Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film It Ends With Us (dok. Sony Pictures/It Ends With Us)
film It Ends With Us (dok. Sony Pictures/It Ends With Us)

Di balik layar film-film besar, tersembunyi kisah dramatis yang tak kalah seru dari cerita di dalamnya. Ego para aktor, gaya penyutradaraan yang kontroversial, hingga konflik personal antarpemain menciptakan ketegangan yang memengaruhi jalannya produksi. Beberapa film hampir gagal rampung karena suasana di lokasi syuting yang begitu panas.

Namun ironisnya, banyak dari film ini justru diakui sebagai karya besar dalam sejarah perfilman. Tidak sedikit film yang diwarnai perseteruan di belakang layar, mulai dari konflik aktor legendaris, seperti Marlon Brando, hingga produksi film yang hampir hancur akibat ego sutradara. Setiap cerita mengungkapkan sisi lain dari dunia perfilman.

1. A Countess from Hong Kong (1967)

film A Countess from Hong Kong (dok. Universal Pictures/A Countess from Hong Kong)

Syuting film terakhir Charlie Chaplin ini menjadi ajang konflik yang penuh ketegangan. Marlon Brando yang terkenal sulit diatur berselisih tajam dengan Chaplin, karena sang sutradara terus-menerus mendemonstrasikan bagaimana Brando seharusnya berakting. Sikap Chaplin yang perfeksionis dianggap melecehkan ego Brando yang menciptakan suasana kerja penuh ketegangan.

Dalam memoarnya, Brando bahkan menyebut Chaplin sebagai “tiran egois” dan “orang paling sadis” yang pernah ia temui. Ternyata, Brando juga bukan tanpa cela. Sophia Loren, lawan mainnya, mengungkapkan dalam memoarnya bahwa Brando pernah bertindak tak senonoh terhadapnya di lokasi syuting. Loren menegur keras dan Brando segera mundur.

Namun, insiden tersebut meninggalkan rasa tak nyaman yang membuat hubungan kerja mereka semakin sulit. Film yang seharusnya menjadi karya romantis justru menjadi kenangan pahit bagi para pemainnya.  

2. Fitzcarraldo (1982)

film Fitzcarraldo (dok. New World Pictures/Fitzcarraldo)

Werner Herzog dan Klaus Kinski adalah duo sutradara dan aktor yang terkenal dengan hubungan kerja penuh drama. Dalam film Fitzcarraldo, Kinski berperan sebagai pria Irlandia yang mencoba memindahkan kapal uap melintasi Andes. Namun, set film ini menjadi mimpi buruk bagi semua orang.

Kinski kerap melampiaskan amarahnya kepada kru dan pemain lain yang membuat suasana lokasi syuting tak pernah tenang. Herzog sendiri mengakui bahwa ia pernah merencanakan untuk membunuh Kinski karena kelakuannya yang tak terkendali.

Tak hanya Kinski, Herzog juga mendapat kritik. Ia dituduh mengeksploitasi tenaga kerja lokal dan syutingnya penuh kecelakaan tragis termasuk satu kasus kematian. Bahkan, ada saat di mana suku lokal yang marah membakar set film. Meski film ini diakui sebagai karya besar, banyak yang mempertanyakan apakah itu sepadan dengan pengorbanan dan kekacauan di belakang layar.  

3. It Ends With Us (2024)

film It Ends With Us (dok. Sony Pictures/It Ends With Us)

Film adaptasi novel populer ini sempat menjadi perbincangan panas bukan karena ceritanya, melainkan konflik antarpemainnya. Blake Lively menghindari interaksi dengan lawan mainnya, Justin Baldoni, selama promosi film. Rumor tentang ketegangan mereka semakin menjadi setelah Lively menuntut Baldoni atas dugaan pelecehan di lokasi syuting dan upaya sabotase reputasinya.

Kasus ini semakin rumit ketika agensi Baldoni memutuskan kontraknya yang diduga atas desakan Ryan Reynolds, suami Lively. Meski masih dalam proses hukum, drama di balik layar ini membuat perhatian publik lebih tertuju pada konflik antarpemain daripada filmnya sendiri.

4. Apocalypse Now (1979)

film Apocalypse Now (dok. United Artists/Apocalypse Now)

Syuting Apocalypse Now bukan hanya menantang secara teknis, tetapi juga secara emosional untuk semua orang terlibat. Francis Ford Coppola harus menghadapi konflik dengan para aktornya, termasuk Marlon Brando yang sering terlambat dan menolak syuting bersama Dennis Hopper. Hopper sendiri terlalu sibuk dengan kecanduannya pada kokain hingga tak menyadari kebenciannya terhadap Brando.

Selain konflik antar pemain, produksi ini diwarnai berbagai tragedi, mulai dari Martin Sheen yang terkena serangan jantung hingga badai yang menghancurkan set. Ketegangan dan kekacauan di lokasi syuting ini hampir menghancurkan karier Coppola. Meski pada akhirnya, film ini dianggap sebagai mahakarya.  

5. Don't Worry Darling (2022)

film Don't Worry Darling (dok. Warner Bros/Don't Worry Darling)

Film kedua Olivia Wilde sebagai sutradara ini lebih dikenal karena drama di belakang layar daripada cerita filmnya sendiri. Rumor konflik dimulai saat Shia LaBeouf hengkang dari proyek ini yang digantikan oleh Harry Styles, kekasih Wilde pada saat itu.

Hubungan profesional Wilde dengan Florence Pugh juga menjadi sorotan. Pugh kabarnya tidak setuju dengan keputusan Wilde yang lebih memprioritaskan Styles di lokasi syuting.

Puncak drama terjadi saat promosi film di mana gerak-gerik para pemain di red carpet menjadi bahan gosip. Insiden yang paling menyita perhatian adalah dugaan bahwa Styles meludahi Chris Pine di Festival Film Venesia, meski kemudian dibantah. Drama ini semakin mempertegas bahwa produksi film ini dipenuhi perselisihan yang hampir mengalahkan daya tarik film itu sendiri.

Setiap film di daftar ini membuktikan bahwa pembuatan film tidak selalu seindah hasil akhirnya. Dari konflik ego hingga tragedi di lokasi syuting, drama di balik layar kadang lebih menarik daripada ceritanya sendiri. Apakah menurutmu drama di balik layar dapat memengaruhi pandangan penonton terhadap film-film tersebut, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team