5 Film Netflix Bertema Zero to Hero, Siap Bikin Semangat!

Mungkin kamu sering menemukan film yang mengawali kisahnya dengan karakter serba kekurangan, entah miskin, diremehkan, atau bahkan tak punya apa-apa, tapi kemudian berhasil bangkit dan mencapai kesuksesan. Yap, itulah formula zero to hero. Kisah-kisah semacam ini tak hanya selalu berhasil menginspirasi dan menghangatkan hati banyak orang, tetapi juga mengajarkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi.
Kalau kamu termasuk pencinta kisah-kisah inspiratif seperti itu, Netflix punya segudang tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari kisah dua remaja miskin yang bermimpi jadi penari balet profesional, hingga sekelompok remaja nakal yang ingin menjuarai kompetisi patung es di Jepang. Berikut lima rekomendasi film Netflix bertema zero to hero yang dijamin bisa membangkitkan semangatmu!
1. Yeh Ballet (2020)

Yeh Ballet merupakan film India yang disutradarai Sooni Taraporevala, sineas berpengalaman yang pernah menulis Salaam Bombay! (1988), film India kedua yang masuk nominasi Oscar. Film ini terinspirasi dari kisah nyata dua remaja miskin asal Mumbai, Amiruddin Shah dan Manish Chauhan, yang mengejar mimpi menjadi penari balet profesional. Bukan hanya soal menari, Yeh Ballet juga akan mengingatkanmu bahwa mimpi bisa jadi bentuk perlawanan paling kuat dari mereka yang dipinggirkan.
Kisahnya berpusat pada Asif (Achintya Bose) dan Nishu (Chauhan), dua remaja dari latar belakang berbeda yang sama-sama mencintai dunia tari. Asif adalah b-boy dari komunitas muslim yang hidup serba kekurangan, sedangkan Nishu adalah putra sopir taksi yang diam-diam memakai uang ayahnya untuk ikut les tari. Keduanya bertemu di sebuah sekolah tari lokal dan mulai bersaing ketat demi menarik perhatian guru balet asal Amerika, Saul Aaron (Julian Sands).
Meski memiliki bakat luar biasa dan semangat tak pernah padam, jalan menuju panggung dunia tak semudah membalik telapak tangan. Mereka harus menghadapi kerasnya realitas sosial, mulai dari diskriminasi kelas, prasangka agama, hingga kerumitan birokrasi. Dijamin bikin terenyuh!
2. Rescued by Ruby (2022)

Dibintangi Grant Gustin, yang terkenal lewat perannya sebagai The Flash di serial Arrowverse, Rescued by Ruby adalah kisah penuh haru tentang dua sosok yang dianggap tak layak, tapi membuktikan sebaliknya. Film ini diangkat dari kisah nyata Dan O’Neil, polisi Rhode Island yang bercita-cita masuk tim K9, tetapi berkali-kali gagal. Segalanya berubah ketika ia bertemu Ruby, anjing penampungan yang menjadi satu-satunya harapannya.
Ruby adalah anjing hiperaktif yang sudah beberapa kali gagal diadopsi karena perilakunya yang sulit diatur. Namun, Dan melihat potensi tersembunyi dalam diri Ruby dan bertekad melatihnya menjadi anjing pelacak. Perjalanan mereka pun penuh tantangan, dari kegagalan demi kegagalan hingga momen-momen menyentuh yang menunjukkan betapa besar ikatan keduanya.
Meski alurnya cukup mudah ditebak, Rescued by Ruby tetap berhasil mengaduk emosi lewat hubungan yang tulus antara manusia dan hewan. Ruby diperankan oleh dua anjing berbakat, Bear dan Shiloh, yang sukses menampilkan sisi lucu sekaligus heroik dari karakter tersebut. Sementara itu, Grant Gustin tampil meyakinkan sebagai Dan yang ambisius, tapi juga penuh kasih.
3. Zom 100: Bucket List of the Dead (2023)

Siapa bilang film zombi tak bisa tampil lucu sekaligus inspiratif? Jepang membuktikan sebaliknya lewat Zom 100: Bucket List of the Dead. Di balik darah dan mayat hidup, film adaptasi manga karya Haro Aso yang disutradarai oleh Yusuke Ishida ini menyimpan kisah hangat yang bakal bikin kamu tertawa dan lebih semangat dalam menjalani kehidupan.
Ceritanya berpusat pada Akira Tendo (Eiji Akaso), pegawai kantoran yang terjebak dalam rutinitas kerja yang menyiksa. Hidupnya terasa lebih mirip zombi sebelum wabah zombi benar-benar menyerang Tokyo. Anehnya, alih-alih panik saat hal itu terjadi, Akira justru merasa bebas dan langsung membuat daftar 100 hal yang ingin ia lakukan sebelum menjadi mayat hidup!
Transformasi Akira dari budak korporat yang lesu menjadi sosok penuh harapan adalah inti kisah zero to hero yang ditawarkan film ini. Ia tak lagi menjadi korban sistem, tapi menjadi pengendali takdirnya sendiri, bahkan di tengah kiamat. Keberaniannya dalam menghadapi ketakutan dan mengejar hidup ideal menjadikannya karakter yang sangat relevan di era burnout dan hustle culture seperti sekarang.
4. The Beautiful Game (2024)

Ketika membahas kisah zero to hero, tentu tak lengkap jika belum memasukkan film olahraga ke dalam daftar. Salah satunya datang dari The Beautiful Game yang mengangkat ajang Homeless World Cup, turnamen sepak bola internasional untuk para tunawisma. Kisahnya mengikuti Vinny (Micheal Ward), striker berbakat yang hidup dalam keterasingan dan menyimpan banyak luka emosional.
Vinny awalnya menolak bergabung dengan tim karena merasa dirinya masih “berfungsi” secara sosial, meski faktanya ia tidur di mobil dan jauh dari keluarganya. Namun, bujukan dari Mal (Bill Nighy), seorang pelatih legendaris, perlahan membuka mata Vinny tentang kondisi hidupnya yang sesungguhnya. Dari sinilah perjalanan emosional Vinny dan rekan-rekan setimnya, yang juga datang dari latar hidup sulit, dimulai.
Yang membuat The Beautiful Game istimewa adalah bagaimana film ini menghindari glorifikasi kemenangan semata. Bukan cuma soal mencetak gol, film ini juga bicara tentang penyembuhan, kebersamaan, dan keberanian untuk menghadapi masa lalu. Karena bagi mereka yang sudah kehilangan segalanya, satu "pertandingan" bisa berarti kesempatan kedua dalam hidup.
5. Frozen Hot Boys (2025)

Terakhir, tetapi tak kalah menginspirasi, ada film Thailand berjudul Frozen Hot Boys. Film ini mengikuti Chom (Taew Natapohn), guru seni di pusat rehabilitasi yang berusaha menyalurkan kreativitas anak-anak bermasalah lewat kelas kerajinan kayu. Ketika ia mengetahui adanya kompetisi seni es di Jepang, Chom bertekad membentuk tim pematung dari murid-muridnya yang dikenal bandel dan keras kepala.
Tak hanya punya masa lalu kelam, setiap anggota juga hadirkan karakterisasi yang menarik. Ada Jab (Bank Nuttawat) remaja pemarah yang menyimpan bakat seni luar biasa, Toom (Piyaphong Dammunee), yang berbadan besar, tapi berhati lembut, dan Win (Palm Punnanon), anak pendiam yang sedang mencari jati diri. Tak ketinggalan Boy (Tata Chatchai), sahabat setia Chom, serta Jo (Nont Sadanont), rival Jab yang diam-diam punya sisi artistik.
Frozen Hot Boys memang tak menawarkan hal baru dalam formula zero to hero dan justru merayakannya dengan penuh semangat. Ada tawa, air mata, dan yang paling penting, ada pesan bahwa setiap orang—betapa pun kacau masa lalunya—pantas punya harapan. Cocok ditonton kapan saja kamu butuh suntikan semangat!
Jadi, dari kelima rekomendasi film zero to hero di Netflix ini, mana yang paling bikin kamu penasaran? Apa pun pilihanmu, semoga kisah-kisah inspiratif tersebut bisa menjadi pengingat bahwa setiap perjuangan pasti punya makna, dan di balik setiap tantangan, selalu ada kesempatan untuk bangkit dan bersinar.