5 Film Kartun Disney Ini Cocok Ditonton Orang Dewasa, Relatable Banget

Punya kisah yang terbilang sederhana, Inside Out  bercerita tentang emosi-emosi yang ada di diri manusia. Ada Joy yang bertanggung jawab untuk rasa senang, Sadness yang menciptakan rasa sedih, Anger untuk rasa marah, Fear yang menghadirkan rasa takut, dan Disgust untuk rasa jijik. Kelima emosi tersebut secara bergantian mewarnai hari-hari penuh kenangan di kepala manusia.

Lewat film Inside Out, kita akan menyadari bahwa mungkin selama ini kita terlalu memaksakan diri untuk bahagia ketika ada sesuatu yang membuat kita sedih dan kecewa. Hal ini pun justru menjadi bom waktu bagi diri kita sendiri. Padahal, hidup yang kita jalani selalu dipenuhi dengan berbagai macam emosi yang menyatu tanpa didominasi salah satunya.

Pernahkah kamu berpikir akan bagaimana kamu melihat seluruh hidupmu saat kamu di ambang kematian? Itulah yang dirasakan Joe ketika dirinya harus menemui ajal tepat sehari sebelum pertunjukan musik yang selama ini ia cita-citakan. Jiwanya pun berusaha untuk kembali ke alam fana dan memenuhi impiannya.

Melalui film Soul, kita akan menyadari bahwa mungkin selama ini kita kurang menikmati hidup karena terlalu mengejar ambisi. Kita pun mungkin kurang menghargai hal-hal kecil yang ada di sekitar kita karena terlalu berfokus pada hal-hal yang belum tercapai.

Buat kamu yang punya trust issue karena pernah dikhianati orang terdekat, tampaknya kamu wajib nonton film ini karena apa yang kamu rasakan persis seperti apa yang dialami Raya. Ya, sewaktu kecil ia dikhianati oleh teman barunya, Namaari hingga membuat nyaris semua orang di dunia membatu terkena Druun, termasuk ayahnya. Ia pun harus memulai petualangan seorang diri untuk menyelamatkan orang-orang.

Dalam film ini, kita akan melihat betapa mahalnya harga sebuah percaya dan betapa sulitnya memberi kesempatan kedua pada orang yang pernah mengkhianati kita. Namun ternyata gak ada salahnya kok kalau kita mau memaafkan dan mempercayai orang lagi, karena terkadang kepercayaan dari kita itulah yang dapat membuat orang tersebut berubah.

Terlahir biasa-biasa saja di keluarga yang punya berbagai kemampuan unik tentu menjadi tekanan tersendiri, seperti yang dirasakan Mirabel di film Encanto. Ia yang gak dikaruniai sihir pun mencoba untuk menjadi berguna dan membantu keluarganya, meski Mirabel merasa gak pernah cukup di mata sang nenek.

Nah, melalui film ini, kita bisa melihat bahwa memiliki kelebihan pun gak selamanya menyenangkan dan gak menjamin diri kita bahagia, terlebih bila kita gak menjadi diri kita sendiri. Selain itu, Encanto juga akan membuat kita sadar bahwa kita semua sudah istimewa tanpa perlu memiliki bakat tertentu atau menjadi ideal seperti yang orang lain harapkan.

Bikin kita mengingat masa remaja, film Turning Red bercerita tentang Mei Mei yang selalu menjadi gadis baik dan menuruti segala perintah sang ibu. Namun sikapnya berubah menjadi pemberontak saat dirinya mulai memasuki masa pubertas yang membuat dirinya berubah menjadi seekor panda merah.

Film ini gak hanya cocok ditonton oleh kamu yang merasa terlalu baik, tapi juga buat kamu yang ingin belajar parenting. Karena film Turning Red akan mengajarkan kita bahwa menjadi orangtua yang demokratis dan komunikatif sangat diperlukan saat anak menginjak usia remaja. Selain itu, film ini juga akan mengajarkan kita untuk dapat mengelola emosi serta menerima diri kita sendiri dan orang lain apa adanya.

Nah, berbeda dengan anak-anak yang menonton film kartun hanya untuk hiburan semata, nyatanya film kartun juga dapat menyadarkan para orang dewasa yang menontonnya. Pastinya, sembari bersantai kita tetap bisa belajar banyak hal lewat film-film di atas, kan?