Film Korea seperti Addicted diadaptasi ke Hollywood dengan judul Possession setelah sukses di pasaran.
A Tale of Two Sisters menjadi The Uninvited, film horor yang menegangkan dengan twist cerita yang mengejutkan.
Il Mare diadaptasi menjadi The Lake House, film romantis dengan sentuhan misteri yang sukses di pasaran internasional.
Drama atau film Korea gak bisa dimungkiri memiliki jalan cerita menarik yang mampu menggaet pasar sampai ke internasional. Bukan hanya Indonesia, Hollywood nyatanya juga beberapa kali mengadaptasi film dan drama asal Negeri Ginseng ini.
Nah, berikut ini tujuh film dan drama Korea yang berhasil diadaptasi ke Hollywood. Punya jalan cerita yang bagus banget, kamu sudah nonton, belum?
Film yang tayang pada 2003 ini diadaptasi oleh Hollywood 6 tahun kemudian dengan judul Possession. Ceritanya tentang kecelakaan antara kakak beradik yang membuat jiwa mereka harus tertukar. Berhasil mendapatkan banyak penonton saat penayangannya, Addicted merupakan film drama misteri yang banyak disukai sampai sekarang.
Buat kamu para pencinta horor, pasti sudah gak asing lagi dengan film satu ini. The Tale of Two Sisters yang tayang pada 2002 diadaptasi menjadi The Uninvited pada 2009.
Film ini bercerita tentang perempuan yang mengalami kejadian-kejadian aneh setelah pulang dari rumah sakit jiwa. Masalahnya, film horor ini jadi semakin menegangkan karena ternyata kejadian tersebut adalah halusinasinya saja.
Film Korea yang tayang pada 2000 tersebut diadaptasi oleh Hollywood dengan judul The Lake House dan tayang pada 2006. Bukan hanya memiliki jalan cerita romantis, Il Mare juga mengusung tema misteri di dalamnya.
Ceritanya tentang Jun Ji Hyun yang baru pindah ke rumah baru dan berkomunikasi lewat surat dengan penghuni sebelumnya yang ternyata ada di waktu yang berbeda dengan dirinya.
Film thriller misteri yang tayang pada 2003 ini diadaptasi 10 tahun kemudian dengan judul yang sama. Ceritanya tentang seorang suami yang tiba-tiba dituduh membunuh istrinya sendiri. Dirinya yang tidak bersalah harus dipenjara selama 15 tahun dan keluar dengan rasa dendam atas pembunuh istrinya yang sebenarnya.
Tayang pada 2003, Into the Mirror diadaptasi ke judul Mirrors yang tayang pada 2008. Dari posternya saja, kamu pasti sudah bisa mengira kalau film ini merupakan genre horor thriller.
Ceritanya tentang seorang polisi yang menjadi satpam mal setelah keluar dari pekerjaannya. Tanpa dia sadari, tempatnya bekerja memiliki sejarah kelam, mulai dari kasus pembunuhan hingga bunuh diri.
Drama Korea medical, Good Doctors, diadaptasi ke Hollywood dengan judul yang sama. Ceritanya tentang dokter anak autis yang sangat pintar dan bisa menghafal semua teori kedokteran.
Diremehkan dan dianggap sebelah mata oleh rekan kerjanya, sang dokter harus membuktikan bahwa dia mampu menjadi dokter autis yang bisa membedah pasien.
Populer banget saat penayangannya pada 2001, gak heran kalau Fox Home Entertainment memutuskan untuk mengadaptasi film My Sassy Girl dengan judul sama. Film ini merupakan film drama komedi romantis yang paling sukses sepanjang sejarah.
Bahkan, dua pemain utamanya, Jun Ju Hyun dan Cha Tae Hyun, berhasil melejit berkat My Sassy Girl. Bukan hanya terkenal di Korea, film ini juga terkenal di berbagai negara lain, termasuk Indonesia.
Itu tadi film dan drama Korea yang diadaptasi ke Hollywood. Mendapatkan kesuksesan besar saat penayangannya, gak heran kalau film-film di atas berhasil diangkat ke layar Hollywood. Mana nih yang sudah pernah kamu tonton?
1. Kenapa banyak drama Korea populer di-remake ke versi Barat?
Karena cerita-cerita drama Korea sering punya premis yang menarik, karakter yang kuat, dan sudah terbukti punya peminat internasional, sehingga menjadi pilihan aman bagi pembuat film Barat.
2. Apa tantangan terbesar dalam mengadaptasi drama Korea ke versi Hollywood?
Salah satu tantangannya adalah menyesuaikan konteks budaya agar sesuai dengan audiens Barat, tanpa kehilangan nuansa khas drama aslinya yang membuatnya populer.
3. Apakah versi remake selalu lebih buruk daripada versi original?
Tidak selalu, tapi sering kali remake dipandang kurang memuaskan ketika dibandingkan dengan versi asli karena fans drama Korea sangat menghargai aspek-aspek kecil seperti dialog, setting, budaya, dan emosi yang mungkin hilang dalam adaptasi.