7 Rekomendasi Film Komedi 90-an dengan Subplot Musik

Ingin nonton film yang ringan, tapi memanjakan telinga? Film komedi dengan musik sebagai subplotnya bisa jadi jawabannya. Variasi ceritanya pun tak terbatas. Mau nonton perjalanan karier musisi-musisi muda yang masih naif? Kisah kocak para pegawai toko musik atau remaja introver yang bikin kanal radio sendiri?
Segudang film komedi-musikal yang kamu cari itu ternyata tertumpuk di katalog sinema indie Amerika era 90-an. Kapan lagi nih nonton zaman mudanya Brendan Fraser, Bridget Fonda, Parker Posey, Christian Slater, sampai Steve Buscemi?
1. Singles (1992)

Singles adalah film romcom dengan subplot musik yang bisa kamu tonton sepulang beraktivitas. Ringan, kocak, dan soundtrack-nya memanjakan telinga. Ia berlatarkan Seattle pada awal 90-an ketika genre musik grunge sedang digandrungi anak-anak muda. Ada beberapa protagonis utama di sini, yakni anak-anak muda berusia awal 20-an yang tinggal di blok apartemen khusus lajang. Profesi dan status percintaan mereka beragam, tetapi yang jadi fokus utama adalah Janet (Bridget Fonda), pramusaji yang naksir seorang musisi grunge bernama Cliff (Matt Dillon).
2. The Thing Called Love (1993)

The Thing Called Love gak kalah menarik. Mempertemukan Samantha Mathis, River Phoenix, Dermot Mulroney dan Sandra Bullock dalam satu frame, film ini berlatarkan Nashville alias pusatnya musik country di Amerika Serikat. Keempat orang ini memerankan para musisi muda yang bersaing mengejar mimpi mereka jadi bintang musik country. Selain persaingan ketat yang kadang bikin ingin menyerah, situasi makin pelik ketika cinta segitiga menyelimuti relasi mereka.
3. SubUrbia (1996)

Memotret pertemanan sekelompok anak muda yang belum memutuskan mau jadi apa, SubUrbia bisa jadi cerminan keseharian anak tongkrongan Amerika tahun 90-an. Biasa nongkrong di sudut minimarket, satu hari, mereka tak sengaja bertemu dengan teman sekelas mereka di SMA yang kini jadi bagian dari band rock tersohor. Dari sini, malam itu tak tertebak lagi.
4. Pump Up the Volume (1990)

Christian Slater memerankan Mark, remaja introver yang pendiam di sekolah, tetapi ternyata punya kanal radio yang ia kelola sendiri dari kamarnya. Menggunakan nama samaran Harry, Mark sering mengekspresikan unek-uneknya lewat radio itu sambil memutarkan lagu-lagu favoritnya. Tak terasa, kanalnya makin populer di kalangan anak muda sebayanya. Namun, semua jadi pelik ketika salah satu teman sekelasnya curiga ia adalah Harry dan seorang pendengar setianya mengakhiri hidup setelah mendengar nasihatnya.
5. Airheads (1997)

Buat musisi indie, mendengar lagu mereka diputar di radio pada tahun 90-an adalah sebuah pencapaian. Namun, itu bukan perkara mudah. Termasuk buat band beranggotakan 3 pemuda nyentrik yang diperankan Brendan Fraser, Steve Buscemi, dan Adam Sandler. Kepalang frustrasi, mereka nekat menyatroni sebuah radio dan memaksa penyiar untuk memutarkan lagu mereka. Masalah jadi pelik ketika salah satu pegawai berhasil menelepon polisi dan kantor itu pun dikepung.
6. SLC Punk! (1998)

SLC Punk! mengekor pertemanan dua anak muda yang beraspirasi jadi musisi punk. Masalahnya, mereka dihantui banyak hal. Mulai dari trauma masa lalu sampai merebaknya tren penggunaan narkoba di kalangan anak muda saat itu. Secara langsung dan tak langsung, dua hal itu memengaruhi pertemanan dan karier mereka sekaligus.
7. Empire Records (1995)

Sesuai judulnya, film komedi dengan subplot musik ini berlatarkan sebuah toko kaset indie yang pegawainya didominasi anak muda. Satu hari, mereka tak sengaja menemukan kalau toko ini bakal dijual kepada perusahaan retail besar. Tak terima kalau toko itu bakal kehilangan status independennya, para pegawai pun bertekat menyelamatkan toko itu dengan menggalang dana dalam semalam.
Dirilis pada 90-an, kesan nostalgia yang kuat langsung menyeruak sejak title-card. Ditambah soundtrack yang membahana, ini sih hiburan terbaik saat kamu penat dengan realitas. Dari tujuh film tadi, adakah film incaranmu?