Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Klasik yang Membantu Kamu saat Kehilangan Arah Hidup

film Life, and Nothing More... (dok. Kanun Films/Life, and Nothing More...)
film Life, and Nothing More... (dok. Kanun Films/Life, and Nothing More...)
Intinya sih...
  • Film klasik sebagai pelipur lara dan teman refleksi hidup
  • Singin' in the Rain mengajarkan tentang perubahan dalam kehidupan
  • After Life, Wild Strawberries, dan film Kiarostami mengajak merenung tentang hal-hal sederhana dalam hidup

Ada saat-saat dalam hidup ketika semuanya terasa membingungkan seolah kita tersesat di tengah jalan dan tidak tahu harus melangkah ke mana. Pada momen seperti itu, film bisa menjadi pelipur lara sekaligus teman refleksi. Flm klasik menawarkan lebih dari sekadar hiburan karena juga memberikan pandangan baru tentang hidup, kehilangan, dan harapan.

Lima film berikut bukan hanya karya sinematik yang indah, tapi juga memiliki kekuatan emosional yang bisa menggugah perasaan saat kita sedang dalam titik terendah. Lewat cerita-cerita tentang nostalgia, penyesalan, pencarian makna, dan kekuatan manusia bertahan, film-film berikut ini bisa menjadi semacam pelukan hangat yang diam-diam menguatkan.

1. Singin' in the Rain (1952)

film Singin’ in the Rain (dok. Fathom Ent/Singin’ in the Rain)
film Singin’ in the Rain (dok. Fathom Ent/Singin’ in the Rain)

Film musikal ini adalah pengingat bahwa kadang kita hanya perlu momen kecil untuk mengembalikan semangat hidup. Dengan warna-warni Technicolor yang cerah dan tarian yang memikat, Singin’ in the Rain membawa kita ke masa kejayaan Hollywood, di mana pada era tersebut mereka menertawakan segala kekacauan dan mengubahnya menjadi pertunjukan yang memukau.

Di balik lagu-lagu ceria dan adegan tari ikonik, film ini mengajarkan bahwa perubahan adalah bagian tak terhindarkan dari hidup. Saat industri film beralih dari film bisu ke film bersuara, para karakternya belajar beradaptasi, gagal, lalu mencoba lagi. Dan mungkin, itu juga yang kita butuhkan saat merasa tersesat, yakni keberanian untuk menari di tengah hujan.

2. Y Tu Mama Tambien (2001)

film Y Tu Mamá También (dok. MGM/Y Tu Mamá También)
film Y Tu Mamá También (dok. MGM/Y Tu Mamá También)

Film ini tampak seperti kisah petualangan remaja biasa. Namun, di balik keceriaan musim panas dan kebebasan jalanan Meksiko, tersembunyi kisah tentang transisi hidup dan kehilangan kepolosan. Dua remaja dan seorang perempuan dewasa melakukan perjalanan yang akhirnya mengubah cara mereka memandang hidup selamanya.

Film ini mengingatkan kita bahwa masa muda tidak akan berlangsung selamanya. Ada keindahan dalam kesementaraan dan kesadaran bahwa ada hal hanya datang sekali dalam hidup. Saat sedang bingung tentang arah hidup, film ini seperti teman lama yang mengajak kita untuk mengingat bahwa dulu kita pernah merasakan dunia begitu luas dan penuh kemungkinan.

3. After Life (1998)

film After Life (dok. Engine Film/After Life)
film After Life (dok. Engine Film/After Life)

Bayangkan jika setelah mati, kamu hanya bisa memilih dan membawa selamanya satu kenangan. Itulah premis dari After Life, film yang terasa seperti mimpi lembut namun penuh makna. Dengan suasana yang tenang dan penuh perenungan, film ini membawa kita berpikir ulang tentang momen-momen kecil yang mungkin selama ini kita anggap sepele.

Lewat kisah para arwah yang sedang memilih kenangan terbaiknya, kita belajar bahwa hidup bukan tentang pencapaian besar, tapi tentang hal-hal sederhana. Misalnya seperti tawa bersama keluarga, cahaya pagi di jendela, atau pelukan hangat di hari hujan. Film ini mengajak kita menyusun ulang prioritas dan mengingat bahwa hal paling berharga sering kali adalah hal paling biasa.

4. Wild Strawberries (1957)

film Wild Strawberries (dok. SF/Wild Strawberries)
film Wild Strawberries (dok. SF/Wild Strawberries)

Bergman terkenal dengan film-film yang cenderung suram, namun Wild Strawberries justru terasa seperti pelajaran hidup yang lembut. Mengikuti perjalanan seorang dokter tua menuju perayaan kehormatannya, film ini penuh dengan kilas balik, mimpi, dan pertemuan yang membangkitkan kenangan masa lalu.

Film ini tidak mencoba menyembunyikan pahitnya penyesalan atau kesendirian di usia tua, tapi justru merangkulnya sebagai bagian dari hidup. Film ini mengajak kamu untuk melihat hidup dari akhir perjalanan, menyadari betapa banyak yang sudah kita lalui, dan bagaimana setiap kenangan, baik buruk maupun indah, membentuk siapa kita.

5. Life, and Nothing More... (1997)

film Life, and Nothing More... (dok. Kanun Films/Life, and Nothing More...)
film Life, and Nothing More... (dok. Kanun Films/Life, and Nothing More...)

Lewat gaya penceritaan yang sederhana namun menyentuh, Kiarostami menunjukkan bahwa bisa menemukan keajaiban dalam momen sehari-hari. Film ini mengikuti seorang sutradara yang mencari dua anak pemeran film sebelumnya setelah sebuah gempa melanda Iran. Dalam perjalanan tersebut, ia bertemu orang-orang yang sedang membangun kembali hidupnya dari puing-puing.

Alih-alih berfokus pada tragedi, film ini merayakan kekuatan bertahan dan semangat manusia. Dialog jujur, tawa kecil di tengah kesedihan, dan harapan yang tak pernah mati menjadi inti cerita. Film ini mengajarkan bahwa hidup akan terus berjalan, tidak peduli seberapa hancur sesuatu. Dan mungkin, itu pelajaran paling penting saat kita merasa tak tahu harus melangkah ke mana.

Saat hidup terasa kabur dan masa depan tampak menakutkan, lima film ini bisa menjadi teman seperjalanan yang penuh makna. Meski tak menawarkan jawaban pasti, film di atas tetap menyuguhkan ruang untuk merenung dan kembali terhubung dengan sisi manusiawi kita. Jadi, dari lima film ini, mana yang paling ingin kamu tonton lebih dulu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us