6 Film Underrated Terbaik 2025, Ceritanya Menggugah Hati

Deaf President Now! (dok. Apple TV+/Deaf President Now!)

Deaf President Now! adalah film dokumenter tentang aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Universitas Gallaudet, Washington, AS. Kampus itu didesain khusus untuk mewadahi mahasiswa difabel rungu yang menolak hasil pemilihan rektor karena merasa tak terwakili. Mereka menolak rektor dari kaum dengar dan meminta pihak universitas mempertimbangkan rektor dari kaum tuli.

Protes tersebut juga dilakukan untuk menuntut pemberlakuan beberapa regulasi lain. Kalau suka ini, coba juga tonton The Encampments (2025) yang merupakan dokumentasi aksi protes mahasiswa Columbia University atas keterlibatan kampus mereka dalam aksi genosida Israel di Gaza, Palestina.

The President's Cake (dok. Jogja-Netpac Asian Film Festival/The President's Cake)

The President’s Cake bisa dibilang salah satu film debut sekaligus underrated terbaik 2025. Ceritanya kembali ke tahun 1990-an di Iraq, ketika negara itu masih di bawah rezim Saddam Hussein.

Lamia, bocah SD yang berasal dari keluarga sederhana harus berjibaku dengan uang sakunya yang mepet untuk membeli kue ulang tahun yang diwajibkan sekolahnya untuk dibawa sebagai peringatan ulang tahun si presiden. Berniat menghemat dengan membuat sendiri, Lamia ternyata harus dihadapkan pada fakta bahwa bahan-bahan makanan harganya sedang mahal karena langka. Kalau suka film-film Iran berlakon anak-anak, sinema Iraq satu ini wajib ditonton. Sederhana, tapi nampol kritiknya.

Put Your Soul on Your Hand and Walk (dok. Kino Lorber/Put Your Soul on Your Hand and Walk)

Selain beberapa film seperti The Voice of Hind Rajab dan All That’s Left of You, tahun ini Palestina juga diwakili film dokumenter Put Your Soul on Your Hand and Walk. Tak kalah getir, film dokumenter ini dibuat sineas Iran Sepideh Farsi lewat percakapan daring rutinnya dengan jurnalis Palestina, Fatima Hassouna selama blokade Israel atas Gaza. Miris, sehari setelah film ini terpilih untuk tayang di segmen ACID Cannes Film Festival, Hassouna dan keluarganya terbunuh dalam operasi militer Israel.

I Swear (dok. StudioCanal UK/I Swear)

Pada 1980-an, seorang anak laki-laki bernama John Davidson asal Skotlandia mengalami sebuah gangguan klinis yang bikin mimpi dan kehidupan sosialnya terdisrupsi. Ia gagal meraih mimpinya jadi pesepak bola dan tak pula punya masa depan yang jelas.

Satu dekade lebih berselang, dokter berhasil menetapkan diagnosa atas kondisi kliniknya, yakni Sindrom Tourette. Sayang, mereka belum punya obat maupun cara untuk mengelola kondisi tersebut. Ini membuat hidup John penuh tantangan, stigma, dan rasa tak nyaman.

The Testament of Ann Lee (dok. Searchlight Pictures/The Testament of Ann Lee)

Masih bergenre biopik, kali ini kamu akan berkenalan dengan Ann Lee, perempuan yang berhasil membentuk komunitas yang mengadopsi aliran berjuluk Shaker. Aliran ini cukup progresif pada masa itu karena menolak tradisi dengan menerapkan selibasi dan egalitarianisme. Ajarannya dianggap sesat oleh sebagian orang, tetapi diamini banyak perempuan yang mendambakan kesetaraan gender dan kebebasan. Namun, Ann Lee diuji dengan berbagai tantangan dari dalam dan luar komunitasnya.

If I Had Legs I'd Kick You (dok. A24/If I Had Legs I'd Kick You)

Film underrated terbaik 2025 lainnya jatuh kepada If I Had Legs I’d Kick You. Film ini terkonsentrasi pada Linda, ibu satu anak yang tak dapat dukungan yang seharusnya dari suaminya. Ia mengalami stres menahun karena harus jadi caregiver untuk anaknya yang berkebutuhan khusus dan di sisi lain bekerja sebagai terapis psikologi yang memaksanya untuk mendengar dan membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka.

Mengaku sinefil garis keras? Silakan masukkan keenam film underrated 2025 tadi dalam daftar tonton. Atau kamu mungkin punya pendapat lain soal sinema yang lebih layak masuk daftar ini? Boleh bagikan juga, ya.