7 Film dan Series Indonesia yang Mengangkat Kisah KDRT

Film yang terkenal dengan Geng Cinta-nya ini rupanya juga mengangkat kisah KDRT, lho. Dalam ceritanya, salah satu anggota geng Cinta yang bernama Alya (diperankan oleh Ladya Cheryl) mengalami stress dan trauma akibat perlakuan KDRT dari sang ayah terhadap ibunya.

Bahkan Alya sempat nekat untuk bunuh diri karena sudah sangat terpuruk dengan keadaan. Beruntungnya, Alya memiliki sahabat-sahabat yang sangat pengertian dan selalu siap menghiburnya, seperti Cinta (diperankan oleh Dian Sastrowardoyo), Maura (diperankan Titi Kamal), Karmen (diperankan Adinia Wirasti), dan Milly (diperankan Sissy Priscillia).

Film yang telah tayang 16 tahun silam ini dibintangi oleh deretan aktor senior dan aktor muda Tanah Air. Secara garis besar, film garapan sutradara Nia Dinata ini mengangkat kisah tiga wanita yang masing-masing memiliki suami yang gemar berpoligami.

Para istri digambarkan selalu bersabar menghadapi perlakuan suami yang tak bisa hidup dengan satu wanita. Tak hanya itu, para istri juga kerap mendapatkan perlakuan kasar secara verbal dari suami mereka. 

Film besutan sutradara Hanung Bramantyo ini termasuk salah satu film Tanah Air yang mengangkat kisah KDRT. Seperti judulnya, film ini memang berfokus pada kisah perempuan dalam budaya patriarki.

Dalam ceritanya, sosok Samsudin (diperankan oleh Reza Rahadian) selalu menyiksa sang istri, Anisa (diperankan oleh Revalina S. Temat) baik secara fisik maupun verbal. Peran antagonis Reza yang sangat ciamik dalam film ini mampu mengantarkannya meraih Piala Citra FFI pertamanya dengan kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

Film ini mengangkat kisah seorang perempuan yang tampak hidup sempurna bernama Bian (diperankan Karina Salim). Namun rupanya dibalik sosoknya yang menjadi idaman khalayak luas ini, dirinya memendam rasa trauma yang mendalam.

Sang ayah (diperankan Ray Sahetapy) kerap kali melakukan KDRT pada ibunya (diperankan oleh Unique Priscillia). Hal itulah yang membuat Bian menyimpan amarah di dalam dirinya. Sehingga sulit untuk menerima orang luar yang mendekatinya.

Film ini tayang di Bioskop Online Netflix saat pandemi. Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini dibintangi oleh Aurelie Moeremans (sebagai Dinda), Ardhito Pramono (sebagai Kale), dan Arya Saloka (sebagai Argo). 

Dalam kisahnya, Dinda sempat menjalin hubungan asmara dengan Argo. Namun Argo merupakan pria yang kasar yang tak segan memaki-maki dan memukul Dinda di hadapan umum. Setelah itu, ia menjalin kedekatan dengan Kale, dari sinilah kisah Kale bermula.

Film debut Putri Marino ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang masih duduk di bangku SMA. Terdapat sosok Lala (diperankan Putri Marino) dan Yudhis (diperankan Adipati Dolken) berada pada hubungan asmara yang toxic.

Kecintaan Yudhis yang berlebihan pada Lala membuatnya menjadi sangat posesif. Tak segan ia bermain tangan pada Lala sampai mata Lala lebam akibat pukulan. Film ini mampu mengantarkan istri Chicco Jerikho tersebut meraih Piala Citra FFI 2017. Keren banget, kan!

Series yang baru selesai tamat di aplikasi streaming Disney Hotstar ini memasangkan Reza Rahadian dan Sheila Dara untuk pertama kalinya sebagai pasangan. Dikisahkan Rendra (diperankan Reza) menjalin hubungan dengan Dara (diperankan Sheila) dan akan berlanjut ke sebuah pernikahan.

Namun, hubungan mereka sebenarnya sangatlah toxic. Rendra memiliki banyak sifat yang membuat Dara sebenarnya tersiksa. Seperti melakukan kekerasan fisik maupun verbal. Setiap menerima perlakuan tak menyenangkan dari Rendra, sosok Rendra ini langsung menghilang tak berwujud. Inilah yang menjadi salah satu keunikan dari series ini.

Dari deretan film dan series Indonesia yang mengangkat kisah KDRT di atas, diharapkan dapat memberikan suatu pelajaran. Tindakan kekerasan sebenarnya juga tak hanya terjadi pada pasangan suami istri, pasangan yang masih berstatus pacaran pun ada yang dihadapkan dengan masalah ini.

Sebagai manusia sebisa mungkin dianjurkan untuk meredamkan emosinya, jangan sampai melakukan kekerasan yang mampu melukai hati, mental, dan fisik seseorang. Tetap hati-hati melakukan tindakan, ya, berfikirlah dengan panjang terlebih dahulu!