5 Lagu Rock Era 70-an yang Terlalu Visioner untuk Zamannya

- 'Bohemian Rhapsody' Queen menabrak aturan lagu populer, mencampur gaya musik dari balada hingga hard rock.
- 'More Than a Feeling' contoh awal stadium rock megah yang direkam nyaris sendirian dengan teknik produksi canggih.
- 'Big Yellow Taxi' Joni Mitchell mengusung pesan lingkungan hidup jauh sebelum isu tersebut populer di budaya arus utama.
Di era 1970-an, musik rock sedang berada di puncak kejayaannya. Namun, di tengah arus utama yang penuh gitar distorsi dan gaya klasik, ada beberapa lagu yang terasa seperti berasal dari masa depan. Lagu-lagu ini tidak hanya berbeda dari tren saat itu, tetapi juga memperkenalkan ide, suara, dan teknik yang baru akan dipahami dan dihargai sepenuhnya bertahun-tahun kemudian.
Dari struktur lagu tak biasa hingga teknologi studio yang belum banyak digunakan, karya-karya visioner ini membuktikan bahwa musik bisa jadi jembatan menuju masa depan. Beberapa bahkan menjadi acuan bagi generasi berikutnya, meskipun saat dirilis awalnya dianggap terlalu aneh. Berikut lima lagu rock era 70-an yang terbukti terlalu visioner dan canggih untuk zamannya.
1. 'Bohemian Rhapsody' – Queen
Queen memang dikenal sebagai band yang suka bereksperimen, tapi 'Bohemian Rhapsody' benar-benar berada di level yang berbeda. Dirilis tahun 1975, lagu ini menabrak semua aturan lagu populer, yakni tidak punya chorus yang berulang, berdurasi enam menit, dan mencampur gaya musik mulai dari balada, opera, hingga hard rock.
Sampai sekarang, struktur lagu seperti ini masih terasa unik dan jarang ditiru dengan keberhasilan yang sama. Yang membuatnya makin istimewa adalah bagaimana lagu ini terus membingungkan pendengar. Liriknya seolah puitis dan penuh teka-teki, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang makna sesungguhnya. Keberanian Queen menggabungkan berbagai gaya musik dalam satu lagu, menjadikannya bukan hanya ikonik, tapi juga terasa seperti musik dari masa depan.
2. 'More Than a Feeling' – Boston
Lagu ini bukan cuma mengubah musik rock Amerika, tapi juga membawa angin segar dari sisi teknis produksi. 'More Than a Feeling' menjadi contoh awal dari stadium rock yang megah dan menggugah. Suara gitar yang tebal, harmonisasi vokal yang dramatis, dan nuansa lagu yang terasa megah menjadikannya sangat menonjol di era 70-an.
Hal paling mencengangkan adalah lagu ini direkam nyaris sendirian oleh Tom Scholz di ruang bawah tanahnya. Dengan bantuan efek gitar dan teknik overdub canggih, ia berhasil menciptakan sound sekelas konser besar tanpa bantuan studio mahal. Cara produksi seperti ini baru banyak digunakan dekade berikutnya, membuat lagu ini benar-benar mendahului zaman.
3. 'Big Yellow Taxi' – Joni Mitchell
Meski terdengar ringan dan catchy, 'Big Yellow Taxi' punya kedalaman yang luar biasa, baik dari lirik maupun musikalitas. Lagu ini mengusung pesan lingkungan hidup jauh sebelum isu tersebut populer di budaya arus utama. Kalimat ikonik "They paved paradise and put up a parking lot" bahkan masih relevan hingga sekarang.
Joni Mitchell juga dikenal karena gaya main gitarnya yang unik dan sulit ditiru. Dengan tuning gitar yang tidak biasa dan sentuhan minimalis, ia membuat satu gitar terdengar seperti seluruh band. Banyak musisi mengaku kesulitan meniru nada khas lagu ini, menjadikannya bukti bahwa Joni adalah pionir yang melangkah jauh di depan eranya.
4. 'God Save The Queen' – Sex Pistols
Saat lagu ini dirilis pada tahun 1977, publik Inggris dibuat geger. Sex Pistols menyuarakan kritik tajam terhadap monarki dan sistem sosial yang mereka anggap menindas. Dalam lirik yang blak-blakan, John Lydon mencurahkan rasa frustrasinya terhadap kekuasaan yang menuntut loyalitas tanpa memberi alasan yang jelas.
Lagu ini bukan hanya meledakkan genre punk ke permukaan, tapi juga mengubah cara musik digunakan sebagai alat perlawanan. Sikap “tidak peduli aturan” dari Sex Pistols menjadi awal dari gerakan punk yang lebih luas, baik secara musikal maupun budaya. Mereka membuktikan bahwa musik bisa menjadi senjata yang sangat tajam.
5. 'Family Affair' – Sly and the Family Stone
Di era 70-an, Sly and the Family Stone sudah menyatukan ras dan gender dalam satu band, hal yang sangat langka dan revolusioner saat itu. Namun lewat 'Family Affair', mereka juga berevolusi secara musik. Lagu ini jauh lebih gelap dibanding karya Sly sebelumnya yang biasanya ceria dan penuh semangat.
Yang membuat lagu ini makin mendahului zamannya adalah penggunaan drum machine, teknologi yang belum umum digunakan karena dianggap terlalu ‘dingin’. Namun di tangan Sly, suara elektronik itu justru menambah kesan muram dan realistik dari tema keluarga yang tidak selalu harmonis. Ini adalah contoh sempurna bagaimana teknologi dan emosi bisa berpadu dalam lagu yang tak biasa.
Kelima lagu rock ini bukan hanya mewakili semangat zaman mereka, tapi juga memberi isyarat tentang arah masa depan musik rock. Jadi, lagu-lagu mana dari era sekarang yang menurutmu bisa disebut terlalu modern untuk zamannya?