7 Film Karya Gina S. Noer yang Wajib Ditonton, Ada yang Box Office Lho

Film "Lentera Merah" dirilis pada tahun 2006. Gina bersama Hanung Bramantyo menulis skenario untuk film dengan genre horor ini. Film berdurasi 100 menit ini mengajak kamu ikut mencari lentera kebenaran yang tersimpan di dalam kampus.

Singkat cerita, "Lentera Merah" merupakan nama majalah di Universitas Negeri Indonesia (UNI) yang terkenal dengan tulisan yang berani, menantang, dan kritis sejak masa pembrendelan anggota PKI tahun 1960. Ketika memasuki masa perekrutan anggota baru Lentera Merah, lima calon anggota ditambah dengan satu gadis misterius harus melalui malam inisiasi, malam di mana mereka harus mencari lentera kebenaran yang tersimpan di dalam kampus.

Satu persatu konflik mulai muncul guys, mulai dari tewasnya calon anggota sampai didatangi oleh hantu. Hal inilah yang membuat hati para penonton dibuat berdetak lima kali lebih cepat. Tertarik untuk menontonnya?

Masih dalam genre film yang sama, kali ini Gina bersama Erwin Arnanda yang saat itu menjadi produser, menulis skenario "Jelangkung 3" di tahun 2007. Film yang berdurasi 100 menit ini bukan merupakan lanjutan dari serie film Jelangkung sebelumnya. Akan tetapi, film "Jelangkung 3" ini merupakan cerita baru.

Film ini bercerita tentang tiga orang sahabat yang pergi menonton film Jelangkung. Salah satu di antara mereka yaitu Yodi pernah mendengar kabar kalau baris tempat duduk C di bioskop konon tidak boleh ditempati. Merasa tertantang, Yodi pun mencoba untuk duduk di baris C dan setelahnya mengalami hal-hal tidak terduga.

Hayo, kamu pernah duduk di kursi barisan C gak nih guys?

Setelah sebelumnya menggarap film horor, kali ini Gina menggarap film bengenre drama romantis. Yups, pada tahun 2008 Gina bersama sang suami, Salman Aristo, menjadi penulis skenario film "Ayat-Ayat Cinta". Film ini diadaptasi dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy. 

Menceritakan tentang kisah cinta segitiga antara Fahri, Maria, dan Aisyah yang sukses bikin penonton baper. Fahri yang saat itu pindah ke Mesir untuk melanjutkan studinya, bertemu dengan Maria yang menjadi tetangga sekaligus temannya. Maria yang diam-diam mencintai Fahri harus kecewa begitu tahu Fahri menikahi Aisyah, seorang wanita berjilbab pilihan Fahri.

Film "Ayat-Ayat Cinta" sendiri berhasil meluluhkan hati masyarakat Indonesia. Sebanyak 3,5 juta orang sudah menonton film ini. Apakah kamu termasuk yang sudah menontonnya?

Satu tahun setelah menulis skenario "Ayat-Ayat Cinta", Gina kembali menjadi penulis skenario bersama Hanung Bramantyo untuk film "Perempuan Berkalung Sorban" di tahun 2009. Film yang diambil dari novel karya Abidah El Khalieqy ternyata mendapatkan nominasi Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2009, lho!

Film ini menceritakan tentang perjuangan hidup seorang wanita bernama Anissa. Anissa merupakan sosok wanita yang cerdas dan berani. Dirinya tumbuh besar di lingkungan dengan tradisi Islam konservatif. Dirinya mulai menyadari bahwa lingkungan yang ia tempati itu membuanya tidak nyaman.

Film "Perempuan Berkalung Sorban" membuktikan bahwa wanita itu kuat dan berhak berjuang atas hak-hak perempuan di tengah lingkungan Anissa yang konservatif.

Kisah cinta Presiden Republik Indonesia ke-3 yaitu Bachruddin Jusuf Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Habibie memang couple goals abis. Cintanya Habibie terhadap Ainun sampai maut memisahkan inilah yang pada akhirnya digarap menjadi sebuah film di tahun 2012.

Gina bersama dengan Adriansyah Ismail sebagai penulis skenario film ini berhasil menarik 2 juta penonton di waktu 2 minggu penayangan hingga total mencapai 4 juta penonton, keren abis! Bukan hanya itu saja guys, pada tanggal 7 Desember 2013, film "Habibie & Ainun" ini meraih piala Penulis Skenario Film Terbaik di Festival Film Indonesia. 

Setelah dibuat baper dengan genre romantis, kini saatnya pindah ke drama keluarga. Selain menjadi penulis skenario bersama dengan Yandi Laurens, Gina pun berkesempatan menjadi produser film yang tayang pada tahun 2018 ini.

Film "Keluarga Cemara" sendiri diadaptasi dari novel dan sinetron karya Arswendo Atmowiloto. Bercerita tentang kehidupan keluarga kecil yang dilanda musibah dengan hilangnya sebagian harta mereka yang menyebabkan harus pindah dari Jakarta. Memulai kehidupan baru yang lebih sederhana, mungkin tidaklah mudah, namun perlahan semuanya mulai terbiasa.

Film ini meraih penghargaan Piala Maya pada 19 Januari 2019 untuk Kategori Sinopsis Terpilih, Film Cerita Panjang Terpilih, Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana, Tata Musik Terpilih, Lagu Tema Terpilih, dan Aktris Remaja Terpilih.

Nah, yang satu ini belum lama tayang di bioskop. Yups, "Dua Garis Biru" memang baru saja rilis tanggal 11 Juli 2019. Pada kesempatan kali ini, Gina bukan hanya menjadi penulis skenario saja, melainkan merangkap sebagai sutradara juga lho. Film dengan durasi 117 menit ini sukses meraih 2.538.363 juta penonton. Selamat untuk Gina!

Menceritakan tentang percintaan anak SMA antara Bima dan Dara yang melakukan kesalahan terbesar dengan hamil di luar nikah. Mereka pun harus dihadapkan pada konflik-konflik keluarga yang bikin kamu terbawa suasana deh.

Itu dia 7 film karya Gina yang wajib kamu tonton. Oh iya, di tahun ini ada film karya Gina lagi yang sayang banget kalau kamu lewatkan, yaitu film "Bebas". Film ini akan tayang pada 3 Oktober mendatang. Dalam film "Bebas" Gina akan berkolaborasi untuk menulis skenario film bersama dengan Mira Lesmana. Wah, makin gak sabar untuk nonton ya!

Oh ya, Gina juga akan hadir di Indonesia Writers Festival 2019 pada 6 sampai 7 September 2019 di UMN Serpong, Tangerang. Ketemu dan serap ilmu darinya yuk!