5 Film Horor yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi Penonton

Sony Pictures pernah merilis sebuah film horor berjudul Slender Man pada 2018 lalu. Film berdurasi 91 menit tersebut menceritakan sekelompok orang di Kota Massachussets yang melakukan pemanggilan roh jahat (okultisme) untuk mengundang Slender Man, sosok menakutkan yang sudah menjadi legenda kota. Sayangnya, film yang disutradarai oleh Sylvain White ini jeblok dan mendapatkan skor buruk.

Alih-alih mencekam, Slender Man justru dinilai membosankan dan sama sekali tidak menyeramkan. Itu sebabnya, Rotten Tomatoes hanya memberikan skor sebesar 8 persen. IMDb pun juga tak kalah kejam dan hanya memberikan skor sebesar 3,2/10, sebuah penilaian yang menyedihkan untuk film horor sekelas Hollywood. Bagaimana menurutmu? Apa film garapan Screen Gems ini juga mampu membuatmu tertidur di bioskop?

Papan Ouija mungkin sudah dianggap sebagai benda menakutkan yang konon katanya bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan hantu. Nah, papan unik ini pernah dijadikan ide untuk pembuatan film berjudul Ouija pada 2014 lalu. Meskipun tidak dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas, Ouija dirilis langsung oleh Universal Pictures dan dibuat oleh Blumhouse Productions.

Jadi, jika melihat rumah produksinya, wajar saja jika banyak penonton yang antusias dengan film berdurasi 89 menit ini. Namun, sangat disayangkan bahwa Ouija benar-benar buruk. Bahkan, nama besar Michael Bay di balik pembuatan film ini masih belum mampu mengangkat kisah seram dalam Ouija. Skor 6 persen diberikan oleh Rotten Tomatoes, tapi film ini masih memberikan keuntungan besar karena mampu mengantongi pendapatan Rp1,4 triliun.

Insidious adalah waralaba horor terkenal yang selama ini dianggap sebagai salah satu serial horor terbaik di dunia perfilman Hollywood. Namun, khusus untuk Insidious: The Last Key yang dirilis pada 2018 lalu sepertinya masuk dalam perkecualian. Pasalnya, sosok seram yang ada dalam film ini berwujud aneh dan dinilai jauh dari menyeramkan. Yup, sosok hantu justru digambarkan dengan unik karena memiliki jari berbentuk kunci.

Kuncinya pun terlihat terbuat dari bahan logam layaknya kunci rumah atau gembok. Padahal, Lin Shaye sudah memerankan pekerjaannya sebagai tokoh utama dengan baik. Secara umum, ada beberapa kritik pedas yang memang dilancarkan pada film dengan anggaran mencapai Rp150 miliar ini. Tak ayal, skor yang didapatkan juga cukup rendah, yakni 49 persen untuk Metacritic dan 33 persen untuk Rotten Tomatoes.

Tema-tema film macam pengusiran roh jahat, kerasukan iblis, dan kehadiran entitas gaib mungkin tengah menjadi tren di era 2000-an. Lihat saja nama-nama besar seperti The Conjuring, The Exorcism, dan Paranormal Activity (bagian pertama) yang sangat laris manis di pasaran. Mengangkat tema senada, nyatanya The Devil Inside belum mampu bersaing secara kualitas di jagat perfilman Hollywood.

Dirilis pada 2012 oleh Paramount Pictures, film berdurasi 83 menit ini menceritakan kisah Maria Rossi, seorang yang dinilai kerasukan dan telah melakukan pembunuhan sebanyak tiga kali selama proses pengusiran setan berlangsung. Sayangnya, William Brent Bell selaku sutradara tidak mampu membuat karyanya lebih seram dan mencekam sesuai ekspektasi penonton. Mungkin itu sebabnya IMDb dan Rotten Tomatoes hanya memberikan skor 4,2/10 dan 6 persen.

Salah satu film horor yang paling dinanti oleh penonton pada 2018 adalah The Nun, sebuah film garapan New Line Cinema. Sebelumnya, sutradara Corin Hardy telah menyatakan bahwa The Nun dibuat sangat mencekam dan memiliki kedalaman cerita yang intens. Namun, sayangnya, fakta di lapangan berbicara sebaliknya. Alih-alih dipuji, The Nun justru mendapatkan segudang kritik pedas dari kritikus film dan penonton.

Dengan skor 24 persen pada Rotten Tomatoes dan 46 persen di Metacritic, sepertinya film berdurasi 96 menit ini memang tidak bisa memuaskan hasrat para penonton. Padahal, The Nun didistribusikan langsung oleh Warner Bros. Pictures. Jalan cerita yang terlalu sederhana dan penampakan sosok antagonis yang jauh dari harapan adalah sebagian poin penting yang menjadi sasaran kritik.

Nah, bagaimana denganmu? Apa kamu setuju dengan kritikus film dan penonton yang lain? Meskipun ada nama-nama besar di balik pembuatan dan distribusi film tersebut, rupanya hal itu tidak bisa mengangkat segudang pujian dari para penonton. Namun, gak ada salahnya jika film-film tadi kamu tonton di akhir pekan ini.