Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Film Horor Indie Berlatar Era Victoria, Suasananya Mencekam

Cover Film Cursed dan Cover Film The Lighthouse (dok. LD Entertainment/Cursed | dok. A24/The Lighthouse)

Film horor yang digarap para sutradara perusahaan film independen atau biasa disebut indie sedang dalam era keemasannya akhir-akhir ini. Perusahaan independen, seperti Blumhouse, A24, IFC Midnight, dan lain-lain, sukses besar karya horor berkualitas.

Karya yang dihasilkan pun sangat cerdas, autentik, dan disusun dengan apik. Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada era horor hanya mengandalkan jumpscare dan gore galore. 

Para sutradara film horor kekinian telah menegaskan fakta bahwa elemen horor sejati tidak hanya terletak pada adegan berdarah dan sinematografi yang gelap dan pekat, tetapi juga pada eksekusi narasi yang baik dan menggiring emosi penontonnya. Setuju gak, nih?

Kalau kamu salah satu penikmati horor, berikut rekomendasi film horor indie berlatar era Victoria atau abad ke-19, sekitar 1801-1900, yang wajib ditonton. Suasananya mencekam banget!

1. The Last Thing Mary Saw (2022)

Layar kaca horor 2022 sepertinya cukup memberikan fan service para penggemar Isabelle Fuhrman. Setelah berhasil memukau penonton dalam perannya sebagai Esther dalam prekuel Orphan: First Kill, kini Fuhrman kembali memikat penonton dalam The Last Thing Mary Saw

Film ini berlatar pada musim dingin 1843 yang mengisahkan pasangan penyuka sesama jenis, Mary (Stefanie Scott) dan Eleanor (Isabelle Fuhrman). Keduanya mengalami situasi pelik akibat hubungan terlarangnya tersebut.

Abad-19 merupakan era intoleransi agama, sehingga berbagai jenis penyimpangan, seperti LGBT, akan menerima sanksi berat dalam masyarakat. Keadaan Mary dan Eleanor semakin rumit ketika nenek Mary meninggal secara misterius.

Investigasi pun dilakukan dan perlahan rahasia gelap masing-masing karakter terkuak mengungkap alasan pilu dibalik tragedi tersebut. Berani nonton gak, nih?

2. You Won't Be Alone (2022)

Film horor supranatural karya Goran Stolevski menuai pujian dari kritikus film internasional. Berlatar pada abad ke-19 di Pegunungan Makedonia, film ini mengisahkan seorang penyihir perubah wujud yang berusaha mengeksplorasi hidup sebagai manusia. 

Saat sang penyihir muda tidak sengaja membunuh petani lokal, ia memutuskan untuk menggunakan wujud fisik petani tersebut dan menjalankan hidup sebagai manusia sejati. Ia pun mencari makna hidup yang sesungguhnya. 

3. The Cursed (2022)

The Cursed memiliki sinematografi yang apik dan berkesan. Atmosfer abad ke-19 sangat kental. Film ini disempurnakan dengan premis cerita yang menarik dan akting pemeran yang memukau. 

Berlatar pada abad ke-19 di desa terpencil Prancis, The Cursed kisahkan teror mematikan yang menargetkan para warga desa dipimpin oleh keluarga Laurent. Anak-anak di sana tidak ada yang bisa tidur dengan lelap karena kerap dihantui mimpi buruk yang berulang. 

Hal tersebut diperparah dengan hadirnya sosok misterius yang membunuh para warga desa dengan tragis. Setelah dilakukan investigasi, ternyata benang merah dari misteri ini adalah kutukan yang diberikan oleh klan Roma. Investigasi ini mengungkap dosa besar yang dilakukan keluarga Laurent dan para petinggi desa lainnya terhadap klan tersebut.

4. All the Moons (2022)

Film ini berlatar pada abad ke-19 di Spanyol selama perang Carlist. The Carlist War adalah serangkaian perang sipil yang terjadi untuk memperebutkan takhta Kerajaan Spanyol pada masa itu. 

All The Moons mengisahkan seorang gadis kecil korban pengeboman di akhir perang Carlist. Saat sedang sekarat dan di ujung maut, gadis tersebut bertemu dengan wanita misterius yang memberikannya kehidupan abadi, sehingga tidak bisa mati. 

5. The Lighthouse (2019)

The Lighthouse merupakan horor psikologis bernuansa isolasi serta paranoia garapan Studio A24. Film ini berhasil memenangkan penghargaan Oscar 2020 sebagai film dengan sinematografi terbaik.

Berlatar pada 1890 di New England, film ini mengisahkan para penjaga suar yang berusaha mempertahankan kewarasannya dalam keadaan terisolasi. Selama 4 minggu lamanya, mereka bertahan di pulau paling terpencil tanpa percakapan menyenangkan, tanpa tidur, dan di tengah badai berkepanjangan.

Bahkan, semua itu diperparah dengan kelaparan dan fisik yang rapuh akibat terlalu banyak konsumsi miras. Film ini dibintangi Robert Pattinson, lho!

6. The Wind (2019)

Protagonis utama dalam The Wind diperankan oleh Caitlin Gerard sebagai Lizzy Macklin, aktris yang juga berperan dalam Insidious: The Last Key. Film horor supranatural ini berlatar pada awal 1800 di perbatasan barat Amerika yang terisolasi.

Angin kencang tidak henti-hentinya menerpa area rumah Lizzy, sehingga membuat malam hari kian mencekam. Suasana diperkeruh saat suami Lizzy harus pergi dan tidak tahu kapan kembali.

Terpuruk dalam kesendirian, Lizzy mulai merasakan kehadiran sosok supranatural yang mengintainya. Sepasang suami istri tiba-tiba datang dan menetap di rumah yang dekat dengan kediaman Lizzy. Kedatangan mereka justru meningkatkan intensitas paranoid Lizzy dan menyebabkan serangkaian kejadian mengerikan.

7. The Nightingale (2019)

Berlatar di alam liar Tasmania pada 1825, seorang gadis muda asal Irlandia melancarkan aksi balas dendamnya kepada petugas kepolisian Inggris yang telah melakukan hal keji kepada keluarganya. 

Dalam pengejarannya, ia bertemu orang asli Aborigin bernama Billy (Baykali Ganambarr). Billy berusaha membantunya mencari petugas polisi Inggris tersebut karena ia juga memiliki dendam serupa. Bersama-sama, keduanya melangsungkan petualangan pengejaran yang mencekam dan penuh intrik. 

Peristiwa dan tragedi historis yang kemudian dikemas dengan elemen horor menjadi film historical horor ini berhasil menggaet banyak penggemar. Pasalnya, sebuah film horor yang terinspirasi dari peristiwa nyata akan memberikan nuansa mencekam yang berbeda dan autentik kepada penonton. Mau nonton film horor indie di era Victoria yang mana dulu, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us