Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Sengaja Disabotase oleh Pembuatnya, Sudah Nonton?

film Bonnie and Clyde (dok. Warner Bros/Bonnie and Clyde)
film Bonnie and Clyde (dok. Warner Bros/Bonnie and Clyde)

Di balik layar pembuatan film, tidak semua berjalan mulus seperti yang terlihat di layar lebar. Terkadang drama besar terjadi justru di antara para pembuatnya sendiri. Entah karena ego, visi bertabrakan, atau keputusan aneh yang sulit dimengerti, beberapa film akhirnya malah hancur bukan karena ulasan buruk atau kegagalan box office, tapi karena sabotase dari dalam.

Menariknya, sabotase ini sering kali melibatkan sutradara, aktor utama, atau bahkan pihak studio sendiri. Kisah sabotase ini bisa menjadi lebih menarik daripada film itu sendiri. Dari konflik memanas hingga keputusan studio yang mencabut film dari peredaran, yuk, simak lima film yang akhirnya hancur akibat sabotase para pembuatnya sendiri.

1. American History X (1998)

poster film American History X (dok. New Film Cinema/American History X)
poster film American History X (dok. New Film Cinema/American History X)

Film American History X berhasil mengantarkan Edward Norton meraih nominasi Oscar. Namun, di balik kesuksesan tersebut, ada drama besar antara sutradara Tony Kaye dan sang aktor utama. Setelah melihat hasil tes awal film, studio meminta Kaye melakukan beberapa perubahan kecil.

Alih-alih menyetujui, Kaye yang keras kepala menolak dengan tegas, bahkan sampai mengklaim bahwa dirinya layak mendapat kebebasan kreatif setingkat Stanley Kubrick. Masalah semakin memanas ketika Edward Norton ikut campur dalam proses editing.

Kaye merasa visinya terganggu, sampai-sampai melampiaskan emosinya dengan meninju dinding, yang berujung pada luka serius di tangannya. Ia bahkan mengeluarkan uang pribadinya untuk memasang iklan yang menyerang Norton dan studio.

Namun, studio tetap merilis versi yang diedit Norton, dan Kaye menyebutnya sebagai pelecehan terhadap kreativitas. Akibat drama ini, karier Kaye di dunia perfilman terhenti selama hampir satu dekade.

2. Bonnie and Clyde (1967)

poster film Bonnie and Clyde (dok. Warner Bros/Bonnie and Clyde)
poster film Bonnie and Clyde (dok. Warner Bros/Bonnie and Clyde)

Ketika Warren Beatty memutuskan untuk memproduksi dan membintangi Bonnie and Clyde, ia menghadapi rintangan besar, terutama dari presiden Warner Bros, Jack Warner. Warner yang pesimis terhadap film ini bahkan menjadwalkan rilis pada bulan Agustus, masa yang dianggap buruk untuk film. Selain itu, ia menolak mengalokasikan dana promosi yang memadai.

Warner semakin menunjukkan ketidaksukaannya setelah menonton versi awal film ini. Ia juga menyebutnya terlalu panjang dan menjulukinya sebagai "film tiga pipis" karena ia ke toilet sebanyak tiga kali selama pemutaran.

Beatty akhirnya berjuang mati-matian untuk menyelamatkan film ini. Ia berkeliling AS untuk membujuk bioskop agar mempertahankannya lebih lama di layar. Upaya tersebut membuahkan hasil karena Bonnie and Clyde menjadi hit besar. Baik secara kritik maupun komersial, sekaligus menjadi salah satu film terlaris Warner Bros pada masanya.  

3. The Fantastic Four (1994)

Poster film The Fantastic Four (dok. Marvel Studio/The Fantastic Four)
Poster film The Fantastic Four (dok. Marvel Studio/The Fantastic Four)

Jauh sebelum MCU menjadi fenomena global, The Fantastic Four versi 1994 adalah proyek film yang direncanakan hanya untuk memenuhi tenggat hak cipta. Dibuat dengan anggaran minim sebesar 1 juta Dolar AS , film ini sebenarnya sudah rampung dan siap dirilis. Namun, tiba-tiba semuanya dihentikan. Para pemain dan kru bahkan menerima surat penghentian produksi.

Banyak yang percaya bahwa film ini memang tidak pernah direncanakan untuk dirilis. Bahkan, Stan Lee sendiri pernah mengatakan bahwa proyek ini hanya bertujuan menjaga hak cipta karakter Fantastic Four.

Meski produser membantah tuduhan sabotase, ada rumor bahwa Marvel membayar jutaan dolar untuk menghancurkan semua cetakan film agar tidak merusak reputasi mereka. Namun, upaya itu sia-sia. Salinan bajakan film ini tetap beredar, bahkan kini dapat ditemukan di YouTube.  

4. Broadway Brawler (1997)

Poster film Broadway Brawler (dok. Disney/Broadway Brawler)
Poster film Broadway Brawler (dok. Disney/Broadway Brawler)

Film ini seharusnya menjadi proyek yang menjanjikan dengan Bruce Willis sebagai bintang utama. Namun, produksinya menjadi mimpi buruk karena ulah Willis sendiri. Ia memecat sejumlah kru termasuk sutradara Lee Grant setelah hanya 20 hari syuting. Akibat kekacauan ini, Disney memutuskan untuk membatalkan produksi meskipun telah menghabiskan lebih dari setengah anggaran.

Keputusan Disney untuk menghentikan produksi sangat jarang terjadi di Hollywood mengingat banyaknya uang yang terbuang percuma. Willis yang dianggap sebagai penyebab utama kericuhan, terancam dituntut sebesar 17 juta Dolar AS . Namun, ia akhirnya menyepakati kesepakatan dengan Disney untuk membintangi tiga film berikutnya dengan bayaran yang jauh lebih rendah.

5. Ghost in the Noonday Sun (1974)

Poster film Ghost in the Noonday Sun (dok. Columbia Pictures/Ghost in the Noonday Sun)
Poster film Ghost in the Noonday Sun (dok. Columbia Pictures/Ghost in the Noonday Sun)

Film komedi ini menjadi bencana karena ulah bintangnya, Peter Sellers. Selama proses syuting di Siprus, Sellers berperilaku sangat tidak menentu yang diduga karena depresi setelah putus dari Liza Minnelli. Ia kerap berpura-pura sakit, bahkan sekali waktu mengaku mengalami serangan jantung, hanya untuk ditemukan sedang makan malam bersama Putri Margaret beberapa hari kemudian.

Kekacauan yang ditimbulkan Sellers membuat syuting berantakan, dan hasil akhirnya begitu buruk sehingga sutradara Peter Medak, penulis Spike Milligan, dan Sellers sendiri merasa malu saat menonton hasil edit pertama. Columbia Pictures menarik film ini dari jadwal rilis 1974 dan baru merilisnya diam-diam dalam bentuk VHS pada 1985.

Ternyata, sabotase dari dalam sering kali lebih mematikan daripada ulasan buruk dari kritikus. Film-film di atas menjadi bukti bagaimana ego, konflik, dan keputusan yang salah dapat menghancurkan potensi besar. Dari lima film ini, mana yang menurut kamu paling tragis?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us