Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film Rear Window (dok. Universal Pictures/Rear Window)

Intinya sih...

  • Rear Window (1954) disutradarai oleh Alfred Hitchcock, mengisahkan fotografer yang mencurigai kasus pembunuhan.

  • The Birds (1963) disutradarai oleh Hitchcock, menceritakan serangan burung yang brutal dan inovatif.

  • American Graffiti (1973) karya George Lucas tentang remaja, musik rock 'n' roll, dan masa muda penuh emosi.

Film klasik memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu meskipun telah berlalu puluhan tahun sejak pertama kali dirilis. Beberapa film tetap terasa segar dan relevan, bahkan ketika ditonton ulang hari ini. Untungnya, Netflix menyimpan beberapa permata lawas ini di katalognya yang siap untuk dijelajahi ulang oleh penonton generasi baru.

Menariknya, film-film ini bukan sekadar nostalgia atau tontonan sejarah. Baik itu kisah cinta terlarang, misteri yang membingungkan, atau teror dari sesuatu yang tampaknya sepele, semuanya masih efektif menghadirkan pengalaman sinematik yang kuat. Berikut lima film klasik di Netflix yang tetap relevan dan layak ditonton ulang.

1. Rear Window (1954)

film Rear Window (dok. Universal Pictures/Rear Window)

Disutradarai oleh maestro suspense Alfred Hitchcock, Rear Window mengisahkan seorang fotografer yang harus beristirahat di rumah karena kakinya patah. Untuk mengusir kebosanan, ia mulai mengamati kehidupan para tetangga dari balik jendela apartemennya. Awalnya hanya iseng, pengamatannya berubah jadi menegangkan saat ia mencurigai adanya kasus pembunuhan.

Film ini dibintangi oleh James Stewart dan Grace Kelly, dua ikon besar di era tersebut. Rear Window dianggap sebagai salah satu karya terbaik Hitchcock dan menjadi inspirasi banyak film bertema pengamatan atau voyeurisme. Ketegangan yang dibangun perlahan tapi pasti, membuat penonton ikut merasakan rasa curiga si tokoh utama. Film ini tak hanya mencetak sukses secara komersial, tetapi juga dinobatkan sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa, bahkan masuk dalam National Film Registry di Amerika Serikat.

2. The Birds (1963)

film The Birds (dok. Universal Pictures/The Birds)

Kalau kamu mencari film horor klasik yang aneh tapi berkesan, The Birds adalah pilihan tepat. Film ini menceritakan serangan misterius dan brutal oleh burung-burung terhadap penduduk sebuah kota kecil. Disutradarai oleh Hitchcock dan dibintangi oleh Tippi Hedren dalam debut aktingnya, film ini membuat penonton berpikir dua kali sebelum mendekati sekumpulan burung.

Meski awalnya menuai banyak kritik, seiring waktu The Birds justru dihargai sebagai karya sinematik yang berani dan inovatif, terutama dari sisi efek visual. Film ini membawa teror dari sesuatu yang tampak biasa dan tidak berbahaya. Ditambah atmosfer mencekam dan akting Hedren yang mengesankan, The Birds kini dianggap sebagai salah satu film horor paling penting.

3. American Graffiti (1973)

film American Graffiti (dok. Universal Pictures/American Graffiti)

Sebelum menciptakan dunia Star Wars, George Lucas membuat film remaja yang penuh nostalgia tentang malam terakhir musim panas di California pada 1960-an. American Graffiti mengikuti sekelompok remaja yang sedang memikirkan masa depan mereka sambil menikmati mobil-mobil keren dan musik rock ‘n’ roll.

Film ini dibintangi oleh Richard Dreyfuss, Ron Howard, dan bahkan Harrison Ford dalam peran kecil. Film ini bukan sekadar hiburan ringan melainkan potret masa muda yang puitis dan penuh emosi. Musiknya yang menggugah, dialog yang jujur, serta atmosfer retro membuat film ini terasa abadi.

4. The Age of Innocence (1993)

film The Age of Innocence (dok. Sony Pictures/The Age of Innocence)

Martin Scorsese dikenal lewat film-film keras bertema mafia, tapi lewat ini ia menunjukkan sisi lembut dan romantisnya. Diangkat dari novel klasik karya Edith Wharton, film ini mengisahkan cinta terlarang di tengah tekanan sosial kelas atas New York abad ke-19. Daniel Day-Lewis berperan sebagai pengacara elegan yang harus memilih antara cinta sejati atau reputasi keluarga.

Dengan detail kostum yang memukau dan sinematografi yang anggun, film ini memenangkan banyak penghargaan dan mendapat pujian tinggi dari kritikus. Walaupun tak sepopuler film Scorsese lainnya, The Age of Innocence justru menjadi salah satu karyanya yang paling emosional dan menyentuh.

5. Airport (1970)

film Airport (dok. Silver Screen/Airport)

Sebelum Final Destination dan film-film bencana lainnya, ada Airport film yang merintis genre ini di Hollywood. Ceritanya berpusat pada krisis di sebuah bandara besar ketika badai salju dan bom mengancam penerbangan. Dibintangi oleh Burt Lancaster dan Helen Hayes, film menyuguhkan campuran drama dan ketegangan yang merambat perlahan menuju klimaks penuh aksi.

Meski sempat dicibir karena melodrama dan subplot yang terlalu banyak, Airport tetap laris di pasaran dan meraih 10 nominasi Oscar. Film ini memunculkan tren baru di era 70-an yakni film bertema bencana besar dengan banyak tokoh terkenal. Kini Airport bukan hanya film hiburan, tapi juga catatan menarik tentang gaya sinema dan ketegangan era tersebut.

Beberapa film klasik di atas membuktikan bahwa kualitas cerita, akting, dan penyutradaraan hebat tak pernah lekang oleh waktu. Dari horor hingga drama romantis, semuanya masih mampu menggugah hati penonton masa kini. Jadi, dari semua judul di atas, mana yang paling bikin kamu penasaran untuk ditonton ulang malam ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team