8 Film Horor Hollywood Hasil Remake Film Berbahasa Asing, Seram Pol!

Masih ingat adegan ketika hantu Sadako (Rie Inō) merangkak keluar dari televisi dalam Ring (1998)? Yap, tak bisa disangkal, adegan ikonik tersebut begitu memengaruhi segala aspek dalam budaya pop pada saat itu.

Kepopuleran Sadako berhasil menembus industri perfilman Hollywood. Menggandeng Gore Verbinski (seri film Pirates of the Caribbean) sebagai sutradara, DreamWorks Pictures mengkreasi ulang salah satu film horor Jepang terseram sepanjang masa itu.

Hasilnya? Tak hanya meraup keuntungan sebesar 249 juta dolar AS, The Ring disebut-sebut tak kalah seram dari versi Jepangnya. Menurut kritikus, visual creepy serta akting Naomi Watts yang memikat menjadi keunggulan dari film ini.

Tak mau kalah dari DreamWorks Pictures, Columbia Pictures pun merilis The Grudge, remake film horor Jepang berjudul Ju-On: The Grudge (2002). Bedanya, alih-alih menggandeng sutradara Hollywood, film ini justru diarahkan langsung oleh sutradara film aslinya, yakni Takashi Shimizu.

The Grudge berfokus pada Karen Davis (Sarah Michelle Gellar), perawat paruh waktu yang ditugaskan untuk merawat seorang lansia di rumah bekas pembunuhan. Satu hal yang tak diketahui Karen adalah, siapa pun yang memasuki rumah tersebut bakal mendapat kutukan dari hantu Kayako (Takako Fuji).

Uniknya, Takako Fuji juga tampil sebagai Kayako Saeki dalam Ju-On: The Grudge, lho. Kamu lebih suka penampilannya dalam film versi Jepang atau Hollywoodnya, nih?

Selain The Ring dan The Grudge, Dark Water juga remake film horor Jepang yang banget sayang dilewatkan. Dibintangi oleh Jennifer Connelly, peraih Best Supporting Actress Oscar 2002 lewat A Beautiful Mind (2001), film ini diadaptasi dari film berjudul sama arahan Hideo Nakata.

Dark Water mengikuti Dahlia (Connelly), janda yang pindah ke apartemen kumuh bersama sang putri, Cecilia (Ariel Gade), setelah bercerai dari suaminya. Seakan belum cukup dengan masalah perebutan hak asuh anak, Dahlia juga diteror oleh "teman khayalan" Cecilia yang bernama Natasha (Perla Haney-Jardine).

Film ini sendiri berjaya dalam sejumlah penghargaan film populer. Selain mendapat empat nominasi dalam Fangoria Chainsaw Awards 2006, Dark Water juga dicalonkan sebagai Choice Summer Movie Teen Choice Awards 2005.

Lima tahun selang membintangi The Ring, Naomi Watts digaet sineas asal Austria, Michael Haneke (The Piano Teacher, Amour), untuk bermain dalam Funny Games. Versi Hollywood dari film asal Austria buatan Haneke ini direkomendasikan banget buat kamu yang suka film horor bertema home invasion.

Dalam Funny Games, Watts berperan sebagai Ann Farber, ibu rumah tangga yang hidup bahagia bersama suami dan anaknya. Suatu hari, rumah mereka kedatangan dua pemuda misterius, Paul (Michael Pitt) dan Peter (Brady Corbet), yang meminta telur.

Awalnya, Ann mengira mereka berdua merupakan kenalan tetangga mereka, Fred (Boyd Gaines). Ternyata, kedua pemuda tersebut telah menyiapkan sebuah "permainan maut" bagi Ann dan keluarganya.

Mari kita lupakan sejenak Twilight (2008). Lewat Let Me In, Matt Reeves (Cloverfield, The Batman), selaku sutradara dan penulis naskah, berhasil membuat film remaja bertema vampir menjadi naik kelas.

Film ini sendiri merupakan remake dari film asal Swedia berjudul Let the Right One In. Sama seperti film tersebut, Let Me In berfokus pada kisah asmara antara anak manusia, Owen (Kodi Smit-McPhee), dengan gadis vampir bernama Abby (Chloë Grace Moretz).

Dapat skor sebesar 88 persen di Rotten Tomatoes, film ini sukses mencuri perhatian khalayak berkat chemistry ciamik dari kedua bintang utamanya. Bahkan, novelis horor tersohor, Stephen King, menyebut Let Me In sebagai salah satu film horor Hollywood terbaik dalam 20 tahun terakhir, lho!

Suka film horor bertempo lambat? Kamu wajib memasukkan We Are What We Are, remake film horor Meksiko berjudul Somos lo que hay (2010), ke dalam daftar tontonanmu.

Dibintangi Julia Garner (Ozark), film ini berkisah tentang keluarga religius yang menutup diri dari masyarakat. Suatu ketika, ibu sekaligus istri dari keluarga tersebut meninggal dunia karena parkinson.

Di saat yang bersamaan, sedang ramai kasus orang hilang secara misterius di kota tempat mereka tinggal. Siapa sangka, kedua peristiwa tersebut menyibak rahasia menjijikkan yang disimpan oleh sang kepala keluarga selama ini.

Dari sekian banyak film horor buatan Italia, Suspiria (1977) karya Dario Argento adalah salah satu yang dianggap sebagai sebuah terobosan. Bagaimana tidak, di saat film-film horor lainnya pada masa itu tampil segelap mungkin, Suspiria justru mencolok lewat penggunaan warna-warna cerahnya.

Empat dekade kemudian, tepatnya pada 2018, Luca Guadagnino (Call Me by Your Name) memberi penghormatan kepada mahakarya Argento tersebut dengan menelurkan remake-nya. Menggandeng Dakota Johnson, Tilda Swinton, hingga Mia Goth sebagai pemeran utama, Suspiria masih menampilkan akademi tari sebagai panggung pertunjukan teror.

Hanya saja, sang sineas menambahkan sejumlah tema dan interpretasi yang membuat Suspiria versinya ini menjadi semakin menarik. Dua di antaranya yakni motherhood dan isu penyalahgunaan kekuasaan.

Tak berlebihan rasanya jika menyebut Naomi Watts sebagai Queen of Horror Movie Remake. Pasalnya, tahun ini, aktris peraih dua nominasi Oscar tersebut tampil dalam Goodnight Mommy, remake film horor berjudul sama asal Austria.

Goodnight Mommy berkisah tentang sepasang saudara kembar, Elias dan Lucas (Cameron dan Nicholas Crovetti), yang datang berkunjung ke rumah ibu mereka (Watts). Namun, mereka mencurigai kalau sang ibu—yang baru saja operasi wajah—bukanlah ibu mereka yang sebenarnya.

Versi Austrianya sendiri dikenal berkat plot twist-nya yang sangat brilian. Apakah Goodnight Mommy akan menghadirkan kejutan yang sama atau malah berbeda dari film aslinya? Tonton sendiri, deh!

Setelah film-film di atas, Hollywood telah menyiapkan sejumlah film horor remake film berbahasa asing. Salah satunya adalah The Last Train to New York, remake Train to Busan (2016), yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto (Sebelum Iblis Menjemput). Siapa, nih, yang udah nonton?