6 Film Drama Tersuram, Jangan Ditonton sebelum Tidur

- Mustang (2015) memotret tatanan masyarakat patriarkis dan konservatif serta maraknya pernikahan anak di wilayah pedesaan.
- Lilya 4-ever (2002) mengisahkan Lilya yang terpaksa jadi pekerja seks dan kehilangan kontrol atas hidupnya di luar negeri.
- Film 4 Months, 3 Weeks and 2 Days (2007) tentang seorang perempuan hamil yang nekat mencari nakes untuk aborsi, yang masih ilegal di Rumania pada 1980-an.
Film drama biasanya dibuat dengan kesan bittersweet (manis pahit), sebuah kombinasi seimbang antara kebahagiaan dan kesedihan. Gak menutup kemungkinan akhirnya ada yang tragis. Namun, gak sedikit sineas yang mengambil risiko dengan bikin film yang suram, getir, dan tragis dari awal sampai akhir.
Rasanya tak ada ruang bagimu untuk tersenyum dan bahagia bersama protagonis. Mengingat efek yang diciptakan kebalikannya rileks, lebih bijak hindari menonton film-film drama suram ini sebelum tidur, deh. Sudah siap?
1. Mustang (2015)

Mustang merupakan film asal Turki yang mengikuti kehidupan getir lima bersaudara. Gara-gara sebuah “skandal”, mereka tak diizinkan melanjutkan sekolah oleh kakek dan nenek mereka. Sebagai gantinya, mereka dinikahkan satu per satu secara berurutan berdasar usia. Sampai pada giliran anak ketiga, sebuah aksi pemberontakan dilancarkan. Mustang jadi film yang memotret tatanan masyarakat patriarkis dan konservatif Turki. Ia juga memotret fakta maraknya pernikahan anak di negara itu, terutama di wilayah pedesaan.
2. Lilya 4-ever (2002)

Lilya 4-ever sebaiknya gak kamu tonton menjelang waktu tidur. Sinema karya Lukas Moodysson ini diklaim banyak penonton sebagai salah satu film tersuram yang pernah mereka tonton sepanjang hayat. Bagaimana tidak? Ceritanya saja dimulai dengan fakta bahwa lakonnya, Lilya (Oksana Akinshina), ditelantarkan ibunya dan terpaksa jadi pekerja seks untuk bertahan hidup. Saat seorang pria menawarkan perhatian dan kehidupan lebih baik, Lilya tergoda untuk mengikuti ajakannya pindah ke luar negeri. Namun, bukannya membaik, sesampai di sana Lilya justru kehilangan kontrol atas hidupnya sendiri.
3. 4 Months, 3 Weeks and 2 Days (2007)

Menemukan dirinya hamil di luar rencana, seorang perempuan muda nekat mencari nakes yang bersedia melakukan prosedur aborsi. Tentunya ini secara sembunyi-sembunyi mengingat aborsi belum dilegalkan di Rumania pada 1980-an. Mirisnya, sudah bayar mahal, si lakon masih diperas oleh oknum nakes ini. Ini bukti kalau perempuan kerap harus menanggung konsekuensi terbesar dari aktivitas seks, termasuk yang konsensual sekalipun.
4. Elephant (2003)

Elephant jadi salah satu film yang tidak disarankan kamu tonton sebelum tidur. Film ini terinspirasi kasus penembakan di SMA Columbine, Amerika Serikat, pada 1999 dan dibuat Gus Van Sant dengan latar Kota Portland. Beda dengan beberapa film yang memotret salah satu kasus penembakan terheboh di negeri itu, Van Sant membuat narasi dari sudut pandang beberapa murid yang sama sekali tak tahu kalau dua rekan satu sekolah mereka sedang melancarkan aksi pembunuhan massal. Dengan teknik bercerita khasnya, film ini diakhiri dengan adegan yang benar-benar mengganggu dan tidak tertebak arahnya.
5. Sleepers (1996)

Sleepers merupakan film underrated tersuram dari Hollywood yang sebaiknya kamu tonton sekali saja. Film ini mengikuti kisah kelam empat pria yang pernah jadi korban kekerasan fisik dan seksual saat harus menjalani hukuman di institusi milik negara khusus anak di bawah umur (juvenile system atau juvie). Belasan tahun sejak kejadian itu, salah satu dari mereka berurusan dengan polisi dan tak sengaja bertemu sejumlah sipir yang pernah menjahati mereka.
Berbekal dendam dan keinginan dapat keadilan, ia mengumpulkan testimoni korban lain untuk balik menuntut orang-orang korup itu. Miris, meski berhasil, kehidupan mereka tak juga membaik. Trauma dan diskriminasi sistemis gara-gara riwayat mereka sebagai mantan penghuni juvie ternyata punya dampak jangka panjang.
6. The Tribe (2014)

Film asal Ukraina ini awalnya mengikuti sudut pandang seorang remaja lugu yang baru masuk ke sebuah sekolah asrama khusus difabel. Gak hanya korup, anak-anak di sana ternyata punya sistem hierarki sendiri. Si lakon yang awalnya jadi pesakitan lama-kelamaan berhasil mencapai posisi strategis dalam hierarki itu. Parah, ketika ia mulai dapat akses dan kekuasaan, sifat aslinya muncul. Dari sini, jangan harap kamu bisa melihat bocah lugu itu dengan lensa yang sama.
Menonton film memang kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan sepulang beraktivitas. Menjelang tidur juga jadi waktu favorit banyak orang. Namun, pikirkan lagi, deh, kalau film yang kamu tonton ternyata salah satu dari enam judul di atas. Bukannya tidur, kamu malah bisa mimpi buruk karena sangat suram.