Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Penutup Phase di MCU Sejauh Ini, Ada Thunderbolts*

poster film Thunderbolts*. (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)
Intinya sih...
  • Thunderbolts* menjadi film penutup Phase 5 MCU, menawarkan cerita antihero dan mantan villain yang mencari penebusan.
  • The Avengers berhasil menggabungkan karakter ikonis tanpa kehilangan identitas, menetapkan standar tinggi untuk film tim superhero di layar lebar.
  • Spider-Man: Far From Home mampu menjadi petualangan berdiri kuat dengan identitasnya sendiri pasca-kehilangan Tony Stark di Endgame.

Pada bulan Mei yang tinggal menghitung hari, Marvel Studios siap memulai persaingan film musim panas lewat karya terbarunya, Thunderbolts* (2025). Menjadi film pamungkas Phase 5 Marvel Cinematic Universe (MCU), Thunderbolts* membawa beban besar untuk merangkum perjalanan panjang fase ini sebelum memasuki Phase 6. Phase 6 sendiri akan dimulai dengan The Fantastic Four: First Steps pada Juli mendatang.

Sebagai film penutup Phase, Thunderbolts* menawarkan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Alih-alih tim pahlawan super konvensional, film ini mengandalkan sekelompok antihero dan mantan villain yang berusaha mencari jalan penebusan. Dinamis dan penuh konflik internal, Thunderbolts* berpotensi menjadi jembatan penting menuju peristiwa besar di MCU berikutnya.

Sambil menantikan Thunderbolts* yang akan hadir lebih awal di Indonesia, yakni Rabu (30/4/2025), menarik rasanya untuk menengok kembali deretan film yang pernah mengemban peran krusial sebagai penutup Phase di MCU. Dari petualangan epik hingga pertempuran emosional, berikut lima film yang pernah memikul tanggung jawab itu, termasuk Thunderbolts*!

1. The Avengers (2012)

adegan dalam film The Avengers. (dok. Marvel Studios/The Avengers)

Sebagai film penutup Phase 1 di MCU, The Avengers berhasil melakukan apa yang film adaptasi komik Marvel sebelum MCU lainnya sulit capai. Film ini sukses menggabungkan banyak karakter ikonis dalam satu cerita besar tanpa kehilangan identitas masing-masing. Namun, lebih dari itu, The Avengers membuktikan bahwa jagat sinematik superhero seperti MCU bisa berdiri kokoh dan menjadi fenomena global.

The Avengers bermula ketika Loki (Tom Hiddleston), saudara angkat Thor yang licik, mencuri Tesseract, sumber energi kosmik yang sangat kuat, dari markas S.H.I.E.L.D. Menyadari ancaman kehancuran Bumi di tangan Loki dan pasukannya, Direktur S.H.I.E.L.D., Nick Fury (Samuel L. Jackson), pun mengaktifkan inisiatif Avengers. Namun, mengumpulkan para pahlawan super, seperti Iron Man (Robert Downey Jr.), Captain America (Chris Evans), Thor (Chris Hemsworth), Hulk (Mark Ruffalo), Black Widow (Scarlett Johansson), dan Hawkeye (Jeremy Renner) dalam satu tim bukanlah perkara mudah.

Di bawah penyutradaraan Joss Whedon, The Avengers berhasil menyeimbangkan aksi spektakuler dengan pengembangan karakter dan dialog cerdas yang tak hanya menghibur, tapi juga esensial bagi plot. Jadinya adalah tontonan blockbuster yang padat aksi, penuh adegan ikonis, dan chemistry antarpemain yang pas. Dan sebagai fondasi bagi saga-saga selanjutnya di MCU, The Avengers tentu menetapkan standar tinggi untuk film tim superhero di layar lebar, termasuk Thunderbolts*.

2. Ant-Man (2015)

adegan dalam film Ant-Man. (dok. Marvel Studios/Ant-Man)

Seperti judulnya, film penutup Phase 2 ini menjadi ajang perkenalan untuk Scott Lang alias Ant-Man (Paul Rudd) sebagai pahlawan super baru di MCU. Berbeda dengan The Avengers yang menampilkan epik kosmik atau bencana global, Ant-Man menyajikan kisah superhero dalam skala yang lebih personal. Film garapan Peyton Reed (Bring It On, Yes Man) ini memadukan elemen heist dengan kisah keluarga yang menghangatkan hati, yang mengingatkan pada film-film aksi komedi era 90-an.

Scott Lang sendiri dikisahkan sebagai mantan narapidana yang berjuang keras memperbaiki hidupnya demi putrinya. Ia kemudian bertemu Dr. Hank Pym (Michael Douglas), penemu teknologi penyusut yang berusaha mencegah penemuannya jatuh ke tangan yang salah, yaitu mantan muridnya, Darren Cross (Corey Stoll). Bersama putri Hank, Hope van Dyne (Evangeline Lilly), Scott dilatih untuk mewarisi jubah Ant-Man demi menghentikan ambisi jahat Cross menciptakan versi mematikan dari teknologi tersebut.

Meski akting Paul Rudd sebagai Scott Lang mendapat pujian dari kritikus, Ant-Man tak luput dari beberapa catatan. Mulai dari pengembangan karakter villain, Darren Cross, yang terasa kurang mendalam dibandingkan potensi ancamannya hingga alur ceritanya yang dianggap masih mengikuti formula standar film origin superhero. Namun, terlepas dari itu, Ant-Man sukses membuka pintu bagi petualangan Scott Lang di lima film MCU (akan datang yakni Avengers: Doomsday) selanjutnya.

3. Spider-Man: Far From Home (2019)

adegan dalam film Spider-Man: Far From Home. (dok. Marvel Studios/Spider-Man: Far From Home)

Dari lima film penutup Phase di MCU, Spider-Man: Far From Home mungkin bisa dibilang yang paling membawa beban berat. Bayangkan, film yang menjadi sekuel Spider-Man: Homecoming (2017) sekaligus klimaks Infinity Saga ini dirilis 3 bulan setelah Avengers: Endgame (2019) yang sukses besar-besaran di seluruh dunia. Far From Home juga ditugaskan untuk menjadi jembatan emosional penonton pasca-kehilangan Tony Stark alias Iron Man (Robert Downey Jr.) di film tersebut.

Far From Home menceritakan usaha Peter Parker (Tom Holland) untuk kembali menjalani hidup normal setelah kekacauan besar di Endgame. Berharap bisa berlibur tanpa harus mengenakan kostum Spider-Man, ia mengikuti perjalanan sekolah ke Eropa. Sayangnya, rencana itu berantakan saat Nick Fury (Samuel L. Jackson) dan sosok misterius bernama Quentin Beck alias Mysterio (Jake Gyllenhaal) muncul membawa misi baru.

Alih-alih tenggelam dalam bayang-bayang Endgame, Far From Home berhasil menjadi petualangan yang berdiri kuat dengan identitasnya sendiri. Film ini dengan cerdas memanfaatkan sisa-sisa trauma Peter Parker untuk mendorong narasinya ke arah yang lebih dewasa dan emosional. Twist besar yang disajikan, terutama di adegan mid-credit, sukses memancing spekulasi dan membuat penasaran, sebelum kemudian terjawab dalam sekuelnya, Spider-Man: No Way Home (2021).

4. Black Panther: Wakanda Forever (2022)

adegan dalam film Black Panther: Wakanda Forever. (dok. Marvel Studios/Black Panther: Wakanda Forever)

Kepergian Chadwick Boseman, aktor pemeran T'Challa alias Black Panther, pada 2020 silam tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar MCU, tapi juga dunia perfilman. Ryan Coogler, sang sutradara, pun menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan kisah Wakanda tanpa sosok sentral yang begitu ikonis tersebut. Hasilnya adalah Black Panther: Wakanda Forever, film penutup Phase 4 yang menjadi penghormatan penuh cinta untuk mendiang Boseman.

Wakanda Forever dibuka dengan kabar wafatnya T'Challa akibat penyakit misterius yang tak mampu diselamatkan bahkan oleh adiknya sendiri, Shuri (Letitia Wright). Cerita kemudian berlanjut saat Wakanda menghadapi tekanan dari dunia luar yang mengincar Vibranium, sumber daya alam terkuat yang dimiliki negeri tersebut, termasuk dari kerajaan bawah laut Talokan yang dipimpin Namor (Tenoch Huerta). Di tengah tekanan global dan rasa duka yang belum sembuh, muncul pertanyaan besar: siapa yang layak menjadi Black Panther berikutnya?

Wakanda Forever bukan hanya soal aksi, tapi juga tentang pergulatan batin karakter-karakternya. Shuri, Ramonda (Angela Bassett), Nakia (Lupita Nyong’o), Okoye (Danai Gurira), dan M'Baku (Winston Duke) masing-masing harus berhadapan dengan rasa kehilangan sambil menentukan arah masa depan Wakanda. Dengan pendekatan sensitif itu, tak heran jika selain menjadi salah satu film penutup Phase MCU terlaris bersama The Avengers dan Far From Home (meraup lebih dari 800 juta dolar AS), Wakanda Forever juga meraih 5 nominasi di Oscar 2023.

5. Thunderbolts* (2025)

adegan dalam film Thunderbolts*. (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Selama 2 tahun ini, perjalanan Phase 5 MCU memang diwarnai pasang surut yang terasa signifikan di mata para penggemar. Guardians of the Galaxy Vol. 3 dan Deadpool & Wolverine keluar sebagai karya yang disambut hangat, sementara Ant-Man and the Wasp: Quantumania, The Marvels, dan Captain America: Brave New World menjadi produk yang cukup disayangkan banyak pihak. Sebagai penutup Phase 5, Thunderbolts* tentu menjadi semacam "momen of truth" yang ditunggu-tunggu.

Menggandeng Jake Schreier (Robot & Frank, Paper Towns) sebagai sutradara, film ini akan mengikuti sekelompok mantan penjahat dan anti-hero yang direkrut oleh Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) untuk menyelesaikan sebuah misi rahasia. Tim ini terdiri dari Yelena Belova (Florence Pugh), Red Guardian (David Harbour), Taskmaster (Olga Kurylenko), U.S. Agent (Wyatt Russell), Ghost (Hannah John-Kamen) dan Bucky Barnes (Sebastian Stan). Tak ketinggalan, ada pula Sentry (Lewis Pullman), sosok berkekuatan luar biasa yang berpotensi menjadi ancaman terbesar.

Review awal yang diterima Thunderbolts* mungkin bisa sedikit memberikan napas lega bagi para fans setia MCU. Film ini disebut-sebut berhasil menangkap esensi "old MCU" yang berfokus pada karakter dan cerita, bukan sekadar fan service atau setup masa depan. Kritikus juga menyoroti cara film ini memperlakukan isu-isu penting, seperti depresi, kesepian, dan pencarian tujuan hidup dengan serius, tanpa mengorbankan momen-momen ringan. Gimana, semakin gak sabar untuk membuktikannya sendiri di bioskop, kan?

Dari The Avengers hingga Thunderbolts*, film-film penutup Phase di MCU selalu punya daya tarik dalam merangkum perjalanan panjang masing-masing fasenya. Entah itu lewat aksi epik, momen emosional, maupun pengembangan karakter yang mendalam. Nah, dengan Thunderbolts* sebagai penutup Phase 5, mari berharap film ini bisa memberi kejutan baru dan membawa MCU ke arah yang lebih seru!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us