Membentangkan sayapnya ke pasar Asia, kini Prime Video secara resmi hadir di Indonesia. Tidak main-main, layanan streaming milik Amazon tersebut langsung menggaet sineas tanah air seperti Kamila Andini dan Joko Anwar untuk menggarap konten original secara eksklusif.
Sebagai permulaan, pada hari perilisannya kemarin (1/8), Prime Video menayangkan film Indonesia Before, Now & Then yang merupakan karya teranyar Kamila Andini. Simak, yuk, fakta film Indonesia Before, Now & Then sebelum kamu nonton.
Film yang diberi judul Nana dalam bahasa Indonesia ini melakukan pemutaran perdananya di ajang 72nd Berlin International Film Festival pada 12 Februari silam.
Meskipun belum berkesempatan membawa pulang penghargaan Golden Bear untuk Film Terbaik, Laura Basuki berhasil mendapatkan penghargaan Silver Bear untuk Pemeran Pendukung Terbaik berkat kepiawaiannya dalam membawakan peran.
Selain berkompetisi dalam Berlinale, Nana juga ikut berpartisipasi dalam Sydney Film Festival, Taipei Film Festival, dan Brussels International Film Festival.
Before, Now & Then diadaptasi dari bab pertama novel berjudul Jais Darga Namaku karya Ahda Imran. Dirilis pada April 2018 silam, bab tersebut berfokus pada perjalanan hidup ibu dari sang penyalur karya seni perempuan pertama di Indonesia, Raden Nana Sunani di tahun 1960-an.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada akhir Januari 2022 lalu, Jais Darga yang juga bertindak sebagai executive producer menyebutkan bahwa film ini dipersembahkan kepada mendiang ibunya yang telah wafat 3 tahun lalu.
Jika sebelumnya di film Yuni sang sutradara, Kamila Andini, memilih untuk menggunakan bahasa Jawa-Serang dalam berdialog, kali ini hampir seluruh dialog dalam film Nana menggunakan bahasa Sunda.
Tutur kata yang digunakan pun menggunakan Sunda lemes atau pemilihan kata yang diucapkan untuk menghormati sang lawan bicara. Ini merupakan hal yang patut diapresiasi oleh penikmat film khususnya penutur bahasa Sunda yang jumlahnya semakin menurun.
Kombinasi Vida Sylvia Theresia dalam menghadirkan suasana perdesaan asri di tahun 1960-an, penataan pakaian di bawah arahan Retno Ratih Damayanti, scoring mendayu nan emosional yang digubah oleh Ricky Lionardi, serta sinematografi simetris yang memanjakan mata dari Batara Goempar Siagian sukses membuat siapapun yang menontonnya terhanyut dalam alur film Nana.
Happy Salma sukses membawakan tokoh Nyai Nana yang berusaha tegar sepanjang waktu setelah segala hal buruk menimpanya.
Laura Basuki pun tampil memukau saat berperan sebagai Ino, kawan baik Nyai Nana. Tidak heran jika penampilannya diganjar dengan Silver Bear untuk Pemeran Pendukung Terbaik di ajang Berlinale 2022.
Meski tak banyak orang yang mengetahui film Indonesia Before, Now & Then, tapi dari fakta di atas pasti bikin kamu penasaran dengan film ini. Apalagi penghargaan yang berhasil mereka sabet di ajang internasional bikin 'bergidik'. Keren banget, jangan lupa saksikan film ini di Prime Video, ya!