Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Film Bollywood Underrated Berjenis Biopik

cuplikan film Manto (dok. TIFF Trailers/Manto)
Intinya sih...
  • Film biopik Bollywood mengangkat kisah nyata dari masyarakat biasa
  • Shahid (2012) menceritakan kisah pengacara dan aktivis HAM Shahid Azmi
  • Manjhi-The Mountain Man (2015) mengangkat kisah perjuangan Dasrath Manjhi membelah gunung batu
  • Sarbjit (2016) menceritakan petani Punjab yang ditangkap militer Pakistan atas tuduhan mata-mata India
  • Manto (2018) mengisahkan penulis Muslim Saadat Hasan Manto di tengah konflik India-Pakistan
  • The Sky is Pink (2019) mengungkap perjuangan keluarga Aisha Chaudhary melawan penyakit langka

Selain drama romantis, biopik merupakan salah satu genre film yang banyak ditemukan di produksi film Bollywood. Film biopik pada umumnya memiliki daya tarik tersendiri dalam memainkan emosi penonton karena diangkat dari kejadian nyata. 

Kalau membicarakan film biopik Bollywood terbaik, pasti kita akan menyebut beberapa judul film terkenal seperti Bhaag Milkha Bhaag (2013), 12th Fail (2023) atau Gangubhai Kathiawadi (2022). Tentu saja selain ketiga film ini, masih ada beberapa film biopik Bollywood yang menarik untuk kamu tonton meski dinilai underrated. Mari kita simak rekomendasinya berikut ini!

1. Shahid (2012)

cuplikan film Shahid (dok. UTV Motion Pictures/Shahid)

Shahid (2012) menceritakan kisah pengacara dan aktivis HAM bernama Shahid Azmi. Lahir dan besar dari keluarga Muslim, Shahid (Rajkummar Rao) harus melalui beberapa tahun masa remajanya di penjara karena terkena pasal Pencegahan Aktivitas Teroris.

Meski tumbuh di balik jeruji besi, Shahid justru mendapat inspirasi untuk melanjutkan sekolahnya dan mendalami ilmu hukum di universitas. Shahid Azmi dikenal sebagai pengacara bagi warga Muslim India yang kerap menjadi korban salah tangkap atas dugaan aksi terorisme.

Shahid (2012) pertama kali ditayangkan di Toronto International Film Festival tahun 2012 sebelum muncul di bioskop-bioskop India setahun setelahnya. Atas perannya yang totalitas, Rajkummar Rao meraih penghargaan Best Actor pada National Film Award ke-61 dan Filmfare Awards ke-59 untuk kategori penilaian kritikus film.

2. Manjhi - The Mountain Man (2015)

cuplikan film Manjhi - The Mountain Man (dok. Viacom18 Studios)

Tidak banyak film biopik yang mengungkap kisah nyata dari masyarakat biasa, salah satunya film Manjhi-The Mountain Man (2015). Film ini mengangkat kisah perjuangan Dasrath Manjhi (Nawazuddin Shiddiqui), seorang buruh tani dari Desa Gehlaur-Bihar yang tinggal dengan istrinya, Phaguniya Devi (Radhika Apte) dan seorang anak laki-lakinya.

Phaguniya Devi yang saat itu tengah mengandung harus mengalami kecelakaan tragis setelah dirinya jatuh dari tebing batu yang menjadi satu-satunya akses keluar-masuk desanya. Sayangnya, Devi dan anak yang dikandungnya tidak berhasil diselamatkan. Berbekal palu dan alat pahat batu, Manjhi memutuskan untuk membuat jalan membelah gunung batu tersebut agar tidak ada lagi yang bernasib sama seperti istri dan calon anaknya. 

Meski tidak terlalu banyak meraih sorotan box-office, Manjhi-The Mountain Man mendapat sambutan positif karena kisahnya yang mengangkat perjuangan masyarakat biasa. Pemerintah negara bagian Bihar pun memberikan apresiasi dengan memberlakukan kebijakan bebas pajak untuk film ini.

3. Sarbjit (2016)

cuplikan film Sarbjit (dok. T-Series/Sarbjit)

Sarbjit Singh (Randeep Hooda) adalah petani di salah satu desa di Punjab yang berbatasan langsung dengan wilayah Pakistan. Selain istri dan dua putrinya, Sarbjit juga tinggal bersama ayah dan kakak perempuannya, Dalbir Kaur (Aishwarya Rai Bachchan) yang baru saja bebas dari perilaku abusive mantan suaminya.

Suatu malam di tahun 1990, Sarbjit pulang dalam keadaan mabuk dan tanpa sengaja melewati batas wilayah Pakistan. Dirinya ditangkap oleh militer Pakistan dan dicurigai sebagai mata-mata India yang berada di balik aksi pengeboman Lahore. Sebagai seorang kakak, Dalbir berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan adiknya meski nasib baik tidak berpihak kepada mereka.

Sarbjit (2016) pertama kali tayang di Cannes Film Festival ke-69 dan mendapat respon positif atas akting memukau Randeep Hooda sebagai Sarabjit Singh. Meski bernuansa melodrama, film ini memiliki kekuatan pembawaan cerita yang membuat penonton tetap mengikuti perjuangan Dalbir Kaur dan kisah tragis Sarbjit Singh.

4. Manto (2018)

cuplikan film Manto (dok. TIFF Trailers/Manto)

Satu lagi film biopik Bollywood terbaik yang mengangkat konflik India-Pakistan yaitu Manto (2018). Film ini menceritakan Saadat Hasan Manto (Nawazuddin Siddiqui), penulis Muslim kelahiran tahun 1912 yang juga berasal dari etnis Kashmir.

Ketika terjadi pemisahan India-Pakistan, istri dan anak-anaknya tengah berada di Lahore untuk menghadiri acara keluarga. Manto yang saat itu berada di Bombay dan beragama Islam secara spontan memutuskan untuk menyusul keluarganya untuk tinggal menetap di Pakistan. Kehidupannya sebagai penulis di Pakistan tidaklah mulus setelah beberapa kali menghadapi gugatan hukum akibat karyanya yang dinilai terlalu vulgar.

Film karya sutradara Nandita Das ini pertama kali tayang di Cannes Film Festival 2018 untuk kompetisi kategori Un Certain Regard. Nawazuddin Siddiqui meraih penghargaan Best Actor di Asia Pacific Screen Awards untuk perannya sebagai Saadat Hasan Manto.

5. The Sky is Pink (2019)

cuplikan film The Sky is Pink (dok. Netflix India/The Sky is Pink)

Aditi (Priyanka Chopra) dan Niren Chaudhary (Farhan Akhtar) melalui masa sulit setelah anak ketiganya, Aisha Chaudhary (Zaira Wasim) didiagnosa menderita kelainan genetik langka yang membuatnya harus menjalani transplantasi sumsum tulang dan rangkaian kemoterapi. Meski Aisha dinyatakan sembuh, rangkaian kemoterapi yang dijalaninya berdampak kerusakan pada organ paru-parunya.

Nama Aisha Chaudhary dikenal publik India sebagai penulis dan motivator yang meninggal di usia 18 tahun setelah berjuang melawan penyakitnya. Film The Sky is Pink bukan hanya mengangkat kisah Aisha tetapi sekaligus mengungkap perjuangan kedua orangtua Aisha dalam mempertahankan pernikahan di tengah situasi sulit.

The Sky is Pink pertama kali tayang di Toronto International Film Festival 2019 dan mendapat respon positif karena alur cerita serta penampilan brilian para aktornya. Walau tidak sukses secara komersial, The Sky is Pink dinilai sebagai salah satu film Bollywood yang bisa membuat penonton tertawa di tengah kesedihan ceritanya.

Untuk penikmat genre biopik, kelima film Bollywood ini sudah pasti harus masuk dalam watchlist-mu. Walaupun tidak terlalu mendapat sorotan box-office, masing-masing film menyajikan kisah emosional dan inspiratif yang sayang untuk dilewatkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us