6 Film Pixar dengan Kisah Menyentuh, Bikin Hati Adem sekaligus Sedih

Lewat Coco, kamu diajak menyelami kehidupan setelah kematian bersama karakter seorang anak bernama Miguel. Dari berbagai petualangannya di sana, Miguel belajar banyak hal, seperti proses mewujudkan mimpi hingga arti penting sebuah keluarga.

Berbagai drama dan intrik di dalamnya pun juga membuat kita yang menonton turut merasakan kesedihan yang dialami oleh para karakter. Gak lupa, banyak pelajaran lainnya yang juga menjadi poin utama dari film ini, seperti bahwasanya orang yang sudah lebih dulu pergi mendahului kita, masih tetap membutuhkan kita yang hidup di dunia untuk terus mengingat mereka.

Penggambaran emosi melalui lima karakter yang ada di Inside Out terbilang sangat unik. Dari film ini, kita belajar peran dari masing-masing emosi serta kapan situasi yang tepat untuk menggunakannya. Beberapa kesalahpahaman mengenai penggunaan emosi juga turut disinggung di dalam ceritanya.

Contohnya, banyak dari kita yang mungkin mengira bahwa emosi "Joy" atau kesenangan selalu diperlukan setiap saat. Padahal, ada kalanya juga "Sadness" atau kesedihan dibutuhkan supaya kita bisa lebih merasa tenang dan kalem sembari mencoba mengamati situasi yang sedang terjadi.

Kisah sedih yang mungkin agak unik. Satu raksasa berbulu bernama Sullivan menemukan anak kecil (Boo) lolos masuk ke dunia para monster. Setelah pertemuan yang agak mengagetkan itu, Sullivan berniat untuk mengembalikan anak tersebut. Namun, masalah baru turut berdatangan.

Meski pada akhirnya anak kecil itu bisa kembali ke dunianya semula, tetapi di sinilah bagian sedih mulai terjadi. Seperti yang kita tahu, di setiap pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan. Hal ini juga turut dirasakan oleh Boo dan Sullivan.

Walau keduanya sudah merasa dekat satu sama lain, tetapi pada akhirnya mereka pun harus berpisah. Meski begitu, sebenarnya masih ada kejutan di ending filmnya.

Film yang layak untuk ditonton setidaknya sekali seumur hidup. Konsepnya memang sederhana. Hanya seorang kakek yang berniat mewujudkan impian mendiang istrinya untuk tinggal di samping air terjun bernama Paradise Falls. Namun, tidak sesederhana plot ceritanya.

Nyatanya, di sepanjang alur film emosi kita seperti diajak naik turun. Mulai dari kisah asmara sang tokoh utama hingga petualangan saat menaiki rumah balon, semuanya penuh dengan banyak konflik dan juga kejutan yang tidak disangka-sangka.

Dari semua waralaba Pixar, sepertinya sekuel ke-3 dari film Toy Story ini layak untuk dinobatkan sebagai salah satu film animasi penuh bawang. Apalagi bagi kamu yang mengikuti kisahnya dari awal. Kamu akan turut merasakan kesedihan yang dialami oleh para karakter mainan di film tersebut.

Film ini berpesan bahwa setiap pemilik mainan pasti akan beranjak dewasa dan ada saatnya juga berbagai mainan yang pernah dimainkan tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi. Akhirnya, para mainan ini pun harus mencari opsi lain agar bisa tetap eksis dan disukai oleh anak-anak.

Film ini layak sekali untuk ditonton bersama orangtua. Memperlihatkan dua sudut pandang, di mana seorang ibu yang penuh keanggunan harus membesarkan seorang putri yang susah diatur.

Alhasil, karena ketidakcocokan tersebut, timbul masalah baru yang akhirnya bikin kepala kusut. Masalah tersebut ialah ibu Merida yang berubah menjadi beruang hitam besar.

Setelah insiden tersebut, akhirnya mereka berdua pun harus berjuang mencari solusi bersama. Beruntung di sepanjang perjalanan film keduanya akhirnya dapat belajar tentang pentingnya sikap untuk saling memahami dan tidak hanya melihat dari satu sisi yang kita anggap benar.

Tidak hanya bikin perasaan campur aduk saat menontonnya, tetapi film yang dikeluarkan oleh Pixar ini juga turut memberikan banyak pengajaran penting buat kehidupan kita. Dari semua list di atas, adakah film yang menjadi favoritmu?