10 Film Animasi Pixar Terbaik, Lucu dan Inspiratif!

Toy Story 1 adalah salah satu film animasi Pixar yang tak lekang oleh waktu. Dengan sekuel yang dibuat sampai empat kali, membuktikan bahwa banyak banyak penonton yang menyukai jalan cerita Toy Story yang lucu, karakter utamanya yang kuat dan ceritanya yang emosional.

Mengisahkan sekelompok mainan milik Andy yang dapat hidup saat pemiliknya tak ada. Mereka menjalani petualangan baru setelah kedatangan Buzz Lightyear, kado ulang tahun Andy berupa boneka astronot. Situasi semakin tidak terkendali ketika Woody, sang pemimpin mainan, tidak sengaja menendang Buzz keluar rumah. Alhasil, mereka harus saling bahu membahu untuk mencari Buzz sebelum Andy mengetahuinya. 

Finding Nemo merupakan film animasi pertama Pixar yang memenangkan Oscar untuk kategori Film Animasi Terbaik. Film bertema keluarga ini begitu menyentuh karena memberikan pesan inspiratif tentang kepercayaan dan keberanian menghadapai ketakutan terbesar kita.

Mengisahkan seekor ikan bernama Marlin yang menjelajahi samudera untuk menemukan anak satu-satunya, Nemo. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan beragam makhluk laut seperti ikan blue tang, penyu yang bijaksana dan pelikan yang dengan sukarela mau membantunya.

Pete Docter, selaku kreator Inside Out, terinspirasi oleh perubahan emosi putrinya, Ellie dalam menciptakan film animasi terbaik ini. Menjelang remaja, Ellie mengurung diri dan tak pernah berbicara dengan orang tuanya. Docter pun langsung membawanya ke psikolog dan menemukan ide untuk membuat karakter berupa emosi-emosi yang ada di pikiran manusia.

Awalnya, Docter tidak yakin jika Inside Out akan diterima secara luas oleh penonton, mengingat tema yang diusung cukup kompleks untuk ukuran film animasi yang diperuntukkan anak-anak. Namun, setelah perilisannya, Inside Out mendulang kesuksesan besar dan dianggap sebagai salah satu film animasi terbaik sepanjang masa.

Film ini  mengisahkan tentang Riley, gadis berusia 11 tahun yang mengalami dilema ketika pindah ke San Fransisco. Perubahan lingkungan memicu emosi-emosi di dalam kepala Riley, yaitu Joy (Kebahagiaan), Sadness (Kesedihan), Anger (Kemarahan), Disgust (Kejijikan) dan Fear (Ketakutan). Emosi-emosi tersebut saling bekerja sama dan berjuang agar Riley dapat menerima keadaan dan bertumbuh dewasa.

Mengangkat tema kebudayaan Meksiko, Coco mengikuti kisah seorang anak laki-laki bernama Miguel Rivera, yang bermimpi menjadi penyanyi terkenal seperti Ernesto de la Cruz. Namun, impiannya terhambat karena keluarganya tidak setuju ia menjadi penyanyi.

Di hari orang mati, Miguel memetik gitar milik Ernesto de la Cruz dan tak sengaja ia memasuki alam arwah. Di sana, ia bertemu dengan arwah-arwah leluhurnya dan Hector, arwah yang ingin kembali ke dunia nyata sebelum dilupakan sepenuhnya oleh keluarga.

Coco menjadi film Pixar pertama yang meraih pendapatan lebih dari US$ 807 juta dolar. Penggambaran budaya Meksiko yang kental juga membuat film ini dipuji secara luas oleh para kritikus.

Film animasi Pixar yang juga pernah memenangkan Oscar selanjutnya adalah Ratatouille. Film ini tidak hanya memukau penonton dari segi visualnya yang artistik namun juga pesannya yang mendalam dan penuh emosional.

Ratatouille mengikuti perjalanan seekor tikus bersih dan memiliki penciuman luar biasa bernama Remy. Impiannya menjadi koki di restoran ternama Prancis milik Gusteau mengantarkannya bertemu Lunguini, pemuda penyapu sampah di restoran tersebut, yang akhirnya dapat bekerja sama dengan Remy untuk memasak hidangan di restoran.

Film ini menjadi salah satu film kuliner paling menyenangkan dalam sejarah perfilman. Adegan humor hingga aksi tikus yang menggelitik membuat film ini akan selalu dikenang oleh penonton.

The Incredibles merupakan salah satu film animasi Pixar yang menuai kesuksesan secara global. Film ini mengisahkan tentang Bob dan Helen Parr, sepasang suami istri superhero yang menyembunyikan identitas mereka atas perintah dari pemerintah.

Melalui film ini, Pixar telah membuktikan bahwa mereka bisa menggabungkan elemen superhero dengan komedi aksi yang menyenangkan. Film ini juga menyampaikan pesan tentang keberanian, tanggung jawab dan menjalani hidup yang seimbang.

Up adalah salah satu film animasi luar biasa milik Pixar yang juga disutradarai Pete Docter. Film ini mengawali kisahnya dengan potret romansa antara Carl Fredericksen dan Ellie. Mereka berdua adalah anak kecil yang memiliki impian yang sama, yaitu pergi bertualang ke Amerika Selatan, seperti idola mereka, Charles Muntz. Namun impian mereka tidak pernah berhasil diwujudkan hingga Ellie meninggal.

Penggambaran film ini lebih realistis dari film-film animasi Pixar lainnya. Tentang perjalanan sepasang suami istri yang menabung bertahun-tahun untuk sampai ke tempat impian, namun selalu terhambat oleh kebutuhan hidup yang tak terduga.

Film ini sangat layak ditonton bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa karena pesannya yang begitu dalam tentang cinta dan melepaskan kenangan.

Masih disutradarai Pete Docter, Soul mengikuti perjalanan seorang guru musik sekolah menengah bernama Joe Gardner yang bermimpi menjadi musisi jazz profesional. Di saat ia mendapatkan kesempatan manggung dengan band jazz terkenal, ia mengalami kecelakaan yang membuatnya koma. Dalam keadaan koma tersebut, arwah Joe bertualang di dunia The Great Before, sebuah tempat dimana jiwa baru dipersiapkan sebelum dikirim ke bumi.

Visual warna biru dan ungu di The Great Before begitu memanjakan mata dan membuat penonton merasakan kesunyian dan kembali merenungi eksistensi diri, persis seperti apa yang hendak disampaikan Soul tentang makna hidup dan penerimaan diri.

WALL-E merupakan film animasi Pixar yang mengisahkan tentang hubungan cinta antara robot pengangkut sampah bernama WALL-E dengan robot modern bernama Eve. Pertemuan mereka mengantarkan WALL-E pada petualangan tak terlupakan yang mengubah masa depan bumi menjadi lebih baik.

Film ini mengangkat isu tentang konsumerisme yang berdampak pada lingkungan dan eksistensialisme, baik itu robot ataupun manusia. WALL-E juga memenangkan Oscar untuk kategori Film Animasi Terbaik di tahun 2008

Awalnya, ide Monster, Inc. yang diciptakan oleh Pete Docter ditolak oleh pihak studio karena dinilai tidak terlalu menarik. Baru setelah putrinya lahir, ia mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan cerita Monster, Inc. menjadi lebih matang.

Mengisahkan tentang dunia parallel yang dihuni oleh monster yang suka menakut-nakuti anak kecil untuk mendapatkan energi. Ketika pintu yang menghubungkan dua dunia itu tidak sengaja dibuka, anak kecil bernama Boo masuk dan menjelajahi dunia monster.

Film ini membuat penonton merenung sejenak bahwa hubungan yang dangkal antara dua orang tak dikenal akan mengakibatkan kesalahpahaman.

Pixar telah mengubah sudut pandang penikmat film bahwa film animasi tidak hanya dinikmati anak-anak namun juga orang dewasa karena pesannya yang relevan dan mendalam. Setelah membaca daftar di atas, kamu pengen nonton yang mana dulu, nih?