Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stranger Than Paradise
Stranger Than Paradise (dok. Janus Films/Stranger Than Paradise)

Intinya sih...

  • Night on Earth (1991): Film antologi 5 babak tentang interaksi sopir taksi dan penumpangnya di lima kota berbeda, dibuat dengan pendekatan satir.

  • Mystery Train (1989): Berformat triptych dengan latar semalam di hotel murah di Memphis, Amerika Serikat, cerita terpisah yang pada akhirnya saling berkaitan.

  • Coffee and Cigarettes (2003): Proyek antologi ambisius Jarmusch dengan 11 cerita, percakapan orang dari berbagai profesi ditemani kopi dan rokok.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak kehadiran platform berbagi ulasan film macam Letterboxd, istilah sinefil berkembang jadi kalcer baru di jagat maya. Meski gak ada yang salah dari menjadi sinefil, jujur banyak juga yang bikin kesal. Mulai dari kecenderungan mereka menghakimi selera orang lain sampai terlalu kritis terhadap karya-karya masa kini.

Namun, ada satu hal yang mungkin perlu dilestarikan dari kalcer sinefil ini, yakni kemauan untuk melakukan kurasi tontonan yang beragam. Kalau kamu mengaku sinefil, boleh coba perkenalkan Jim Jarmusch ke sirkel pertemananmu. Dikenal luas gara-gara Paterson (2015), Jarmusch ternyata punya banyak karya klasik yang punya kekhasan tersendiri, yakni minimalis, kaya humor deadpan, dan dialognya kreatif.

Kalau penasaran, ini rekomendasi enam film klasik Jim Jarmusch yang sepertinya pas buat memperkenalkannya ke khalayak luas. Mau nonton yang mana dulu, nih?

1. Night on Earth (1991)

Night on Earth (dok. Criterion/Night on Earth)

Night on Earth adalah film antologi 5 babak yang semuanya berkutat pada interaksi antara sopir taksi dan penumpangnya. Latarnya malam yang sama di lima kota berbeda.

Dibuat dengan pendekatan satir, kamu bakal dibikin tergelak mendengar dialog mereka. Ada sopir yang overshare pengalaman pribadinya, penumpang yang judes dan suka curiga, sampai penumpang dan sopir yang merasa senasib sepenanggungan. Beberapa nama beken dilibatkan di sini, termasuk Winona Ryder, Roberto Benigni, Beatrice Dalle, sampai Giancarlo Esposito.

2. Mystery Train (1989)

Mystery Train (dok. Criterion/Mystery Train)

Mystery Train punya formula yang hampir sama dengan Night On Earth. Bedanya, ia berformat triptych (3 panel cerita) dengan latar semalam di sebuah hotel murah di Memphis, Amerika Serikat.

Awalnya tampak seperti cerita terpisah, tetapi ternyata pada akhirnya saling berkaitan. Ada tiga set karakter dan plot di sini, yakni sepasang kekasih asal Yokohama yang sedang berlibur, dua perempuan yang memilih berbagi kamar untuk menghemat bujet akomodasi, dan tiga pria yang bersembunyi dari kejaran polisi.

3. Coffee and Cigarettes (2003)

Coffee and Cigarettes (dok. MGM/Coffee and Cigarettes)

Coffee and Cigarettes adalah salah satu proyek antologi ambisius Jim Jarmusch. Bukan 3 atau 5 cerita lagi, ia kali ini membuat 11 cerita. Gak heran kalau ia butuh belasan tahun untuk menyelesaikannya.

Jarmusch akan mengajakmu menyimak percakapan beberapa orang dari berbagai profesi dan latar belakang di tempat dan waktu berbeda. Semuanya terasa acak, tetapi satu yang sama, yakni obrolan mereka ditemani kopi dan rokok.

4. Down by Law (1986)

Down by Law (dok. Danish Film Institute/Down by Law)

Bergenre neo-noir, Down by Law mengikuti pertemuan dua pria yang ditangkap polisi karena berbagai alasan yang sebenarnya kurang kuat. Frustasi dan bingung, keduanya disambut seorang napi senior yang justru menawari mereka sebuah jalan pintas. Bertiga mereka merencanakan plot untuk kabur dari penjara itu. Film yang dibumbui beberapa humor deadpan ini adalah proyek indie internasional pertama Roberto Benigni.

5. Stranger than Paradise (1984)

Stranger Than Paradise (dok. Janus Films/Stranger Than Paradise)

Coba tonton juga film klasik Jarmusch yang berjudul Stranger than Paradise. Film ini mengikuti beberapa tahun dalam hidup tiga orang, yakni Willie (John Lurie), kawannya yang bernama Eddie (Richard Edson), dan sepupu Willie yang baru datang dari Hungaria, Eva (Eszter Balint).

Willie awalnya ogah-ogahan menampung Eva, tetapi lama kelamaan ia dan Eddie berkawan baik dengan gadis muda itu. Sampai akhirnya mereka melakukan petualangan bersama dan berpisah untuk bertemu lagi beberapa tahun kemudian dalam kondisi berbeda.

6. Dead Man (1995)

Dead Man (dok. Criterion/Dead Man)

Dead Man adalah film Jim Jarmusch lain yang wajib ditonton. Johnny Depp didapuk jadi William Blake, akuntan yang harapannya dapat pekerjaan di kota lain hancur begitu saja karena sebuah kesalahpahaman. Ia yang terlunta-lunta parahnya terlibat dalam sebuah insiden yang hampir merenggut nyawanya.

Anehnya, sejak itu pula, ia ditemani sosok pria pribumi yang mengajaknya ke suatu tempat, seolah sedang mengawalnya menuju alam baka. Tidak seperti film Jarmusch umumnya, film ini lebih melankolis dan suram.

Selain film-filmnya sutradara legenda, seperti Martin Scorsese dan Christopher Nolan, bolehlah para sinefil melipir juga nonton sutradara yang lebih sering bikin proyek indie macam Jim Jarmusch. Dijamin kamu bakal menemukan cerita dan sudut pandang yang gak biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team