5 Film Berlatar Palestina Terbaik yang Tayang di Ajang Internasional

Omar merupakan film arahan Hany Abu-Assad yang mengikuti sudut pandang seorang pemuda asal Tepi Barat yang bekerja di pabrik roti. Sosok Omar diperankan Adam Bakri yang menuai pujian atas performanya. Ia beradu akting dengan Leem Lubany yang memerankan love-interest-nya di film tersebut. 

Omar dan kekasihnya terpisah setelah wilayah mereka dibatasi tembok tinggi oleh otoritas Israel. Abu-Assad berhasil menghadirkan potret perjuangan rakyat biasa yang hanya ingin hidup tenang, tetapi terjegal konflik yang tak kunjung usai. Omar berhasil meraih nominasi Film Fitur Internasional Terbaik pada Oscar 2014, Mereka kalah dari perwakilan Italia, The Great Beauty (2013) yang meraih piala di kategori tersebut. 

Mayor merupakan dokumenter yang mengikuti keseharian Walikota Ramallah saat itu, Musa Hadid. Film ini mengikuti Hadid pada periode kepemimpinan keduanya. Pekerjaannya tidak mudah, mengingat Tepi Barat yang jadi lokasi kota Ramallah berada di bawah okupasi Israel. Namun, ia dengan tekun menggarap misi-misi jangka pendek seperti memperbaiki trotoar, menyiapkan perayaan Natal, dan meningkatkan kunjungan turis. 

Menariknya, film ini akan membawamu melihat dua hal bertentangan sekaligus. Pada satu waktu, keseharian Hadid tampak tenang dan normal. Namun, dalam waktu singkat, harinya berubah mencekam saat tentara Israel melakukan penertiban paksa terhadap warga sipil Palestina yang melancarkan protes. Mayor yang meraih Emmy di kategori News & Documentary sempat tayang di MUBI. 

Wajib berlatarkan Nazareth, sebuah kota di Israel yang juga dihuni oleh warga Arab Palestina. Di dalamnya ada satu keluarga yang terdiri dari bapak tunggal dan anak-anaknya yang telah dewasa. Shadi (Saleh Bakri), sang putra sulung pulang kampung setelah bertahun-tahun bekerja dan tinggal di luar negeri untuk menghadiri pernikahan adik perempuannya. 

Bersama sang ayah, mereka menyusuri kota untuk mengirim undangan fisik ke kerabat dekat. Pada momen itulah, rahasia dan keresahan mereka terkupas dan jadi jalinan cerita yang menarik. Termasuk soal ideologi politik yang ternyata jadi sumber konflik dalam keluarga mereka. Film ini sempat tayang di MUBI. 

Peraih Un Certain Regard di Cannes Film Festival ini disutradarai oleh seorang Yahudi bernama Eran Kolirin yang mengadaptasi novel penulis Palestinia, Sayed Kassua. Inti ceritanya pun soal keinginan warga sipil baik Arab dan Yahudi untuk hidup normal dan damai, tetapi terbentur kepentingan politik yang tak kunjung menemukan titik temu. 

Lakonnya Sami (Alex Bakri), seorang Arab Palestina yang tinggal di wilayah Israel selama beberapa tahun terakhir. Saat saudaranya menikah, ia pun kembali ke perkampungan Arab tempatnya besar dulu. Namun, saat akan pulang usai upacara pernikahan selesai, ia menemukan kampungnya sudah disegel oleh otoritas Israel tanpa alasan yang jelas. 

Tayang perdana di TIFF 2021, Huda's Salon mengikuti sudut pandang seorang ibu muda yang tak pernah menyangka kunjungannya ke sebuah salon di Betlehem berujung pahit. Ia diancam oleh sang pemilik salon gadungan untuk mengakomodasi kepentingan kelompok tertentu. 

Tugas pesanan itu mengharuskannya mengkhianati keluarga dan rekan-rekannya sendiri. Sebuah film thriller yang siap membuatmu tak habis pikir. Huda's Salon bisa disaksikan di KlikFilm. 

Membuat film dengan latar negara yang berkonflik jelas bukan hal mudah. Keberadaan film-film di atas adalah bukti dedikasi tiada batas. Perspektif langka yang mereka sajikan wajib diapresiasi.