Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Menggambarkan Suka Duka Usia 30-an, Relate?

film Eat Pray Love (dok. Sony Pictures/Eat Pray Love)
film Eat Pray Love (dok. Sony Pictures/Eat Pray Love)
Intinya sih...
  • Usia 30-an adalah masa ketika ambisi, cinta, dan pencarian makna hidup bertabrakan dalam perjalanan emosional yang kompleks.
  • "Eat Pray Love" mengikuti perjalanan Elizabeth Gilbert mencari kebahagiaan dengan cara tak konvensional.
  • "Frances Ha" dan "Julie & Julia" menangkap ketidakpastian hidup di usia 30-an serta pentingnya menjaga semangat hidup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Usia 30-an sering kali menjadi titik balik dalam hidup karena masa ketika ambisi, cinta, dan pencarian makna hidup bertabrakan dalam satu perjalanan emosional yang kompleks. Di dekade ini, banyak orang merasa terjebak di antara harapan masa muda dan kenyataan dewasa yang tak selalu sejalan.

Tak jarang muncul keraguan tentang pilihan hidup, karier, atau bahkan hubungan yang selama ini dianggap pasti. Beruntungnya, dunia perfilman telah banyak menghadirkan cerita yang begitu menyentuh tentang lika-liku kehidupan di usia 30-an. Siap menyelami film-film inspiratif yang mencerminkan fase hidup penuh warna ini?

1. Eat Pray Love (2010)

film Eat Pray Love (dok. Sony Pictures/Eat Pray Love)
film Eat Pray Love (dok. Sony Pictures/Eat Pray Love)

Film ini mengikuti perjalanan hidup Elizabeth Gilbert (Julia Roberts), seorang perempuan di awal 30-an yang merasa terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dan pekerjaan yang membebani. Setelah memutuskan untuk berpisah, Elizabeth melakukan perjalanan ke Italia, India, dan Bali dalam upaya menemukan kembali dirinya dan memahami makna kebahagiaan sejati.

Eat Pray Love mengajarkan pentingnya berdamai dengan diri sendiri dan mencari kebahagiaan dengan cara yang tidak konvensional. Banyak orang di usia 30-an yang merasa resah dengan jalan hidup, akan terhubung dengan perjalanan emosional Elizabeth sekaligus menemukan inspirasi untuk berani mengambil langkah besar dalam hidup.

2. Frances Ha (2012)

film Frances Ha (dok. IFC Films/Frances Ha)
film Frances Ha (dok. IFC Films/Frances Ha)

Frances Ha menceritakan kehidupan Frances Halladay (Greta Gerwig), seorang penari muda yang berjuang untuk meraih mimpinya di New York. Frances berada di persimpangan jalan karena teman-temannya mulai menetap dan membangun karier stabil, sementara ia masih berusaha menemukan tempatnya di dunia seni.

Terlepas dari kesulitan finansial dan patah hati, Frances tetap optimis dan penuh semangat dalam mengejar apa yang ia cintai. Film karya Noah Baumbach ini menangkap betapa menakutkannya ketidakpastian hidup di usia 30-an, ketika semua orang tampaknya sudah memiliki arah yang jelas, sementara kita masih mencari pijakan.

3. Julie & Julia (2009)

film Julie & Julia (dok. Sony Pictures/Julie & Julia)
film Julie & Julia (dok. Sony Pictures/Julie & Julia)

Film ini menceritakan dua kisah yang terjalin dalam waktu berbeda. Julie Powell (Amy Adams) adalah seorang perempaun di usia 30-an yang merasa hidupnya monoton dan tidak berarti. Untuk mengisi kekosongan itu, ia memutuskan memasak 524 resep dari buku masak Julia Child dalam setahun dan menulis blog tentang perjalanannya.

Sementara itu, film juga menggambarkan Julia Child (Meryl Streep) yang menemukan gairah memasak setelah pindah ke Paris pada tahun 1950-an. Julie & Julia adalah film yang menginspirasi siapa saja yang merasa terjebak dalam rutinitas dan kehilangan semangat hidup. Film ini membuktikan bahwa usia 30-an bukanlah akhir dari petualangan pribadi.

4. The Devil Wears Prada (2006)

film The Devil Wears Prada (dok. Fox Pictures/The Devil Wears Prada)
film The Devil Wears Prada (dok. Fox Pictures/The Devil Wears Prada)

Berkisah tentang Andy (Anne Hathaway), seorang jurnalis muda yang bekerja sebagai asisten editor majalah mode terkenal di New York. Meskipun awalnya meremehkan dunia fashion, Andy segera tenggelam dalam tekanan pekerjaan yang penuh tuntutan di bawah bos perfeksionis, Miranda Priestly (Meryl Streep).

Sambil mencoba mempertahankan kehidupan pribadi dan profesional, Andy belajar banyak tentang ambisi, kompromi, dan pentingnya setia pada diri sendiri. The Devil Wears Prada menangkap dilema karier di usia 30-an, yakni antara mengejar kesuksesan atau mempertahankan prinsip hidup.

5. When Harry Met Sally... (1989)

film When Harry Met Sally... (dok. Columbia Pictures/When Harry Met Sally...)
film When Harry Met Sally... (dok. Columbia Pictures/When Harry Met Sally...)

Film karya Rob Reiner ini menggambarkan persahabatan dan cinta yang tumbuh di usia 30-an. Harry (Billy Crystal) dan Sally (Meg Ryan) pertama kali bertemu sebagai dua orang asing yang menempuh perjalanan bersama dari Chicago ke New York. Meski awalnya berselisih paham, seiring berjalannya waktu persahabatan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih rumit.

Film ini dengan cerdas menangkap bagaimana pandangan tentang cinta dan persahabatan bisa berubah seiring bertambahnya usia. When Harry Met Sally... menggambarkan betapa rumitnya hubungan platonis di usia 30-an ketika keintiman emosional bercampur dengan ketertarikan romantis.

6. Waiting to Exhale (1995)

film Waiting to Exhale (dok. 20th Cntury Studios/Waiting to Exhale)
film Waiting to Exhale (dok. 20th Cntury Studios/Waiting to Exhale)

Waiting to Exhale adalah drama menyentuh tentang empat perempuan Afrika-Amerika di usia 30-an yang mencari cinta dan kebahagiaan sambil menghadapi berbagai tantangan hidup. Mengikuti kisah empat sahabat erat tapi memiliki masalah cinta yang berbeda-beda. Mereka saling mendukung melalui patah hati dan perjuangan membangun kehidupan lebih baik.

Film ini menggambarkan kekuatan persahabatan sebagai fondasi untuk bertahan dari berbagai cobaan. Masing-masing karakter menghadapi dilema emosional dan mencoba menemukan kembali makna kebahagiaan pribadi. Waiting to Exhale memperlihatkan betapa pentingnya dukungan seorang teman saat menghadapi masa-masa sulit di usia 30-an.

Usia 30-an memang penuh tantangan dan perubahan, tapi juga menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi jati diri dan mengejar impian. Apakah ada film lain yang menurutmu juga cocok menggambarkan kehidupan usia 30-an?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us