Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Film Box Office yang Dilarang Tayang di Negara Tertentu, Ada Deadpool!

cuplikan adegan dalam film Shrek 2 (dok DreamWorks Animation/Shrek 2)
cuplikan adegan dalam film Shrek 2 (dok DreamWorks Animation/Shrek 2)

Kita mungkin menganggap kalau film-film box office sudah pasti untung secara finansial, baik di Amerika Serikat maupun internasional. Yap, pada kenyataannya, sebuah film bisa dinyatakan sukses jika film tersebut laku di luar negeri (di luar AS). Misalnya, film Pacific Rim (2013) sangat populer di seluruh dunia, sampai akhirnya, studio memberikan lampu hijau untuk membuat sekuelnya. Meski begitu, pendapatan kotor box office domestiknya (AS) relatif buruk, lho.

Di sisi lain, beberapa film bahkan harus menambahkan suatu adegan atau justru menghapus adegan tertentu agar film tersebut bisa diterima di bioskop di negara lain. Namun, ada film-film viral dan sukses, yang rupanya dilarang di belahan dunia lain, karena berbagai alasan yang cukup mengejutkan. Seperti bertentangan dengan budaya suatu negara, hingga dianggap mengandung unsur kekerasan yang gak layak tonton.

Biar ada gambaran dan contoh nyata, ini beberapa film box office yang dilarang tayang di negara tertentu dengan berbagai alasan. Kenapa, ya?

1. Mad Max (1979)

cuplikan adegan dalam film Mad Max (dok. Kennedy Miller Productions/Mad Max)
cuplikan adegan dalam film Mad Max (dok. Kennedy Miller Productions/Mad Max)

Mad Max adalah film perdana sutradara George Miller. Film ini menceritakan perjalanan di pedalaman Australia yang cukup brutal. Adapun, Mad Max dibintangi oleh Mel Gibson. Anehnya, Mad Max gak diterima dengan baik di Selandia Baru. Bahkan, film tersebut dilarang ditayangkan di Selandia Baru hingga 1983, atau 2 tahun penuh setelah sekuelnya dirilis.

Kenapa bisa dilarang? Pada saat itu, Selandia Baru dihadapkan dengan munculnya banyak geng. Geng-geng ini sering buat onar dan menjadi masalah serius yang pernah dialami Selandia Baru. Itu kenapa, film Mad Max yang berbau kekerasan, sangat gak cocok untuk ditonton warga Selandia Baru.

Ditambah lagi, ada adegan dalam film Mad Max yang memperlihatkan teman Max, Goose, dibakar hidup-hidup di dalam kendaraannya. Nah, adegan ini dianggap sangat mirip dengan kerusuhan Moerewa. Kerusuhan ini terjadi ketika anggota geng melemparkan seorang polisi ke dalam mobil van yang terbakar. Namun, belum diketahui pasti apakah adegan tersebut yang membuat pemerintah Selandia Baru melarang film Mad Max atau karena banyaknya kekerasan lain di film tersebut.

2. Kingsman: The Golden Circle (2017)

cuplikan adegan dalam film Kingsman: The Golden Circle (dok. Marv Films/Kingsman: The Golden Circle)
cuplikan adegan dalam film Kingsman: The Golden Circle (dok. Marv Films/Kingsman: The Golden Circle)

Kingsman: The Golden Circle yang menampilkan Channing Tatum rupanya dicekal oleh Bok Borak, direktur Departemen Film Kementerian Kebudayaan Kamboja, karena dalam film ini Kamboja menjadi markas penjahat. Hal ini dianggap berkontribusi pada kesan negatif dunia terhadap kejahatan terorganisir di Kamboja. Parahnya lagi, tempat persembunyian penjahat dalam film tersebut sangat mirip dengan Ta Prohm, kuil terkenal di Kamboja.

Ditampilkannya negara Kamboja dalam film tersebut membuat Bok Borak melarang pemutaran film Kingsman: The Golden Circle di Kamboja. "Film tersebut menggunakan salah satu kuil kami sebagai tempat untuk memproduksi narkoba, untuk membunuh orang dengan kejam," jelasnya. "Kami tidak mengizinkan pemutaran film ini di negara kami."

3. Zoolander (2001)

cuplikan adegan dalam film Zoolander (dok. Village Roadshow Pictures/Zoolander)
cuplikan adegan dalam film Zoolander (dok. Village Roadshow Pictures/Zoolander)

Ben Stiller berperan sebagai Derek Zoolander dalam Zoolander. Film ini cukup unik, karena menceritakan tentang seorang model yang dicuci otaknya untuk membunuh Perdana Menteri Malaysia. Di sisi lain, film ini punya selera humor yang gak biasa. Sayangnya, humor tersebut gak disukai oleh pemerintah Malaysia, yang melarang film tersebut dirilis di Malaysia.

Yap, Zoolander dilarang karena menceritakan rencana pembunuhan Perdana Menteri Malaysia, yang diduga ingin menghentikan perusahaan besar yang mengeksploitasi pekerja anak di Malaysia. Rupanya, hal ini menyinggung pemerintah Malaysia dan film tersebut pun dilarang. Nah, sebagai bentuk solidaritas, negara tetangga Malaysia, yakni Singapura, juga melarang film tersebut.

4. The Wolf of Wall Street (2013)

cuplikan adegan dalam film The Wolf of Wall Street (dok. Red Granite Pictures/The Wolf of Wall Street)
cuplikan adegan dalam film The Wolf of Wall Street (dok. Red Granite Pictures/The Wolf of Wall Street)

The Wolf of Wall Street garapan sutradara Martin Scorsese dipenuhi adegan kekerasan yang melibatkan narkoba, adegan cinta yang sangat vulgar, dan dialog dengan kata-kata senonoh. Film ini bahkan memegang rekor sebagai film yang sering menggunakan kata-kata makian terbanyak dalam film non-dokumenter. Yap, ada lebih dari 500 kata-kata kotor yang diucapkan.

Pada akhirnya, gak heran kalau film The Wolf of Wall Street banyak disensor, disunting, dan dilarang di lebih dari beberapa negara. Nepal dan Malaysia melarang film ini untuk ditayangkan. Sementara itu, India, Uni Emirat Arab, dan Lebanon tetap menanyangkan film ini meski banyak adegan yang dipotong.

Singapura sendiri gak melarang penayangan film ini, tetapi membatasi pemutarannya, atau hanya kurang dari setengah lusin bioskop yang menayangkan film ini. Meski demikian, The Wolf of Wall Street sukses secara komersial. Yap, pelarangan di beberapa negara rupanya gak terlalu memengaruhi laba film Martin Scorsese ini.

5. Shrek 2 (2004)

cuplikan adegan dalam film Shrek 2 (dok DreamWorks Animation/Shrek 2)
cuplikan adegan dalam film Shrek 2 (dok DreamWorks Animation/Shrek 2)

Membuat film komedi dengan bahasa lain bisa dibilang cukup menantang. Hal ini dirasakan dalam film Shrek 2. Sebab, Shrek 2 menyelipkan bahasa Ibrani untuk dijadikan lelucon. Nah, karena sangat kontroversial, film kartun ini pun dilarang di negara tertentu dan dialognya bahkan dihapus.

Dalam film aslinya, salah satu karakter mengancam akan melakukan tindak kekerasan kepada karakter lain, dengan bilang, "Ayo Bobbitt," yang merujuk pada Lorena Bobbitt, seorang istri yang mengebiri suaminya sendiri. Nah, saat merjemahkan kata-katanya dalam bahasa Ibrani, agar lebih dipahami penonton Israel, tim penerjemah merubah kata-katanya. Mereka mengubah dialog tersebut menjadi, "Ayo kita tiru David D'Or," yang merujuk pada penyanyi Israel yang dikenal karena vokalnya melengkingnya.

Namun, D'Or gak suka namanya disebut. Ia bilang kalau hal itu bukanlah lelucon. Alhasil, ia menyarankan agar film Shrek 2 gak ditayangkan di Israel. Benar saja, pengadilan Isreal menyetujui aduannya dan akhirnya melarang film tersebut dari bioskop Israel, hingga dialog yang menyinggung itu dihapus.

6. The Hunger Games (2012)

cuplikan adegan dalam film The Hunger Games (dok. Color Force/The Hunger Games)
cuplikan adegan dalam film The Hunger Games (dok. Color Force/The Hunger Games)

Siapa, sih, yang gak tahu The Hunger Games? Film yang melambungkan nama Jennifer Lawrence ini pernah ditayangkan di bioskop Indonesia. Namun, gak semua bioskop di Asia Tenggara menerima film ini. Misalnya saja Vietnam, yang justru melarang The Hunger Games karena dianggap mengandung unsur kekerasan.

Meskipun buku The Hunger Games sangat populer di seluruh dunia, pemutaran perdana filmnya justru ditunda di Vietnam sebelum akhirnya dilarang tayang di negara tersebut. Menurut Nguyen Thi Hong Ngat, anggota Dewan Film Nasional Vietnam, keputusan tersebut dibuat karena The Hunger Games dianggap terlalu berlebihan untuk ditonton warga Vietnam.

"Adegan kekerasan yang penuh dengan darah mungkin diterima di Amerika, tapi di Vietnam, adegan tersebut terlalu kejam untuk dilihat." Namun, meskipun dilarang, para penggemar The Hunger Games di Vietnam justru rela ke Kamboja atau Singapura untuk menonton film tersebut.

7. Monty Python's Life of Brian (1979)

cuplikan adegan dalam film Monty Python's Life of Brian (dok. HandMade Films/Monty Python's Life of Brian)
cuplikan adegan dalam film Monty Python's Life of Brian (dok. HandMade Films/Monty Python's Life of Brian)

Monty Python adalah grup komedi kawakan asal Inggris yang dikenal karena lelucon mereka yang menyelipkan unsur sejarah. Film mereka yang berjudul Monty Python's Life of Brian, mengikuti Brian Cohen yang lahir di zaman Yesus Kristus. Ia pun dianggap sebagai mesias.

Lelucon-lelucon tentang Kekristenan dan semangat keagamaan menjadi batu sandungan saat film ini dirilis. Apalagi, Monty Python's Life of Brian diproduseri oleh mantan The Beatles, yakni George Harrison. Kelompok-kelompok agama di Inggris mengkritik film ini karena penggambarannya tentang orang Kristen. Di sisi lain, Irlandia dan Norwegia melarang film ini ditayangkan.

Adapun, Swedia malah mengejek Norwegia karena melarang film ini dengan mengiklankan Monty Python's Life of Brian sebagai "film yang sangat lucu sehingga dilarang di Norwegia." Bahkan Inggris Raya pun tak luput dari dampaknya, karena beberapa provinsi di Inggris melarang film tersebut, banyak orang yang justru penasaran dengan film ini. Jadinya, kontroversi ini justru membantu mengiklankan film tersebut.

8. Deadpool (2016)

cuplikan adegan dalam film Deadpool (dok. 20th Century Fox/Deadpool)
cuplikan adegan dalam film Deadpool (dok. 20th Century Fox/Deadpool)

Deadpool menjadi film dengan rating restricted (R) terlaris sepanjang masa. Namun, Deadpool menghadapi banyak kendala saat film ini dirilis. Pasalnya, film ini ditolak di China karena tingkat kekerasannya yang ekstrem.

Meskipun film superhero menarik di Amerika, kekerasan dalam film Deadpool dianggap gak bisa diterima. Apalagi, adegan kekerasannya sangat intens, sehingga gak mungkin untuk disensor, karena akan memengaruhi jalan ceritanya. Meskipun cukup mengesankan bagi sineas Deadpool karena berhasil meraup keuntungan tanpa pendapatan dari China, tapi penggemar Marvel dari China kecewa gak bisa nonton Merc with a Mouth ini di layar lebar.

Namun, Deadpool akhirnya ditayangkan di China, meski bukan di bioskop komersial. Film tersebut ditayangkan selama Festival Film Beijing 2018. Yap, Deadpool ditayangkan bersama dengan dirilisnya Logan, Get Out, dan The Grand Budapest Hotel.

Meskipun beberapa film yang sudah kita bahas di poin atas dilarang untuk ditayangkan di negara-negara tertentu, tapi kamu sendiri gak asing dengan film-film box office tersebut, kan? Meskipun terkenal dan sukses, nyatanya film tersebut gak bisa dinikmati di negara yang sudah kita bahas di atas. Nah, apakah ada film di atas yang belum kamu tonton?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us