford dan Newman membentuk duo dinamis yang mampu memikat penonton dengan chemistry yang kuat di sini. Meski keduanya gagal bersinar di Oscar 1974, The Sting sendiri berhasil meraih Best Picture malam itu.
3. One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975)

Butuh rekomendasi film drama yang mampu mengaduk emosi dengan kekuatan cerita? One Flew Over the Cuckoo’s Nest wajib kamu tambahkan ke daftar tontonan.
Film ini berkisah tentang Randall P. McMurphy (Jack Nicholson), narapidana yang dikirim ke RSJ untuk evaluasi. McMurphy sebenarnya pura-pura sakit mental untuk menghindari hukuman penjara. Namun, ia tak menyadari bahwa di sana ia akan berhadapan dengan sosok yang lebih berbahaya dari sipir penjara, yaitu Suster Ratched (Louise Fletcher).
Di balik drama seputar RSJ, film adaptasi novel karya Ken Kesey ini sejatinya menyoroti kondisi manusia yang sering kali merasa terkekang oleh aturan dan harapan orang lain. Keberanian untuk melawan ketidakadilan dan menghargai individualitas menjadi tema sentral yang diangkat. Dengan pesan yang kuat tersebut, tak heran jika film ini berhasil meraih 5 penghargaan di Oscar 1976, termasuk Best Picture.
4. Rocky (1976)

Rocky termasuk salah satu dari sedikit film independen yang berhasil meraih Best Picture di Oscar. Lewat kisah underdog yang kuat dan penuh inspirasi, film olahraga ini mampu mengalahkan film-film besar di Oscar 1977, seperti All the President’s Men (1976) dan Network (1976). Keberhasilan Rocky tidak hanya karena ceritanya yang kuat, tetapi juga karena akting luar biasa dari Sylvester Stallone sebagai tokoh utama.
Stallone memerankan Rocky Balboa, seorang petinju kelas bawah yang mendapatkan kesempatan langka untuk bertarung melawan juara dunia kelas berat, Apollo Creed (Carl Weathers). Aktingnya yang penuh emosi dan dedikasi berhasil membawa penonton masuk ke dalam dunia Rocky. Seiring berjalannya waktu, karakter ini menjadi ikonik, sampai Stallone memerankannya kembali dalam tujuh sekuelnya yang tak kalah epik.
5. Kramer vs. Kramer (1979)

Jika kamu mengira Marriage Story (2019) adalah film perceraian yang paling menyayat hati, maka kamu perlu berkenalan dengan Kramer vs. Kramer. Film besutan Robert Benton ini berpusat pada Ted Kramer (Dustin Hoffman), seorang eksekutif sukses yang tiba-tiba harus menjadi orang tua tunggal setelah istrinya, Joanna (Meryl Streep), meninggalkannya. Ted harus belajar menghadapi tantangan dan kegembiraan dalam membesarkan seorang anak.
Namun, perdamaian tak berlangsung lama. Joanna kembali dan menginginkan hak asuh atas anak mereka, Billy (Justin Henry). Perselisihan pun terjadi, yang berujung pada pertarungan hukum yang sengit.
Kramer vs. Kramer bukan sekadar film perceraian biasa. Ia adalah potret mendalam tentang perubahan peran gender, cinta, pengorbanan, dan arti keluarga. Ditambah akting memukau para pemain serta arahan sutradara yang sensitif, rasanya tak berlebihan jika menyebut film peraih Best Picture Oscar 1980 ini sebagai salah satu drama perceraian terbaik sepanjang masa.
Film-film era 70-an ini membuktikan bahwa cerita yang baik akan selalu abadi. Meskipun sudah puluhan tahun berlalu, karya-karya tersebut masih relevan dan mampu menggugah emosi penonton. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati karya-karya klasik ini, ya!