5 Film Horor Barat Era 90-an yang Seram, tapi Jarang Dibahas

- Cemetery Man (1994) mengikuti Francesco Dellamorte, penjaga makam yang harus membunuh mayat yang bangkit kembali. Gaya penceritaannya terasa seperti mimpi buruk yang indah dan absurd.
- The Frighteners (1996) menceritakan Frank Bannister, penipu yang bekerja sama dengan hantu untuk menghantui rumah orang. Sayangnya kurang mendapat perhatian di era 90-an.
- Stigmata (1999) mengisahkan Frankie Paige, penata rambut yang tiba-tiba mengalami luka-luka mirip bekas penyaliban. Film ini lebih berani mengulik isu konspirasi gereja dan batas antara iman dan institusi.
Era 90-an jadi salah satu dekade paling menarik dalam sejarah film horor Barat. Tren saat itu mulai bergeser, dari gaya klasik yang mengandalkan jumpscare sederhana menuju horor modern dengan ide yang lebih segar dan berani.
Kamu pasti familier dengan film-film ikonik yang mendefinisikan dekade ini, seperti Scream (1996) dengan gaya meta slasher-nya, Braindead (1992) yang brutal dan penuh humor, hingga The Sixth Sense (1999) yang mempopulerkan plot twist. Namun, di luar nama besar itu, ada banyak film horor lain yang sama seramnya, cuma sayangnya nyaris gak terdengar di telinga penonton awam.
Lima rekomendasi film horor Barat underrated era 90-an di bawah ini siap bikin kamu merinding lewat atmosfer creepy hingga konsep cerita yang out of the box. Yuk, intip, siapa tahu, beberapa di antaranya ada yang belum pernah kamu tonton!
1. Cemetery Man (1994)

Istilah "they never make movies like this anymore" rasanya pas banget kalau disematkan pada film horor Eropa satu ini. Cemetery Man mengikuti Francesco Dellamorte (Rupert Everett), penjaga makam yang punya tugas nyeleneh, yakni membunuh para mayat yang bangkit kembali 7 hari setelah dimakamkan. Hidupnya mulai makin kacau ketika ia jatuh cinta pada seorang wanita (Anna Falchi) yang tewas digigit suaminya sendiri yang bangkit dari kubur.
Yang bikin Cemetery Man istimewa adalah gaya penceritaannya yang terasa seperti mimpi (atau mimpi buruk?) yang indah sekaligus absurd. Dari adegan bercinta di atas makam hingga kepala manusia yang diajak “pacaran”, semuanya disajikan dengan tone surealis yang entah kenapa terasa puitis. Gak heran kalau film ini sekarang jadi cult classic, meski saat rilis dulu sempat luput dari radar banyak penonton.
2. The Frighteners (1996)

Selain Braindead, Peter Jackson, yang kini lebih dikenal lewat trilogi The Lord of the Rings, juga sempat merilis The Frighteners yang kurang mendapat perhatian di era 90-an. Padahal, film ini punya kombinasi horor, komedi gelap, dan efek visual yang inovatif untuk masanya. Sayangnya, pemasarannya yang menonjolkan sisi komedi membuat banyak penonton salah ekspektasi.
Kisahnya berpusat pada Frank Bannister (Michael J. Fox), penipu yang bekerja sama dengan beberapa hantu untuk “menghantui” rumah orang, lalu menawarkan jasa pengusiran setan palsu. Namun, aksinya terganggu ketika kota kecil tempatnya tinggal diguncang serangkaian kematian misterius. Sosok mirip Grim Reaper mulai menghantui penduduk, dan Frank jadi satu-satunya yang bisa melihat sekaligus berusaha menghentikannya.
3. Stigmata (1999)

Jauh sebelum film horor religi macam The Nun 2 (2023) wara-wiri di bioskop, Hollywood sebenarnya sudah lebih dulu merilis Stigmata. Film ini mengisahkan Frankie Paige (Patricia Arquette), penata rambut yang tiba-tiba mengalami luka-luka misterius mirip bekas penyaliban, padahal ia seorang ateis. Kejadian aneh ini membuat Vatikan mengirim Pastor Andrew Kiernan (Gabriel Byrne) untuk menyelidiki. Perlahan, keduanya pun terseret pada misteri yang mengguncang.
Stigmata sempat dibandingkan dengan The Exorcist (1973) karena sama-sama mengisahkan seorang pendeta yang mencoba menyelamatkan wanita dari kekuatan gaib. Bedanya, film ini lebih berani mengulik isu konspirasi gereja sekaligus mempertanyakan batas antara iman dan institusi. Menariknya lagi, visualnya kental gaya khas MTV era 90-an. Berasa nonton video klip vibes horor!
4. Wishmaster (1997)

Dirilis di era yang sama dengan animasi populer Disney, Aladdin (1992), Wishmaster bagaikan versi gelap dari kisah jin pengabul permintaan tersebut. Film ini menceritakan Alexandra Amberson (Tammy Lauren), penilai perhiasan yang tanpa sengaja membebaskan makhluk kuno bernama Djinn dari sebuah batu merah misterius. Berbeda dari Genie di Aladdin, jin ini justru memutarbalikkan setiap permintaan demi mengumpulkan jiwa manusia.
Wishmaster punya konsep unik dan eksekusi efek praktikal yang memanjakan mata para horror freaks. Adegan pembukanya bahkan jadi salah satu momen paling brutal di era 90-an, dengan visual tubuh terbelah, wajah terkelupas, hingga patung yang hidup dan menyerang manusia. Sayangnya, permata ini harus tenggelam di tengah dominasi film horor remaja, seperti Scream dan I Know What You Did Last Summer (1997), kala itu.
5. Mikey (1992)

Nama Mikey Holt (Brian Bonsall) mungkin gak sepopuler deretan karakter bocil kematian di film horor lain, seperti Damien di The Omen (1976), Esther di Orphan (2009), atau Abigail di Abigail (2024). Walau begitu, ia adalah definisi dari wajah polos yang menyembunyikan niat mematikan. Filmnya, Mikey, bahkan sempat dilarang tayang di Inggris karena dianggap terlalu sensitif dan disturbing.
Kisahnya dimulai saat Mikey membunuh keluarga angkatnya satu per satu dengan cara dingin dan terencana. Setelah itu, ia pindah ke keluarga baru dan kembali berperan sebagai anak manis, hingga guru sekolahnya, Shaun Gilder (Ashley Laurence), mulai mencium ada sesuatu yang aneh. Penyelidikan kecil tersebut akhirnya membuka fakta mengerikan yang bikin bulu kuduk merinding!
Deretan film horor Barat era 90-an ini jadi bukti kalau masterpiece bisa datang dari judul-judul yang jarang dibicarakan. Jadi, kalau kamu bosan dengan tontonan horor yang itu-itu saja, gak ada salahnya buat beri kesempatan pada lima film di atas.