Industri perfilman Tanah Air tengah menjadi sorotan publik lantaran banyaknya film horor yang mengangkat isu Agama Islam dan budaya Jawa. Hal tersebut menimbulkan keresahan bagi sebagian masyarakat karena dianggap sudah tergolong eksploitasi.
Meskipun banyak film horor Indonesia tentang agama dan budaya Jawa, rekomendasi film di bawah ini justru mengangkat tema yang berbeda. Berikut adalah daftar film horor Indonesia yang bukan tentang agama Islam dan budaya Jawa.
Tak menyinggung persoalan agama dan budaya Jawa, film Danur Universe justru mengangkat kisah pertemanan manusia dengan mahluk halus. Kisahnya tentang Risa, seorang perempuan yang dapat melihat dan berhubungan dengan teman hantunya, lima anak keturunan Belanda.
Danur Universe sudah memiliki film trilogi, beberapa judulnya seperti, Danur: I Can See Ghosts, Danur 2: Maddah, Danur 3: Sunyaruri, hingga series Jurnal Risa. Bahkan, ketiga film Danur Universe berhasil meraih lebih dari 2 juta penonton.
Masih berhubungan dengan Danur Universe, Ivanna merupakan spin-off yang juga sukses dengan jumlah penonton 2.951.204. Menjadi film terlaris di tahun 2022, Ivanna justru tak mengangkat cerita agama atau budaya Jawa.
Film Ivanna mengisahkan tentang hantu Belanda yang meninggal karena korban perang nasional. Tokoh pusatnya adalah hantu Noni Belanda yang bangkit untuk mencari kepala kepalanya hingga balas dendam.
Film Asih menjadi bagian dari Danur Universe, yang juga sukses menghantui penonton dengan sosok hantu kuntilanak. Asih mengangkat kisah sederhana yang sering terjadi di masyarakat Indonesia, yakni tentang perempuan yang bunuh diri dan arwahnya gentayangan.
Namun, Asih menjadi semakin menarik usai disebut diangkat dari kisah nyata. Sosok hantu bernama Asih dalam film ini juga dikabarkan nyata adanya. Risa Saraswati pemilik IP Danur Universe sempat dihantui oleh sosok ini.
Film Saranjana: Kota Ghaib berangkat dari urban legend di Kalimantan Selantan, yang sempat viral di media sosial. Saranjana dikisahkan sebagai kota gaib yang dapat dilihat oleh mereka pemilik kemampuan mata batin. Kota ini juga disebut lebih maju dan modern daripada peradaban masa kini.
Mengangkat kisah yang berbeda dari horor pada umumnya, Saranjana: Kota Ghaib berhasil mendapatkan 1.248.107 penonton. Banyak yang penasaran dengan legenda kota gaib Saranjana, apakah benar ada atau tidak.
Kali ini ada film yang mengangkat kisah urban legend di Jakarta, berjudul Si Manis Jembatan Ancol. Urban legend ini mengisahkan tentang sosok perempuan bernama Maryam yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan pada masa kolonial Belanda.
Film Si Manis Jembatan Ancol mendapat 750.620 penonton, pada tahun 2019. Sebelumnya, film ini pernah dirilis dengan judul yang sama pada1973 silam. Popularitas kisah urban legend ini masih melekat di telinga masyarakat.
Selanjutnya film Perempuan Bergaun Merah yang mengangkat kisah Nu Gui dari Tiongkok. Nu Gui merupakan hantu perempuan yang mati mengenakan gaun merah agar dirinya dapat membalas Dendam.
Film Perempuan Bergaun Merah mengajak sekaligus meneror penonton, terkait Kara yang disebut-sebut ada kaitannya dengan Nu Gui. Tak membawa unsur agama dan budaya Jawa, film sutradara William Chandra memberikan warna bagi industri perfilman Tanah Air.
Film Sebelum Iblis Menjemput mengangkat kisah seseorang yang melakukan perjanjian dengan iblis melalui seorang dukun misterius. Dari perjanjian ini, orang tersebut mendapat kesuksesan dan hidup kaya raya.
Namun, perjanjian dengan iblis harus menumbalkan istri dan anak-anaknya. Sampai akhirnya, anak-anaknya harus menyelamatkan diri dari sosok gelap yang ingin menjemput mereka.
Tak berbeda jauh dengan sebelumnya, film Ratu Ilmu Hitam juga menyinggung tentang perjanjian misterius dan ritual penumbalan. Panti asuhan menjadi tempat yang menyimpan rahasia kelam.
Film yang tak ada unsur agama dan budaya Jawa ini, merupakan remake dari judul serupa pada tahun 1981 silam. Film horor garapan Kimo Stamboel ini berhasil ditonton 915.227 penonton.
Daftar horor Indonesia yang ramai dibicarakan publik ini, ternyata tidak mengandung unsur agama dan budaya Jawa sama sekali. Ternyata ada banyak tema lain yang juga dikembangkan, ya!