5 Film Fantasi Underrated untuk Meriahkan Libur Nataru

- The Fall (2006): Kisah surreal Roy dan Alexandria, visualisasi dunia fantasi yang megah tanpa CGI.
- Ladyhawke (1985): Kisah timeless Etienne dan Isabeau yang dikutuk, petualangan seru dengan Philippe.
- The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec (2010): Kisah nyentrik Adèle di tengah kekacauan Paris, ekspedisi sarat imajinasi.
Di antara banyaknya cara mengisi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), maraton film masih jadi pilihan favorit yang sulit ditolak. Apalagi jika yang ditonton adalah film fantasi dengan dunia imajinatif yang mampu membawa penonton kabur sejenak dari rutinitas. Genre ini menawarkan keajaiban visual, petualangan seru, sekaligus kehangatan yang pas dinikmati di suasana liburan.
Namun, kalau kamu sudah bosan dengan film fantasi populer yang itu-itu saja, mungkin ini saatnya melirik alternatif lain. Ada banyak judul keren dengan pendekatan unik yang sayangnya luput dari sorotan publik. Untuk membantumu menemukan hidden gems tersebut, IDN Times sudah menyiapkan lima rekomendasi film fantasi underrated yang siap mewarnai libur Nataru-mu.
1. The Fall (2006)

Jika kamu suka film fantasi yang berjalan layaknya “mimpi demam”, karya Tarsem Singh ini wajib masuk watchlist libur Nataru-mu. The Fall mengisahkan Roy (Lee Pace), stuntman yang terbaring lumpuh dan kehilangan harapan yang bersahabat dengan gadis kecil ceria bernama Alexandria (Catinca Untaru) di rumah sakit. Kedekatan mereka awalnya terjalin lewat dongeng, tapi tanpa sang bocah tahu, Roy sebenarnya memanfaatkan cerita tersebut untuk menjalankan rencana gelapnya sendiri.
Salah satu bagian yang paling mencuri perhatian dari The Fall adalah bagaimana cara Singh memvisualisasikan dunia fantasi Roy dari kacamata Alexandria. Difilmkan di puluhan negara tanpa CGI, tiap lanskapnya terasa seperti lukisan hidup yang megah, eksotis, sekaligus absurd. Sayangnya, karena ceritanya yang dianggap terlalu surreal dan kelam, masterpiece ini pun harus tenggelam dan luput dari radar penonton arus utama.
2. Ladyhawke (1985)

Ketika membahas film fantasi era 80-an, mungkin yang langsung terlintas di pikiranmu adalah judul-judul populer macam Flash Gordon, The Princess Bride, atau The NeverEnding Story. Padahal, ada satu permata tersembunyi yang kerap luput dari pembahasan, yakni Ladyhawke. Disutradarai Richard Donner, film ini menawarkan kisah fantasi yang gak kalah timeless dengan penampilan apik dari Michelle Pfeiffer dan Matthew Broderick.
Ladyhawke bercerita tentang Etienne (Rutger Hauer) dan Isabeau (Pfeiffer), sepasang kekasih yang dikutuk oleh seorang uskup yang cemburu. Di siang hari, Isabeau berubah menjadi elang, sementara Etienne menjelma jadi serigala hitam setiap malam. Harapan muncul ketika mereka bertemu Philippe (Broderick), pencuri cerdik yang membantu keduanya mematahkan kutukan tersebut. Petualangan mereka dijamin seru banget, deh!
3. The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec (2010)

Prancis juga punya film fantasi keren yang sayang untuk kamu lewatkan. Berjudul The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec, film ini mengikuti kisah novelis sekaligus jurnalis nyentrik bernama Adèle Blanc-Sec (Louise Bourgoin) yang demi menyembuhkan sang adik nekat pergi ke Mesir untuk membangkitkan mumi tabib Firaun. Nahas, di saat yang sama, telur pterodaktil berusia jutaan tahun menetas dan memicu kekacauan di jantung kota Paris.
Meski menuai pujian kritikus dan menyabet penghargaan bergengsi, film ini tetap tergolong underrated. Kendala bahasa, gaya humor yang berbeda, serta minimnya distribusi membuat The Extraordinary Adventures tenggelam di tengah dominasi blockbuster Hollywood. Kendati demikian, ekspedisi sarat imajinasi yang film karya Luc Besson ini tawarkan sangat pas untuk dinikmati seluruh keluarga, terutama saat libur Nataru.
4. The City of Lost Children (1995)

Masih dari Prancis, ada The City of Lost Children, film fantasi yang gelap, aneh, tapi dijamin memikat sejak menit pertama. Disutradarai Marc Caro dan Jean-Pierre Jeunet, film ini tampil dengan nuansa steampunk yang kental, lengkap dengan kota industrial, mesin-mesin absurd, serta karakter-karakter eksentrik. Yap, sebagai perbandingan, The City of Lost Children bisa dibilang seperti versi distopia dari Alice in Wonderland.
Ceritanya berpusat di sebuah kota yang diteror Krank (Daniel Emilfork), ilmuwan yang gemar menculik anak-anak dan mencuri mimpi mereka demi menunda penuaannya. Salah satu korbannya adalah Denrée, adik dari One (Ron Perlman), staf sirkus bertubuh besar, tapi berhati lembut. Dalam perjalanannya menyelamatkan sang adik, One bertemu dan bekerja sama dengan Miette (Judith Vittet), gadis kecil cerdas yang memimpin geng pencopet anak-anak di kota tersebut.
5. Strawberry Mansion (2021)

Selama 5 tahun terakhir, banyak film fantasi underrated yang lahir dari sinema indie, salah satunya Strawberry Mansion. Berlatar di masa depan ketika mimpi manusia dikenai pajak, ceritanya mengikuti James Preble (Kentucker Audley), auditor pemerintah yang bertugas memeriksa arsip mimpi seniman eksentrik bernama Bella Isadora (Penny Fuller). Dari proses audit yang awalnya kaku, James malah terseret ke dunia mimpi Bella yang penuh warna dan nostalgia.
Digarap oleh Kentucker Audley dan Albert Birney, Strawberry Mansion berbeda dari film fantasi kebanyakan. Di balik palet warna cerah ala Wes Anderson-nya, film ini menyimpan kritik halus soal kapitalisme dan privasi. Memang bukan sajian yang ramah untuk semua orang, tapi Strawberry Mansion jelas bisa jadi tambahan menarik buat tontonan libur Nataru-mu!
Kelima rekomendasi film fantasi underrated di atas siap bikin momen liburan Natal dan tahun barumu makin berkesan dan jauh dari kata boring. Selagi masih ada waktu luang, siapkan camilan favoritmu dan langsung ikut bertualang bareng deretan judul di atas, yuk!



















